Senin, 08 Desember 2008

Cuapeknya Poll......!!!!

Arghhhhhhhhh…………gila, badan gue rasanya mau remuk. Hari ini benar-benar melelahkan. gue ulangi, sangat melelahkan. Jam di ponsel butut gue dah menunjukkan pukul 21.00 malam, dan gue masih berada di dalam metromini 611 yang telah penuh sesak manusia-manusia dengan muka kusut, sekusut sarung bokap gue yang gak pernah di setrika sepanjang tahun, ditambah bonus aroma-aroma bau badan yang gak sedap sama sekali. Bau keringet, bau ketek, bau kentut dan bau kaki bercampur menjadi ramuan wangi yang sempurna untuk meracuni kami semua.

Metromini terkadang oleng ke kiri dan ke kanan akibat menikung sembrono di pertigaan, sementara bus kecil nan reot dengan bunyi berderak-derak yang lebih pantas masuk tempat penampungan besi tua tetap melaju dengan sombongnya tanpa perduli para penumpang yang sesekali berteriak histeris karena tiba-tiba bus ringsek ini nyaris terbalik. Rupanya sopir yang menunggangi besi tua ini hampir dipastikan tidak perduli dengan nyawa-nyawa manusia yang justru memberi dia lembaran-lembaran uang seribu usang untuk beli beras dan sebatang rokok kretek. Dasar sopir sialan, “loe kira yang loe bawa kambing”. Maki gue dalam hati setiap kali sang sopir ngebut tanpa ampun.

Mata gue tinggal segaris, rasanya badan gue juga sudah tidak bertulang. Tenaga gue udah benar-benar terkuras habis hari ini. Yang tersisa hanya butiran-butiran keringat yang membasahi sekujur tubuh gue, bercampur dengan aroma ketek yang mengalahkan wangi parfum gue yang harganya ratusan ribu rupiah.

Pagi-pagi buta ke kantor percetakkan temen di Kebayoran lama untuk ambil flyer promo event, dilanjutkan perjalanan dengan ojek dan disambung dengan busway menuju kantor gue di Rawamangun untuk meeting dengan bos dan team. Jam 2 an, setelah makan siang gue langsung angkat kaki menuju Pasar Pagi Mangga 2 buat cari tas untuk keperluan GoodyBag seminar, siang ini cuaca Jakarta bener-bener gak bersahabat. Darah dalam kepala gue rasanya mendidih waktu bertengger di atas ojek dari stasiun kota menuju kawasan pecinaan itu. Mencari tas yang pas ternyata bukan perkara gampang, selain gue gak tahu pasti tempat ngedapetin tuh tas, gue juga gak tahu namanya. Gue hanya membawa sample tas serupa. Maka jadilah siang itu gue harus menjelajahi setiap lantai Pasar Pagi yang ramenya amit-amit jabang bayi. Gue naik turun escalator dan berkali-kali dibuat nyasar oleh ncik-ncik bersanggul setinggi gunung bromo, yang nunjukin gue tempat bisa mendapatkan tas itu. Dan tahu kah kau saudara, dari lantai 3 gue harus turun lagi di Basment, karena toko tas itu ada di sana. Which is bestment itu pun sudah gue jelajahi kali pertama datang. Pengen ngamuk rasanya.

Perjalanan belum berakhir. Dari Pasar Pagi Mangga 2, gue juga harus ngecek kerjaan gue yang lain di Depok untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana dan minus kesalahan. Setelah itu Petukangan Selatan menjadi tujuan gue selanjutnya lagi-lagi untuk urusan pekerjaan. You know what? semua perjalanan melelahkan yang hampir mengitari separuh Jakarta hari ini membuat gue bengek, lupa bernafas dan mendadak susah kentut. Semua perjalanan itu gue tempuh dengan perpaduan apik moda transportasi Jakarta yang carut marut bak kancut: Metromini, Angkot, Busway dan transportasi favorite Cinta Laura: OJEK!!!!

Dan disinilah gue sekarang, terkapar tak berdaya dalam Metromini 611, diaromai hembusan asap DjarumBlack yang bertengger manis dibibir nyaris keriput bapak tua disebelah gue. ingin rasanya gue berteriak "Woiiiiii...ini bukan smoking area, tapi lelah telah membuat gue terdiam dalam segala rasa yang berkecamuk jauh di bilik hati gue.

