Senin, 10 November 2014

Mendadak Disko!

It's Monday! A lot of people hate it! I'm a right? 

Gw sih nggak. Sunggguh. Ga ada bedanya sm hari Lain, I'm working from Monday to Monday ;) 

So what's going on your weekend?

Yg punya pacar pasti happy-happy sama pacarnya.
Yg jomblo pasti sibuk update status ngenes disemua social media, atau paling poll BERDOA MINTA HUJAN, br yg punya pacar gk jd pacaran, jd bisa senasib sama jomblo (baca: NGENES).

Malam minggu gw jg nyaris tragis, jam 23.00 mlm masih mandoronin tukang Jahit yg gw paksa lembur. Sampai akhirnya gw tengok photo temen-temen yg sedang seseruan di sebuah pojok-an warung pizza.

Gw: "Fineeee gw gk diajak!"

Tikkk...
Tokkk....
Ngikkkk....
Ngokkkk....

Temen: "Nyusul buruan! Gak pake lama!"

30 menit kemudian.....

Gw: "Coiii, bisa kali order minum?"
Gerombolan: "Telat keleussssss!!!"
Gw: "Bangciaaaat.

---------------++++---------------------
Pukul 06.00 tepat ketika Ayam jago tetangga melengking dgn suara paraunya, gw sempoyongan keluar Dr taxi yg berhenti persis didpn penjual nasi uduk tak seberapa jauh Dr kos gw.

Agak doyong sedikit pagi ini,  bukan karena 1 sloki vodca + 1/2  gelas Jack D yg gw tegak, melainkan masuk angin.

Ahhhhhh, gw sudah renta rupanya. MENDADAK DISKO yg gak seberapa itu,  bkn gw kembung Ra karu-karuan.


























Kamis, 06 November 2014

Baju Bekas, why not!

Apa yg ada dibenak loe ketika mendengar  kata "BAJU BEKAS" atau sekarang bahasa pergaulannya "Second Hand"? 

Geli?
Jijik?
Kotor? 

Ahhhh itu gengsi loe aja yg ketinggian. Ngerasa gak gaya kl gk pake Zar* atau T*p Man. Padahal sebetulnya dan sejujur2nya loe mau pakai baju harga ratusan juta sekalipun kl gak PEDE Dan pakainya asal-asalan, ttp juga gak keliatan something!

It's true!!!!

Dulu, dulu sekali! Nyokap gw bilang, kl beli baju bekas rendam dulu sama air panas baru cuci. Karena biasanya baju second hand itu ditumpuk ckp lama, which is takut ada jamur, bakteri atau apalah itu yg nyungsep dibaju-baju itu.

Mennnnnnnn...
Jaman udah canggih! Bawa aja baju second hand yg loe beli ke Binatu. 
Selesai perkara.




Jeans vest and Rainbows pants (SECOND HAND)  by Miky_setiawan (Instagram)
Draped t-shirt unbrand
Brown T-shirt unbrand
Light blue pants unbrand
Bag beli di Malioboro
Glasses lupak!!!! 
Shoes Fils

Stylish gak harus MAHAL BROWWWW!!!



Selasa, 04 November 2014

How to begin? started!!!!




Yap, kebanyakan keluhan atau yg menurut gw sebenernya lebih ke PEMBENARAN Dr opini kesulitan memulai usaha adalah UANG!

You are totally rights! Apapun bentuk usaha yang akan kita jalankan sudah bisa dipastikan membutuhkan uang untuk permodalan. Tapi, sebagai orang yg memulai usaha di industri fashion tanpa uang sepeserpun, bolehlah gw berbagi sedikit advice. 

4 tahun lalu ketika gw mengambil keputusan sinting untuk keluar dari pekerjaan sebagai Fashion Designer disalah satu butik di kawasan Kemang, Selatan Jakarta, sejujur-jujurnya gak ada sepeserpun rupiah dalam Bank accounts gw. Gak ada pula niatan untuk kembali bekerja diperusahaan Lain. Saat itu gw cm teringat satu kalimat teman kos gw 4 tahun sebelum gw berada diposisi itu.

