Rabu, 15 Februari 2012

Harga teman ya!!!


Ungkapan "kesempatan tidak akan datang dua kali" yang selama ini gw amini, lambat laun membuat gw snewen sendiri. Gw acap kali tergoda dengan bujuk rayu para client yang hanya perlu mengeluarkan satu kata mujarab yang akan segera gw iyakan dengan sebuah senyum merekah sambil mendongkol.

Client: "Harga temen-lah."
Gw: : .......*tersenyum kecut*
Client: "Nanti saya rekomendasikan sama temen-temen saya."
Gw: *kembali tersenyum* dengan berkata dalam hati "Ya sudah deh, nanti gw ambil untungnya dari temen-temen loe."


Boleh gak percakapan diatas gw sebut sebagai "rayu-rayu setan"
boleh yah!!!

Pasalnya gw selalu tidak pernah bisa menolak, bujukan client yang tampak tidak perlu berusaha sangat keras sampai urat mengeras untuk negosiasi harga dengan gw. Apa pasalnya?

"Kesempatan tidak akan datang dua kali"

Sebaris kata yang terus menggerogoti pikiran gw, hingga tidak bisa mengatakan tidak. Ditambah prinsip china: *bukan maksud SARA* BIAR SEDIKIT YANG PENTING BANYAK, plus bonus "Rekomendasi" membuat gw sukses mengangguk sembari mengembangkan senyum selebar-lebarnya, pertanda "IYA"

Rekomdasi dari mulut ke mulut nyatanya memang ampuh! Tapi kalau semua client yang gw temui pada akhirnya minta harga teman, nanti saya rekomendasikan ke teman-teman saya membuat gw pada akhirnya berfikir untuk jadi RAJA TEGA.

Kamis, 02 Februari 2012

Mabok duren di Lampung


Gw: "Aman tapi kan? kalau gak gw ganti pesawat neh."
Temen gw: "Apa deeeehhhh loe! kaya gak punya Tuhan aja!"
Gw: "Waduhhhh...."

Dari tempat duduk gw, dipojokan ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta, yang berdinding kaca tembus pandang gw bisa melihat dengan sangat jelas, hujan badai bercampur angin kencang membuat pepohonan menari-nari bersama rinai air yang seperti ditumpahkan dari langit, membuat bulu kuduk ikut menari-nari bersama rasa was-was yang mendesir.

Badai pasti berlalu

Ujar gw menguatkan hati.

Dan ketika gw hempaskan pantat gw dikursi pesawat yang mulai lapuk, dan robek sana sini, perasaan nyaman itu masih juga tak kunjung hilang, maka gw pejamkan saja mata gw, bersamaan dengan deru mesin pesawat, sesaat ketika suara Pilot yang sexy mengumumkan penerbangan menuju Lampung memakan waktu sekitar 30 menit.

Ahhhhh, berakhir sudah penerbangan yang horor ini, terik matahari menjelang siang,menyambut ketika gw turun dari pesawat dengan perasaan super duper lega. Inilah kali ke dua gw menginjakkan kaki di Habitat Gajah ini.

Hemmmm, sebenernya ini tak layak di sebut sebagai perjalanan 0.5 Backpacker yang sering gw lakukan selama ini, ini tepatnya adalah business trip selama 4 hari, yah tak salah-lah menyelam sambil minum air (sampai kembung) mumpung klien gw masih berbaik hati menyediakan tiket pesawat pulang pergi beserta akomodasi, ditambah teman-teman baik hati yang bersedia mengantarkan gw menjelajahi kota Lampung dengan mobil mereka, sehingga gw benar-benar bisa mengirit duit yang memang tak seberapa dalam dompet lusuh gw.

Karena perjalanan Ke Lampung kali ini sebenernya buat kerja, banyak agenda jalan-jalan yang terpaksa di keep jauh2, Waykambas yang berjarak 4jam perjalanan terpaksa di tanguhkan, keinginan untuk mengunjungi Kilauan Bay tempat lumba-lumba menari pun hanya menjadi angan semata karena cuaca yang kurang bersahabat.

Jadi apa yang gw lakukan di Lampung, hanya wisata kuliner. icip sana icip sini. Tak apalah, setidaknya perjalanan kali ini gw bisa sedikit melepaskan penat sejenak dan tentunya membawa pulang beberapa data klien baru untuk mengisi pundi-pundi dimasa yang akan datang, hahahahahahaa......

Design gw untuk akad nikah Berny dan Amma.








Menjelajahi Lampung dikala senja dengan angkot full house music




Bergaya di patung gajah.


Trio Genit akan wisata kuliner


Mabok duren pun dimulai






Menghajar pindang ikan patin lengkap dengan sambel terasinya yang mak nyosss.


pempek 123 yang tersohor itu


Es kacang merah, yummmyyy sangat


Berburu PisCok Yen yen