Langkah gue udah bener-bener gontai manakala turun dari metromini sialan yang berhasil mengocok seluruh isi perut gue. Pandangan gue nanar, membuat semua benda di depan gue mendadak jadi seabstrak muka gue. Belum lagi Back Pack gue juga mendadak seberat gunung kembar yang dibalut kutang pink bunga-bunga, eh, maksud gue seberat gunung Bromo. Emang pernah gitu ngegendong gunung bromo di pundak? Auk ah……..!!!! Tas goody Back seratus pcs yang teronggok asal dalam kantong plastik besar, gue seret-seret gak nafsu. Badan gue rasanya ingin luruh ke tanah tempat gue berpijak, kedua telapak kaki gue rasannya udah perih dan panas banget, dalam sepatu convers ijo yang baru gue beli dua hari lalu (maksud hati pamer nih), tapi tetap gue paksa kedua kaki gue melangkah hingga kamar apartement gue yang bau apek. Tanpa babi bu lagi badan gue langsung ambruk di kasur gue yang gak empuk lagi dan meninggalkan suara “Bummmm……” yang bergema sempurna dalam kamar apartement gue yang sempit.

15 menit kemudian……..

F: “Lagi Be Te kenapa?”
Gue: “Capek. Kerjaan deadline semua. Ini baru ajah nyampe kos”.
F: “Sabar atuh, namanya juga kerja”.
Gue: “Kamu lagi dimana?”
F: “Di sekolah. Lagi ngetik kerjaan”.
Gue: “Jam segini?” ini udah jam 10 malam. Emang lagi ngerjain apa?”
F: “Kerjaan sampingan (berarti F ngetiknya di samping sekolah, namanya juga kerja sampingan. Coba kalau di pojok sekolah pasti namanya kerja pojokkan), ketik tugas Bahasa Inggris anak SMA, kosakata regular Verbs dan Irreguler Verbs”.
Gue: “Dibayar berapa emang? Ampe bela-belain ngerjain tuh kerjaan ampe jam segini”.
F: “15ribu”.

Gubrakkkk……..!!! 15ribu? Gue mah ogahhhhhh…….bayarannya gak sepadan dengan jari-jari yang jadi keriting karena ngetik berjam-jam (belum tahu kan kalau rebonding jari-jari tangan lebih dr 15rb). Tapi sejujurnya itu buat gue jadi malu banget. Gue lakuin semua kerjaan gue yang menguras tenaga karena sudah tahu berapa jumlah rupiah yang akan mengalir ke rekening gue, tapi itu juga gue kerjainnya lengkap dengan ngomel-ngomel. Tapi F ngerjain satu pekerjaan hanya dengan upah 15 ribu walau itu berarti harus semalam suntuk tapi anteng-anteng aja.

F: “Ini lagu buat kamu”.

Perlahan-lahan mengalun lagu Matahariku-nya Agnes Monica yang terdengar kemeresek dari speker computer nun jauh di Ciamis sana. Kemudian berturut-turut lagu Merindukanmu-nya D’Masiv dan Karena kamu punya ku-nya Stinky. Yang membuat gue bahagia, terharu, seneng, melayang layang, berbunga-bunga, berkembang-kembang, mulai kembang kertas, kembang kol ampe kembang sepatu, karena semua lagu itu dinyayikan F dengan penuh penghayatan walaupun dengan suara sumbang nan becek karena gak ada ojek. Seketika semua lelah yang sedari tadi membungkus tubuh gue lenyap seketika. Gue serasa mendapat energy baru. Suara ancur tokek kegenitan yang sedari tadi menemani percakapan jarak jauh kita pun telah terdengar semerdu suara Agnes Monica.

Senin, 10 November 2008

Laraku Sempurna Dihari Minggu Sore.

Ini hari minggu terberat yang pernah gue lewati,
weekend yang buat gue guling-guling gak jelas, karena NELANGSA, i really broken heart. gue yang sudah terlahir sebagai laki-laki mellow kali ini benar-benar k.o telak oleh cinta.

Minggu pagi-pagi buta, which is baru jam 00.00 lebih dikit perut gue menggelinjang najis, menggelinjang yang gak buat horney sama sekali, karena rasanya asam lambung gue mulai naik. gue laper, habis nyuci tengah malam buta. so warung sunda 24 jam deket kos gue adalah my first destinitation.
Sepiring nasi putih, ikan bandeng goreng, dan semangkuk mie instant rebus jadi menu pagi-pagi buta ini. gue hanya butuh lima menit untuk meng-amblaskan semua makanan tidak bergisi itu hingga nyungsep didasar lambung gue.