"Usaha konveksi gw emang terbilang kecil, tapi gw owner-nya men."

Yess. I want to be owner on my company!
Caranya?

YAH BIKIN USAHA BRO!!!

Lalu kenyataannya:

Gw ini cuma lulusan SMA dr sekolah negeri dipelosok Kalimantan, gw gak punya modal, gw anak kos yg masih sering nunggak bayar sewa kos, makan cuma bisa diwarteg itu juga pakai acara ngutang di minggu-minggu terakhir gajian. Kesimpulannya MIRIS! 

Niat gw sudah bulat, I will change my mind. No more jadi kacung, no more dimaki-maki bos didepan client.

So, ditengah-tengah trip gw ke Jogja untuk kali pertama dlm rangka menghambur-hamburkan gaji terakhir tercetuslah ide untuk membuat Online Shop yg saat itu baru booming.

Kemudian gw dihadapkan satu pertanyaan yg cukup masuk logika oleh teman backpacker gw saat itu.

"Are you kidding me? Online shop? Loe yakin bisa idup di Jakarta hanya dgn online shop?"

"Totally yes! For sure." 

Entah kesambet setan apa saat itu, that's guy menggelontorkan 9juta rupiah untuk gw memulai usaha gw.

Its fucking Crazy! 

That's why I named my fashion line with CRAZY NO PLAY

That's not easy to started this business, dgn gempuran online shop yg menjual produk bangkok hanya 80ribu sampai kisaran 100ribuan orng2 sdh bisa dpt produk yg oke, sementara gw begitu Kali pertama muncul dgn produk 249-349 ribu per pieces. Mennnnnnnn, sebulan kejual 1 baju itu sukur alhamdullilah.

Gak cm itu, gw ini apalah! Jahit gak bisa, bikin pola gak bisa, workshop gak ada, bisanya cuma Mengkhayal dan Menggambar. Lalu bagaimana gw menjalankan usaha ini?

BE SMART PERSON!! 
Yes, it must.

Cari ide--> tuangkan dlm sketch--> hunting bahan ke Tanabang--> bawa ke penjahit-penjahit rumahan (mereka akan Sgt bahagia mendapatkan order-an partai besar)--> jgn lupa bikin brand (ini penting untuk identitas)--> baju jadi--> bikin look book/katalog (kolaborasi dgn photographer baru yg jg ingin punya portfolio, model bisa pakai temen yg lumayan good looking biar ada nilai jualnya)--> PASARKAN!!!!

Hidup kita sudah sgt dimudahkan dgn kemajuan teknologi yg edan. Social media bertebaran, gedget sdh semakin Pinter, jgn sampai loe kalah pinter dr smartphone yg loe punya. 

Saat gw memulai blm ada path, blm ada instagram, dan temen-temennya yg cangih itu. Hanya ada Facebook dan twitter, biar lebih kece gw bikin account Blog sebagai pengganti website, Dan gratis!!!! 

You know what? When I'm started I use Warnet! Karena HP gw blm canggih, PC gak punya, boro2 laptop atau IPad.





See? 
It not too difficult, you only need STARTED!!! 

Jgn cuma niat, niat doang gk akan bikin loe move kemana-mana. Cm jalan ditempat. 

Rumusnya= DREAMS--> WAKE UP--> DO SOMETHING

easy!!!


So what you waiting for? 















































Jumat, 31 Oktober 2014

Collaboration with...


Well, ketemu sama seseorang yg sudah kenyang makan "bisnis" ditengah-tengah ke-frustasi-an menjalankan bisnis, ibarat ketemu nasi setelah beberapa waktu cm bisa makan singkong rebus. 

Dan ini adalah perjumpaan yg kedua untuk sebuah project yg membawa nafsu liar kembali ke raga gw pelan-pelan.