Kalau biasanya setelah makan bawaannya ngantuk edan, gue sebaliknya. mata gue malah full baterai. maka T.Net menjadi my second destination, so here i'm.
dengan sisa-sisa deposit yang gue punya, gue mulai mengembara, mengobok-obok hingga menjamah dunia tak berdimensi ini. hingga curhatan-curhatan gak penting gue dengan W terjadi dan dengan kondisi tidak siap sama sekali, gue di buat K.O dengan TELAK (baca postingan gue K.O. TELAK) gue benar-benar ancur saat itu, orang yang gue anggep temen ternyata mengambil keuntungan pribadi dari gue, menggorek-korek informasi dari gue. intinya gue bener2 jadi makhluk tuhan paling bodoh saat itu. untunglah B teman chatting gue, dengan sabar nemenin gue chatting sampai pagi dengan segala petuah-petuah ajaibnya yang mampu buat gue merasa gak sendirian saat gue terpuruk kejurang kesedihan.

B: Is, kamu sebaiknya balik dan tidur, jangan menyiksa diri kayak gini. nanti kamu bisa drop."

Dengan sisa-sisa tenaga gue yang sudah terkuras habis oleh kesedihan gue melangkah gontai menuju apartemen gue yang cuma 200 m dari tempat itu tapi sekarang berasa jauhhhhhhhhhhhh.........banget. mata gue yang tinggal segaris gue paksa untuk terus terbuka hingga sampai di apartement. hampir jam 6 pagi ketika gue sampai di kamar gue, tapi pikiran gue masih melayang kemana-mana, boro-boro tidur, gue malah ke kamar mandi dan nyuci baju-baju serta kancut-kancut gue. jam 9 pagi gue benar-benar sudah tak bertenaga. emosi gue sudah gue tumpahkan seluruhnya pada kancut-kancut tak berdosa gue. gue sudah benar-benar tidak bertenaga, hitam......gelap.......gue tidur. lelah itu membuat gue tak mampu menguntai mimpi saat itu.

Gue terjaga diangka 15.00 lebih dikit, tapi bukannya merasa baikkan, badan gue malah semakin lemes dan gue sadari gue DEMAM. jyanggggg......krikkkkk.....perasaan gue semakin kalut, gue tiba-tiba teringat J, rasanya ada sesuatu, sesuatu yang juga gue tidak mengerti yang membuat gue akhirnya meraih ponsel dan kirim sms.

gue: Mas ngerasa kehilangan kamu beberapa hari ini. ada apa?

sedetik....dua detik....tiga detik.....

J: Hah? masa sih? gak ada apa-apa. mas sudah makan? tar sakit loh.

kalimat-kalimat itu dah gak mempan lagi sama gue, tidak terjawab rasanya sebentuk tanya dihati gue, feeling terlalu kuat untuk bo'ong.

gue: Apa ada orang lain? yang sudah menggantikan posisi mas di hati kamu?

bisu, silent, mute, gak ada suara, hening, entah kemana suara berisik ponsel gue yang tiba-tiba tak bersuara. gue capek nunggu, hati gue semakin gamang. ibu jari gue udah mulai menjelajahi keyped ponsel gue dan mencari nomor telpon J.

hgdzhdfsdtyfuw mnsdzjzgdvuy gstwsmnzvzghcxdyslf sm bdzyvxuzbkd nsk.kdhsgsjshvddvgdvhdsmv;xighvsdr sz..........

pecah sudah pertahanan gue, meledak, hancur berkeping-keping. tagis gue gak lagi sesengguk, tapi kini meraung, meraung kesakitan. lara gue sempurna hari ini, diminggu sore. gue gak perduli what they thinking about me, ketika mereka denger suara amuk tangis gue yang pecah tumpah ruah dikamar mandi, gue gak peduli! I don't Care!!!!! gue menagis, menangis sejadi-jadinya, meraung sekeras kerasnya. hati gue benar-benar sakit, sakit sesakit sakitnya, dan cuma gue yang bisa rasain. gue gak peduli suara J yang mencoba menenangkan gue dari balik speker phone yang jaraknya ribuan mill di belahan kalimantan sana. gue benar-benar merasakan sakitnya, rasanya ada sejuta jarum panas yang menyengat tubuh gue, air mata udah bercampur dengan air liur dan air ingus, tapi gue gak peduli, gue terus meraung hingga lelah........
hubugan gue dan J berakhir disaat gue benar-benar merasa butuh suport luar biasa dari dia, disaat gue merasa sangat takut kehilangan dia, disaat gue benar-benar merasa sayang sama dia.

"SELALU ADA HARGA UNTUK SESUATU, dan gue SUDAH MEMBAYARNYA HARI INI".