2014 is pretty hard to doing business, and that situation make me little frustrated.



T-shirt unbrand.
Cardigan by Salt & Paper.
Pants by Crazy No Play by Me.
Shoes by Way Out.
Bag unbrand from Malioboro.

Ini adalah project kolaborasi gw dgn sebuah brand pakaian yg mengkhususkan diri di lini etnik yg salah satunya cara pemasarannya melalui e-comm.

Finally, ini jadi semacam titik balik untuk menyusun business plan selanjutnya.

So, what's next?





Sabtu, 18 Oktober 2014

Change your mind, NOW!!!

Background pendidikan mu apa?
S1, S2, S3?
Alumni universitas kenamaan dalam negeri? Atau jebolan universitas kece di Luar negeri? 

Sekarang kerja dimana? 
Perusahaan Multinasional?

Gw cuma lulusan Sekolah Menengah Atas, sekolah gw juga bukan sekolah elite, cm SMA Negeri yg gedungnya dibangun persis diujung landasan pesawat sebuah perusahaan kaliber Internasional di kota kecil Bontang.

Eniwei, gw memutuskan untuk berwirausaha sejak 4 tahun lalu. Lelah jadi karyawan yg siklus kehidupannya begitu-begitu aja.

Saat gw memutuskan angkat kaki dr perusahaan terakhir tempat gw mengais rejeki, hanya satu yg gw tanamkan dlm otak dan hati gw: BIAR USAHA KECIL TAPI GW OWNERNYA!!

Tentu pemikiran seperti itu harus terus diupdate agar usaha yg dibuat akan terus berkembang. 

Gw jamin semua orang sudah Akrab dengan istilah Industri Kreatif atau Ekonomi Kreatif. Yesss, ini adalah sektor yg diangkat setingkat kementerian karena value yg signifikan buat negara ini. Contoh penggunaan Sumber daya alam terbarukan, menciptakan banyak lapangan pekerjaan, munculnya entrepreneur muda, and much more.

Salah satu entrepreneur muda yg gw kenal adalah pemilik akun instagram @idekuhandmade 
Seorang perempuan muda, stylish person, yg mengembangkan usaha handy craft dan diperjual belikannya melalui sosial media.




Owl Pillows karya @idekuhandmade bersarang dikamar gw

Yomamen, sekarang hidup kita sudah sangat dipermudah dengan teknologi, banyak sosial media yg bisa kita gunakan untuk berdagang dan itu gratis. So bagi gw kl cm alasan permodalan, tempat usaha, bla.....bla....blaaaa....blaaa....itu cuma alasan klasik nan klise! Karena sesungguhnya menjadi pengusaha dibidang Ekonomi Kreatif you only need two things: KEMAUAN & SEDIKIT LEBIH KREATIF! 

Jadi kl loe bisa memperkaya diri loe dengan segala keahlian yg loe punya, kenapa juga loe harus repot-repot memperkaya orang lain.
i'm rigth?

So, change your mind! Starting from NOW!!!!



































Selasa, 14 Oktober 2014

Harus Sepakat!

"Jadi berapa profit yg loe dapet kl ikutan fashion show?"

Pertanyaan itu pernah digelontorkan beberapa orang teman yg mendengar semua celotehan-celotehan gw ttg beberapa event fashion show yg akan gw ikutin maupun yg gw persiapkan.

Kenapa harus selalu soal "UANG?"
Kenapa gak berfikir kl Fashion Show itu soal strategi marketing jangka panjang?

"Tak kenal maka tak sayang."

Pepatah kuno ini menurut gw juga perlu diaplikasikan dlm seseorang membangun kerajaan bisnisnya, gak melulu disandingkan dengan perkara cinta-cintaan. 



Fashion show adalah bentuk lain dr TV Commercial yg dibuat oleh produsen berbagai produk untuk memperkenalkan barang yg dia jual agar diminati oleh calon pembeli. Sehingga banyak fashion designer yg merancang pagelarannya sedemikian rupa agar audience yg datang  terperangkap dan satu hari akan membeli hasil karyanya, toh ini akan mengisi pundi-pundinya kelak.