"Dalam hidup aku belajar bagaimana mencintai, bagaimana tersenyum, bagaimana cara bahagia, bagaimana jadi kuat, bagaimana kerja keras. tapi aku tidak belajar bagaimana cara MELUPAKANMU"

itu satu dari sekian banyak sms romantis yang setiap pagi gue terima dari J, mungkin bagi sebagian orang, itu cuma rangkaian kalimat tak berarti, tapi buat gue itu lebih dari sekedar kata, kata dimana gue merasa dimiliki dan disayangi orang yang juga gue sayang.

tapi sejak hari ini, ketika LARA GUE SEMPURNA DIMINGGU SORE, gak akan pernah lagi ada sms-sms cinta setiap pagi seperti itu dari J.

"Terima kasih J karena sudah pernah singgah dihati aku walau itu cuma sebentar, terima kasih atas hari-hari indah yang sudah pernah kita rajut bersama, terima kasih atas segala perhatian yang pernah kamu beri, terima kasih karena pernah menjadi penyembuh luka ku walau hari ini harus kau buat aku semakin terluka, terima kasih sudah buat aku terpuruk semakin dalam dengan membuat LARAKU SEMAKIN SEMPURNA DI MINGGU SORE INI. satu hal yang perlau kamu tahu, AKU TERLALU SAYANG SAMA KAMU hingga begitu sulit melepaskan kamu......bahagialah atas ini, karena ini kamu yang milih.

malamnya aku hanya bisa cerita dengan TORINO..untuk sekedar berbagi kesedihan.

Torino: Gue baru tahu hari ini, kalau laki-laki juga bisa mellow, selama ini semua laki-laki gue anggap bajingan.

Minggu, 09 November 2008

K.O. telak.

Sekarang jam 4.35 subuh, gue masih duduk sendirian di T.Net yang tadinya dingin, sekarang gue mendadak seperti berada di dalam panci lengkap dengan air mendidih 1000 derajat celcius.
1/2 jam yang lalu jantung gue dah gak karu-karuan, badan gemeteran, lidah kelu, suhu badan gue mendadak naik, pusing, mual (jangan-jangan hamil lagi gue?). Ternyata gue benar-benar profil lelaki aneh yang sangat LEBAY.

Gimana gak mabok gini,
udah hampir dua minggu ini gue curhat abisssss.....ama seseorang yang berinisial "W", orang yang gue kenal lewat chating. Dari beberapa kali chatting, gue ngerasa orang ini perhatian banget, care banget, sampe akhirnya keadaan ini memaksa gue untuk cerita masalah gue dari A sampai Z mengenai sosok R, dengan sabar dia dengerin semua ocehan gak penting gue. gue jadi merasa gak sendirian, gue merasa punya temen yang mau peduli dengan sedikit masalah yang gue hadapi. maka chating-chating berikutnya pun penuh dengan curhat-curhat gak penting dari gue.

Hingga subuh ini, ketika gue kembali masuk angin dengan sukses, setelah nyuci hampir dua bak baju-baju serta selusin kancut gue yang kotornya amit-amit, gue memutuskan untuk melarikan diri ke warnet langganan gue.

Sempet chat sama R, lalu temen gue B dan W.
dan seperti biasa R menanggapi gue dingin-dingin aja, sedingin es balok. setelah kita sedikit ribut beberapa hari lalu, komunikasi kita emang rada berantakkan. maka jadilah W sebagai superhero yang siap bantuiin gue dengan segala petuah-petuahnya. gue bagai sapi yang idungnya dicucuk, semua gue ceritain, termasuk meng coppy-paste obrolan-obrolan gue dengan R. hingga terjadilah perchattingan ini:

gue: kamu suka baca gak?
W: Suka, kenapa?
gue: aku nulis cerita aku sama R di blog ku.
W: blog kamu apa.

gue berilah alamat blog ini.

W: aku lagi baca blog kamu, sama R. kita teleconfrence
gue: oke, jangan lupa kasih comment yah.

sedetik....dua detik....tiga detik....
gue dah gusar ajah nunggu meraka baca sampai selesai cerita "DIA BILANG AKU LEBAY"
dan gak lama kemudian.

W: R sudah tinggalin komentar disana.
gue: oke, aku baca dulu yah.
W: aku juga sudah kasih komentar.

perasaan gue nano-nano baca koment mereka.
berikut komentnya....
R:
mmm,,,coba diliat lagi kutipan dr ref lagunya???mang itu persis kya gitu y??kyanya ak g pnah kasih cinta yang apa???g ngerti...

W:
good.....setelah aku baca jadi pengen kaya"R" yang bisa kamu sayang...

Dengan bersusah payah aku coba menjelaskan makna syair di reff itu pada R agar dia semakin tidak salah mengerti, tidak hanya R, W pun aku beri penjelasan sejelas-jelasnya. Buat mereka mengerti bahwa lagu itu hanya pelengkap dari cerita yang gak punya maksud apa-apa.
tahukah dikau apa tanggapan W selanjutnya?

W: jelas aja dia gak cinta sama kamu.
gue: Kenapa?
W: karena dia cintanya sama aku.
gue: maksudnya?
W: R, pacar aku...

MAMPUS.......!!!!!!!!!!!! TUJUH TURUNAN.
bagai ada palu godam segede bagong bunting sembilan bulan menghantam kepala gue, hati gue hancur sehancur hancurnya, kecewa sekecewa kecewanya, terluka seterluka terlukanya. malu semalu malunya, kesel sekesel keselnya, betapa naifnya gue selama ini, bodohnya gue, tololnya gue, sampai gak menyadari skenario HEBAT yang disusun W, dia aktor hebat!!!!!!! pantes dapet award, karena mampu berakting sok polos didepan gue. berhasil membuat gue cerita semua sama dia, berhasil korek semua informasi, berhasil mengetahui semua percakapan gue sama R.
dan dia berhasil membuat gue K.O TELAK!!!!!!!!! subuh ini. terima kasih banyak W.

Kamis, 06 November 2008

Kata dia gue LEBAY.....

Udah subuh, jam di Hape butut gue udah nunjukin jam 3.56 pagi, dan gue baru kelar mandi (bukan mandi junub yah) sodara-sodara.

Dan sekarang gue lagi nguap-nguap gak jelas, persisi ikan buntal kesurupan. Yups! Syndrome aneh gue lagi kumat hari ini. Pekerjaan gue yang gue anggap pekerjaan paling menyenangkan di dunia berasa pekerjaan paling memuakkan sekarang, memang semua pekerjaan punya resiko. Dan gue paling benci do something underpresure. Suck!!!!

Oke, kita runut satu demi satu kejadiannya, hingga bisa menemukan jawaban hubungan antara ke Be Te an gue, mandi jam 3, 56 pagi, hingga nguap-nguap gak jelas.

From the beginning……
At the first time, gue ketemu sama tukang jahit langganan gue yang akan bantuin nyelesaiin design gue menjadi prototype project pembuatan uniform yang lagi gue garap. Dimana setelah gue menjelaskan semua detail yang gue mau dan nunjukin satu-satu bahan yang udah gue beli di tanah abang. And than, gue harus cetak ulang semua design yang sudah gue buat di foto studio deket apartement gue, tapi naasnya gue harus nunggu sampai jam 4 which is itu 1, 5 jam lagi. Dan itu memuakkan, see! Jadi daripada lumutan di photo studio, gue ama assisten penjahit gue langsung cabut ke T. Net, warnet langganan gue untuk ngeprint semua design gue.
Dan, printernya rusak saudara! NGEPET, KUCING GARONG!!!! KUNYUK, MONYET BUNTING, DODOL GARUT, SAMBEL TERASI!!!! Emosi jiwa gue jadinya. Maka Jadilah gue berchating-chating ria dengan muka gak bener (emang pernah bener muka gue? Rasanya gak!) sambil nungguin operatornya benerin tuh printer yang udah harusnya dikilo-in di jalan Surabaya dan dikasih lebel “Barang Antik”.
Begitu toolbar yahoo Messager kebuka, gue mendapakan pesan dari “R” kita sebut aja gitu. Yang intinya….

R: Aku mikirin “J”

Itu instant message yang belum sempet gue baca kemarin, karena terlalu emosi dikatain LEBAY oleh R yang membuat gue sign off seketika.

“J” itu pacar gue, kita 2 bulan jadian tanggal 5 November nanti. You know what? J itu baru 15 tahun kelas 2 SMA yang artinya bisa aja gue dituding dan dituduh PEDHOPILIA. Gue kenal J di Bontang waktu gue mudik lebaran September kemarin. Dari perkenalan yang tidak sengaja, iseng-iseng gue nembak dia untuk jadi pacar gue dan kita jadian hari itu juga. Edan!!!!!!!! Alhasil 3 minggu mudik sama sekali tidak membosankan, karena nyaris setiap hari kita pacaran dan memadukasih, yang ujung-ujungnya dari iseng jadi cinta beneran. Alamak Jan!!!!!!!