Sebuah pagelaran busana juga menurut gw adalah tentang bagaimana gw mengkoleksi portfolio karya-karya gw yg nantinya akan menjadi materi presentasi ke client dan akan punya andil yg cukup signifikan ketika gw dan client sudah berbicara soal "price".

Tahukah loe bahwa salah satu tipe pembeli dari masyarakat urban adalah soal "PRESTIGIOUS".

Jadi mari kita ber-sepakat bahwa urusan fashion show tidak hanya sebatas ajang "Tampil" melainkan bentuk lain dr sebuah "INVESTASI" untuk seseorang yg berprofesi sebagai Fashion Designer.

SEPAKAT!!!!!!

Jumat, 10 Oktober 2014

Ekspansi: Tanpa Koma Tanpa Titik

"Lo yakin bisa hidup dr Online Shop?"

Pertanyaan itu dilontarkan seorang teman beberapa tahun lalu ketika gw berceloteh dihadapannya nyaris tanpa koma tanpa titik. Ini tahun ke Empat fashion line gw dan pertanyaan seorang teman yg saat itu hanya gw jawab dgn sebentuk anggukan masih menempel di otak gw.

Apa yg terjadi selama 4 tahun ini? 

BANYAK!!!

Terutama soal SELF BRANDING & BUSINESSES DEVELOPMENT. 

Nyari makan di Industri Fashion harus pandai-pandai "Jual Diri" untuk bisa dikenal khalayak luas, dan ini bukan perkara mudah bagi orang yang membangun usaha tanpa background pendidikan bisnis seprti gw. Banyak teori yg gw dpt secara otodidak pun pada akhirnya gw aplikasikan secara acak.

Salah satu trik yg gw gunakan beberapa tahun belakangan untuk membuat Crazy No Play dikenal adalah dengan "Jual Diri" ke teman-teman Fashion Stylist baik yang bekerja di media cetak maupun elektronik. Ini penting, dgn bantuan mereka baju-baju karya gw bisa terpampang nyatah di beberapa Majalah Fashion Nasional serta dikenakan oleh artis2 kenamaan di beberapa program televisi. <--- br="" mutualisme="" simbiosis="">

Segelintir artis Indonesia dalam balutan Kebaya Dari Crazy No Play Premium by Fei.
Ki-Ka: Selfi KDI on TVRI anniversary, Kamasean (Indonesian Idol) on Global TV anniversary, Angel Pieters (Idola Cilik) on TVRI anniversary, Siti Badriah on Anniversary sebuah partai politik yg tayang di RCTI.

Yukkk intip Crazy No Play dimajalah disini.

Naaaaaahhhhh, belakangan gw sedang meng-amin-kan sebuah Quote yg tiba-tiba nonggol begitu saja di kepala gw: PUSH UNTIL THE LIMIT. artinya gw sedang menantang diri gw untuk mengekspansi usaha kecil gw ini.

Apa yg terpikirkan?

Gw kepengen punya Mobile Application sendiri. Gw ingin costumer gw menggenggam Karya gw. They only need one click to grab all my fashion stuff to their walk in closet.

That's All.





Kamis, 02 Oktober 2014

Hari Batik Nasional

Batik?
Ogah, kuno! 
What???

Loe tau batik Kerajaan? Batik Putri Belanda? Batik 3 Negara? 

Itu beberapa motif batik Indonesia yg harganya RATUSAN JUTA RUPIAH sob. Dan kl ada yg bilang batik kuno, gw rasa karena kurang up date. Saran gw sering-sering Tanya sama mbah Gugle. 



Kamis, 25 September 2014

Kenapa harus putih?!

Wiwit: "Bebih, 19 besok schedule kosong gak?"

Gw: "Kerja seperti biasa, kenapakah?"