Balik lagi ke R.
Gue kenal R lewat chatting, umurnya baru 19 tahun, kuliah disalah satu universitas top di Jakarta. Suaranya yang merdu membuat gue makin meriang disko, renyah bener. Baru pertama kali chatting dengan dia ampe jari-jari gue keriting membuat gue merasa nyaman dengan dia, nyaman karena gue diterima dengan baik olehnya. Dan buat gue itu sudah cukup menjadi alasan kalau gue jatuh cinta sama dia. dikamus gue gak ada istilah Pe De Ka Te, suka yaah pacaran, toh pacaran itu kan untuk saling kenal. So, buat apa PDKT?

Mungkin gue laki-laki paling malang di dunia, karena R ternyata udah punya pacar. Itu membuatku terluka seterluka lukannya dan untuk bagian ini sepertinya lagu berikut pas jadi soundtracknya.

Anggur merah
yang s’lalu memabukkan diriku ku anggap belum seberapaaaaaaa……..aaaaaa
Dahsyatnya…….
Bila dibandingkaan dengan senyumanmuuuuuu…..uuuuuu
Membuat aku lesu darah…….

Ahhh……Kelamaan, Langsung ke reff ajah.

Untuk apa kau berikan aku cinta yang kalut….
Sementara dirimu, telah engkau berikaaaaa…aaaaa.aaaaaannnnn
Pada yang lain
Sungguh teganya…teganya….teganya….teganya…….

Intinya, gue gak peduli dengan statusnya yang udah punya pacar. Pokoknya yang dia tahu, gue sayang sama dia. Itulah kemudian yang menjadikan masalahnya jadi rumit.

Gue: “aku sayang sama kamu”.
R: “aku tahu. Tapi aku gak bisa terima semuanya”.
Gue: “kenapa?”
R: “ada J, is! dia lebih pantes dapetkan itu. Dan aku hanya bisa terima sayang dan perhatian itu dari pacarku”.
Gue: “dia punya tempat lain dihatiku. Dan aku sayang sama dia. Aku hanya ingin berbagi perhatian dengan kamu”.
R: “Berbagi perhatian?”

Mampus, salah ngomong gue. Muka gue semakin acak kadut. Karena salah ngomong barusan gue terancam gagal meyakinkan dia kalau gue benar-benar sayang sama dia. Gue memaksa memutar keras otak gue yang udah overload.

Gue: “memberi perhatian ke kamu tepatnya”.
R: “perimbangkan perasaan J, jangan sia-siakan dia karena aku”.
Gue: “aku gak pernah sia-siakaan dia. Kamu dan dia memiliki porsi masing-masing”.
R: “kurangi porsi saya”.
Gue: “butuh waktu untuk itu, aku gak bisa bohong sama perasaanku. Itu jauh lebih menyakitkan. Dan ini bukan perselingkuhan. Karena kita masing-masing memiliki orang yang kita cintai.”
R: “jadi apa namanya?”
Gue gak siap dengan pertanyaan itu, salah ngomong sekali lagi bisa-bisa gue disantet atau bahkan jadi korban mutilasi.
Gue: “aku juga gak tahu”.

Kata-kata itu menghiasi layar monitor computer didepan gue. Kalimat itu tidak mencerminkan penjelasan apapun kecuali hanya sebentuk pembelaan terhadap diri sendiri.

Gue: “perhaatian yang aku berikan tidak berlebihan. Aku hanya mempertanyakan kesehatan kamu, apa kamu sakit atau tidak setelah ujan-ujanan nganterin aku malam itu dan aku benar-benar khawatir. Tapi kamu bilang aku LEBAY. Aku kecewa denger itu”.
R: “aku gak bisa ngomong apa-apa lagi”.
Gue: “aku hanya minta setitik dari luasnya hati kamu, dengan membiarkan aku memberikan perhatianku ke kamu. Karena aku gak mungkin minta lebih. Aku cukup ngerti kondisinya. Terlalu mengerti malah, hingga aku gak berani minta lebih dari itu”.
R: “Tapi aku gak bisa”.
Gue: “kenapa? Karena J? karena Pacar kamu?”
R: “yah, karena mereka”.
Gue: “tapi ini bukan perselingkuhan. Kita gak punya hubungan apa-apa”.
R: “KAMU EGOIS”.

Deggg…….dua kata itu pendek tapi dalem. Gue bagai digampar Mike Tyson, ditonjok Hollyfield dan dicakar-cakar Olga Syahputera (loh?).
Seketika Gue kehabisan akal untuk meyakinkan dia, pendiriannya terlalu kuat. Peryataan-pernyataan yang gue lontarkan, gue rasa pun lebih mengarah pada jalur “pemaksaan” ketimbang penjelasan betapa gue sayang sama dia.
Alhasil chatting yang sempat tertunda sesaat karena gue harus back to work, ketemu tukang jahit gue lagi untuk bikin deal, and than get my lunch secara saat itu udah jam setengah 4 lewat dan gue belum makan apa-apa sejak pagi. Chatting berlanjut lagi setelahnya dan berakhir di pukul 11 malam.