Wiwit: "you're invited to my saturdate nite"

Gw: "I'm in bebihhhhhh"

Wiwit: "in white yahhhh. IT MUST!!!!

Gw: "Modyarrrrr. Gag punya Baju putih."

Wiwit: "Pakai kebaya aje. Bhuayyyyyyy!








Dress code selalu jadi momok menyeramkan buat gw, terlebih ini pestanya seorang fashion stylist Majalah kenamaan Ibu Kota, which is tamu yg limited bgt adalah orang-orang fashion juga. Seperti ada sebuah keharusan untuk "tampil" stand out dipesta kecil nan keceh ini. Pengennya hanya pakai jeans dan singlet putih tapi apa daya, perut yg sudah tak six pack lagi ini ditambah kemeja kekecilan ini harus disembunyikan dengan top's layer  untuk mengkamuflase semuanya. 

And the end tetep stand out dong? Yah kannnnnnnn?!!!




Kamis, 18 September 2014

Polkadot, Berani?

Kenapa Jeans dan T-shirt adalah most fashion items yg kudu nangkring di lemari  cowok? Itu karena pria adalah jenis makhluk hidup paling gak mau ribet dimuka bumi.

Dan ketika pesohor negeri seperti Anjasmara dan Fery Salim memperkenalkan style Pria Metro Sexual, BOMMMMM......banyak kaum Adam seketika bersolek diri. Keluar masuk toko pakaian berburu kemeja slim fit, seminggu sekali nongkrong di salon untuk perawatan rambut dan wajah demi bisa tampil maksimal diberbagai occation.

Lalu, tren K-pop datang, mewabah seperti virus. Sebagian meninggalkan style Metro Sexual yg klimis, beralih dengan gaya berpakaian yg lebih dinamis, color full, sebagian eksentrik. 

Kemudian pria sudah bukan makhluk pemalu lagi, walau tetap menjadikan T-shirt dan Jeans sebagai pakaian kebangsaan, kami sudah berani melirik fashion stuff yg tadinya seperti musuh bebuyutan.

Ada yg berani pakai kemeja polkadot? 
I do!!!! Hahahahahaaa

Rabu, 17 September 2014

Sosialite VS Fashion Blogger

Julukan Sosialite sudah sangat populer sejak bertahun-tahun lalu. Kehidupan yang serba glamorous dengan outfit international brand melekat ditubuh mereka from head to toe. Kebanyakan dari pencinta fashion ini berkelompok dalam komunitas Arisan yang kerap dilakukan di venue super mewah, dengan nominal arisan mencapai puluhan juta rupiah. Gaya hidup yang super jetset tentu saja dibarengin dengan background keluarga yang mumpuni. Dan ketika perempuan-perempuan super stylish ini berkumpul dalam satu meja arisan, topik pembicaraan mereka gak akan jauh-jauh dari Destinasi liburan yang sedang happening, fashion items terbaru keluaran merek kenamaan, teknik perawatan kecantikan yg nominalnya bisa mencapai puluhan juta rupiah, dan satu hal yang tak mungkin terlewatkan adalah gossip-gossip kekinian. 

Kehidupan sosialite yang serba "wah" bahkan menjadikan mereka sebagai icon fashion dan selebritis. Let say Kim Kardhasian, Paris Hilton hingga Sosialite asal negeri sendiri yang gak perlu lah gw sebut in namannya. 


Sosialite sekaligus Bisnis Woman pemilik akun Instagram @dssaksss yg style fashionnya banyak menginspirasi Hijabers.



Lalu, ketika seorang Blogger tanah air, Diana Rikasari muncul di dunia maya dan mendobrak pakem berpakaian yang selama ini cenderung konvensional, dengan gaya eksentrik, seketika itu pula dia menjadi icon baru didunia fashion. Label Fashion Blogger kemudian disematkan pada ibu muda pemilik bisnis sepatu/sendal ini.