Banyak hal yang membuat gue ngelamun sambil jalan dari T.Net sampai tiba dikamar gue yang lebih mirip kandang babi karena gak pernah gue bersihkan sejak gue tinggal mudik hampir dua bulan lalu. Baju-baju gue, DVD-DVD gue ampe kancut gue bertebaran dilantai yang penuh debu.
Perkataan-perkataan R yang cukup tajam membuat gue benar-benar terpojok, dan aksi ngelamun gue terus berlanjut sampai gue jongkok dengan posisi yang nggak nyaman sama sekali di atas toilet gue yang berkerak.
Gue limbung, binggung, putus asa, perut pusing, pala melilit, muntah kuning, mencret (kayaknya gue benar-benar LEBAY)

Jam 12 teng selepas menghabiskan 15 menit di dalam toilet gue yang mulai lumutan karena gak pernah disikat, dan ditemani lagu i want dance nya michale buble, gue mulai mengumpulkan DVD-DVD, baju-baju, underwear yang bertebaran dilantai. Menggeser lemari gue ke pojok kamar, menggeser tempat tidur gue, nyapu, ngepel lantai kamar gue yang udah berdebu banget, menyortir buku-buku dan kertas-kertas naskah pementasan gue beberapa tahun lalu, hingga menghasilkan 3 plastik besar sampah tak berguna. Oh god gue bahkan gak sadar selama hampir dua tahun di apartemen ini gue hidup bersama sampah.

Kamar yang tadinya bau kotoran babi sudah menebarkan aroma cairan Lavender, lebih manusiawi lah intinya. So, inilah alasan kenapa gue mandi jam 3, 56 pagi. Cinta tak bersegi bisa membuat orang aneh semakin aneh, hingga beres-beres kamar jam 12 malem. Fucking shit!!!!!!!

Rabu, 05 November 2008

R bukan L

Namanya Novi Sophia http://profiles.friendster.com/29297657, temen kos gue yang lagi berusaha keras untuk mencari cintanya. Kategori pacar idamannya: (1). Lebih tua dari dia / dewasa, (2) Smart, (3) Mapan, (4) Jago ngecingcong pake bahasa inggris, (5) goodloking yang artinya gak malu-maluin dibawa kondangan. Kalau gak punya 5 kategori itu, jangan coba-coba deketin dia. sia-sia. Dia bukan tipe cewek yang bisa dikompromi karena loe bahkan masih kurang ½ dari satu kategori lagi yang dia pengen. Kok jadi ngomogin Novi yah? Bodoh!!!!, hehehehehehe……

Any way, novi yang memperkenalkan gue dengan KRISTY NELWAN, http://www.sweetestjourney.blogspot.com/. Memperkenalkan bukan dalam arti sebenarnya yah, yang jabat tangan sembari:

Gue: “Fais”.
Dia: “Kristy”.

So, yang gue maksud dalam “memperkenalkan”adalah dengan meminjamkan gue novel yang alih-alih dia pinjam juga dari Murni, CS nya. judulnya aneh menurut gue “L”.
Eniweibaythewaybusway….let’s talk about the Novel, secara udah lama yah gue gak kasih ulasan tentang buku yang gue baca.

Pertama,
Gue baca buku ini dalam waktu dua hari, dan rela gak ngerjain apa-apa termasuk proposal kerjaan yang seharusnya gue kelarin tepat waktu. Dan terpaksa boong sama rekan kerja gue dengan kirim sms ke dia.

Gue: “sorry proposalnya elum kelar, gue gak bisa begadang semalem. Gue meriang disko habis meeting sambil ujan-ujanan kemarin. Ini lagi gue kerjain. Begitu selesai gue email ke loe”.

Which is, itu sama sekali gak bener, karena waktu gue kirim tuh sms, gue lagi baca bukunya kristy dan gue sehat wal afiat alhamdullilah.