Diana Rikasari, eye catching with her look. Polka!


Diana Rikasari menawan dgn salah satu karya saya (pink tops) beberapa tahun lalu.


Mix and Match dalam berpakaian kemudian seketika mewabah. Blog-blog dengan konten fashion banyak bermunculan dengan berbagai style fashion untuk sebuah harapan: disematkan lebel Fashion Blogger dan menginspirasi banyak orang.

Fashion Blogger cepat populer karena hanya diperlukan kepandaian memadupadankan items2 fashion. Gak ada aturan harus berasal dari status sosial berpenghasilan fantastis. Seorang Fashion Blogger cenderung out of box, gak mementingkan International Brand, asal pandai mengolah style, Voilaaaaa.....baju-baju second hand pun bisa tampil keceh. Bahkan banyak dr fashion blogger yg gemar menggunakan lokal brand untuk tampil ciamik.


Sudah layak-kah pemilik CRAZY NO PLAY ini disebut Fashion Blogger??? Hahahahaaaaa
T-shirt unbrand, boleh beli di Ambasador mall.
Patchwork Harem pants unbrand beli di Mirota Jogja.
Tas kulit kerbau, unbrand beli di Mirota Jogja.
Gelang tanduk kerbau boleh beli di Malioboro
Captured by Friends at WarunKomando, Tebet.


Jika Sosialite lebih suka kongkow-kongkow dengan Genk Arisan mereka ke tempat-tempat mewah, para fashion blogger lebih suka Hangout ke tempat-tempat yg kental dengan sentuhan-sentuhan Creative, maupun festival-festival seni yang Independent.

Fashion Blogger buat gw lebih terlihat jujur, sedangkan sebagian orang yg ingin sekali masuk dan diterima di lingkungan sosialite rela nyewa fashion items brand-brand international demi bisa tampil ala perempuan-perempuan Jetset.

Namun Sosialite dan Fashion Blogger (terkenal) memiliki kesamaan, yakni menjadi inceran para Fashion Designer ternama untuk menjadi tamu VVIP di front row berbagai fashion show. Diana Rikasari adalah salah satu Fashion Blogger Yang pernah hadir di Paris Fashion Week 2012.

Ciaaaaaooo bellllaaaaaa.......

Senin, 15 September 2014

Cemilan sore-sore


Green tea panacota. 


Orang lain boleh saja tergila-gila minum kopi, tapi gw lebih suka menikmati secangkir tea, bisa juga lebih! Tergantung  isi dompet. Simple aja, karena gw penyandang penyakit maag akut, so gw memilih menghindari kopi. 

Secangkir lecy tea sore ini ditemani sepiring deserts: Green Tea Panakota yg gw pilih random dr buku menu yg diberikan oleh seorang pelayan kafe. Sejujurnya saat memilih menu ini gw gak kebayang seperti apa penampakannya, seperti apa rasanya. Asal pilih, asal tunjuk, and the end ternyata Green tea panakota dikongkow-kongkow sore ini ternyata menggoyang lidah. 








Sabtu, 13 September 2014

Apartemen Horror!

Sebagian orang beranggapan tinggal di Apartment tuh keceh, berkelas, bla....bla....bla....

Tapi buat gw pribadi, tinggal dirumah itu jauhhhh lebih keren. Bisa menikmati butiran air hujan yang menghantam genteng rumah, atau menghirup bau tanah yang naik kepermukaan karena disetubuhi hujan. 

Hemmm....
Ngomong-ngomong, beberapa bulan lalu gw menyambangi flat Viona disebuah Apartment dikawasan kuningan. Semula biasa aja, sampai ketika lift yang membawa gw belasan bahkan puluhan meter dr permukaan tanah berhenti dan sontak membawa gw melangkahkan kaki keluar Dr bilik kecil berinterior minimalist Itu.

DAMN!!!!
Gw salah lantai!
Kenapa pula liftnya berenti di lantai 17, bahkan gak ada seorangpun diLantai Ini. Fakkkk HORROR! Dan lebih horror lagi karena lift yg membawa gw ke lantai ini stuck disini, gak bisa naik gak bisa turun. Duhhhhh betapa rempongnya berada diapartemen dgn sistem pengamanan yg ketat sekali.

Oke, penderitaan gw belum berakhir! Hand phone gw low bet, totally metong, Dan bulu kuduk mulai berdiri satu demi satu. Jadi gak perlu aba-aba lagi untuk segera menyelamatkan diri melalui tangga darurat. Fineeeeee...17 lantai  menuju lobby. 

Kawan, dramanya belum berakhir! Satu-demi satu anak tangga gw lalui Dan cahaya lampu semakin habis di anak-anak tangga berikutnya, bisa ditebak selanjutnya, gw dihadapkan dengan ruangan gelap gulita. Jadi, daripada nanti kencing dicelana gara2 ketemu sosok aneh dibawah sana, gw memutuskan untuk keluar Dr Lantai 9 ini. Dannnnnnn, pintu daruratnya gak bisa dibuka Dr dalam saudara-saudara.

Sial!

Udara makin tipis karena sudah tidak adalagi cela udara untuk masuk ke dalam sini.
So, daripada mati lemas, mau tak mau suka tak suka, gw harus menerobos kegelapaan dgn perasaan gundah gulana.  

--------------------------------------
Viona: "Lumayan deh tuh yah betis kondean turun anak tangga 18 lantai."

Gw: "Ini macam habis diperkosa asal-asalan."


That's why I hate apartments.





Jumat, 12 September 2014

Keren bikin bergairah.

Bekerja di Industri fashion yang serba glamor kenyataanya memang gak mudah, kejam! Tapi sekaligus menyenangkan! Atau kata lainnya MERIAH.

Gw juga sudah lebih lunak sekarang, gak se-naif ketika awal-awal memijakkan kaki di bidang pekerjaan ini. Statement yg kerap gw tekankan pada teman-teman bahwa gw ingin klien-klien lebih melihat karya gw, bukan penampilan gw Yang alakadarnya sudah tidak relevan lagi untuk gw terapkan. 

Terlihat keren itu memang sebuah keniscayaan teman. Sometimes jadi pusat perhatian itu memang menggairahkan! 

Dan....

Gw pun beruntung punya teman-teman yang stylish, gw jadi ketularan pengen keceh. Resikonya cuma 1, BELANJA MOLO!!!! Menyebalkan!!!


Glasses by Hasil ngerampok temen.
Shirt by Beli di Online Shop.
Vest by Crazy No Play.
Pants by Salt & Paper.
Shoes by Rizal Armada.
Bags by Beli di Malioboro.

Fashion Stylist by Wiwit Sebrina.
Location at Sinou Kaffee Resto Panglima Polim.

Selasa, 09 September 2014

Afternoon Tea
















AFTERNOON TEA, bercerita soal persahabatan 3 orang yang bekerja didunia fashion dengan spesifikasi bidang pekerjaan yg berbeda. Ketiga sahabat ini punya agenda rutin dipenghujung minggu yakni: Afternoon Tea sembari bercerita satu sama lain mengenai segala masalah yg terjadi dalam pekerjaan mereka.

Henry Habayahan, Sutradara muda jebolan sebuah program di TV swasta nasional berkolaborasi dengan Fei (Fashion Designer), Wiwit Sebrina (Fashion Stylist), Aditya Wardhana (Fashion Photographer) serta Alexandra Aubrey (Make up artist) serta menggandeng pemain Sinetron kawakan Shezy Idris dan Presenter handal Shita Destya akan menyuguhkan cinematography yg ciamik dengan setting Kawah Putih Ciwidey dan romantisnya suasana Sinou Kaffee Resto Panglima Polim. 

Film pendek berdurasi 7menit 25detik ini akan release setelah mengikuti beberapa short movie festival di Inggris dan Belanda.