“L”

Adalah buku kedua krsity, dimana dia sanggup ngebuat semua orang yang baca bukunya (baca: GUE RASA!!!) termasuk gue, gak akan mau berenti baca neh novel sekalipun laper, ujan, gledek, tsunami, gemba, perang, meriang disko, ampe bela-belain nahan boker. Suwer tekewer-kewer!!!!! Krsity pandai banget ngebangun situasi dan alur cerita plus dengan ocehan “ala” sehari-hari.
Karakter tokohnya yang keren dan megang banget:

Ava Torino, tokoh utama yang perfeksionis, ambisius, perokok berat, player, alcoholic, gak percaya hantu dan semua hal berbau magic, berprinsip kuat untuk menjaga harga diri dengan bilang “gak ada yang mau menghargai kita selain diri kita sendiri” yang dibuktikannya dengan angkat kaki dari kantornya setelah mengatahui sahabat karibnya Jenna yang terbaring lemah karena stroek di Jogja ketika menjalankan pekerjaan disana, sementara kantor tempat dia dan jenna bekerja gak mau kasih kompensasi apa-apa. She walk out from she’s office dan ngatain bosnya MONYET GENDUT, ini namanya pembuktian prinsip, see?. Ava Tarino yang finding her love dari huruf depan untuk memenuhi ambisi punya pacar berdasarkan susunan huruf alphabet, and she is make it happen, berhasil mempunyai pacar-pacar dari A sampai Z di usia relative muda, 25 tahun! Artinya dia bisa pacaran diluar normal dari cewek-cewek kebanyakkan. Dia hanya butuh waktu 2 bulan untuk pacaran dengan orang satu huruf, tapi gue salut perinsipnya gak mau pacaran dengan orang lain sebelum selesai dengan satu orang lain, orang gila. Dan ketika dia hampir memenuhi ambisinya melengkapi pacar ALPHABETNYA dia kepentok dengan orang yang harus di pacarinya, laki-laki dengan huruf awal “L” dan dia tidak mudah menemukannya selama berbulan-bulan, padahal itu orang dengan huruf terakhir yang harus dipacarinya.
Pertemuannya dengan seseorang di Jogja hampir melengkapi daftar pacar alphabetnya, wajah laki-laki yang konon katanya tidak bisa dibilang jelek membuatnya terpana, tapi dia menelan pil kecewa setelah tahu nama laki-laki itu tidak berhuruf “L” seperti yang diharapkannya, tapi berawalan R, Rei. Kemudian pertemuan dengan laki-laki setelah Rei dihari yang sama di café di hotel tempat dia menginap dan nama laki-laki itu berhuruf depan L. She is done, dia melengkapi ambisinya dan ini yang membuat semua berubah, gaya pacaran yang cuma mendapat jatah 2 bulan per kepala, menjadi 2 tahun untuk Ludi yang berhasil membawa perenungan panjang untuk Ava, she is change, dia yang tadinya tidak percaya cinta, luluh lantak oleh cara-cara romantis yang dilakukan dan diperlihatkan Ludi padanya. They are get merried! Because Ludi is the “L”ast or “L”ove and yang kalau digabungin LAST LOVE. See?

Carlo, si muka kotak (jadi inget perkataan Tamara Geraldine waktu terima award dari Jonny andrean “gak semua orang BATAK, punya muka KOTAK) berwajah sanggar tapi hati Rinto Harahap. Yups, seperti yang gue tahui selama ini temen-temen gue yang punya darah Batak, orangnya cukup gahar, gak penakut. Tapi Carlo aneh, hobby nonton infoTAIment, jatuh cinta tapi berani liat doang gak berani ngomong, sebelum diancam akan “dipecat ama Torino (ava, red) Carlo si Batak yang aneh.

Kim, miss celebrity yang doyan dandan tapi baik hati, brand oriented, tapi kalau pacaran setia bener, karena dia percaya arti cinta. She is carlo’s girl friend.
Jenna yang setia kawan, bijaksana, perhatian. Good girl!

Ludi, tunangan ava, yang sempurna dari segala sisi. Pinter, mapan, smart, taat ibadah, perhaatian, romantic, dari keluarga baik-baik, tapi ternyata BUAYA DARAT juga, tidak berprikemanusiaan yang adil dan beradab, tipe laki-laki yang diam-diam menghanyutkan yang pantas dicincang-cincang dan dijadikan cornet merek “Ludi”. Tega banget dia mengkhianati Ava dengan isep-isepan lidah dikantor sama Maya (gue yakin seyakin yakinnya dia juga isep-isepan yang lain, dasar otak mesum), yang nota bene adalah “perempuan penggoda” yang digunakan ava untuk menggoda Xi men pacar terdahulu Ava. Ludi, Laki-laki sialan yang Cuma bisa ngajarin “ngomong kalau ada masalah” tapi gak dibuktiin ke dirinya sendiri dan memilih selingkuh dengan Maya ketika tahu bahwa ava cari pacar hanya berdasakan huruf depan alphabet dan sering ketemuan sama Rei dengan cara diam-diam ngikutin Ava yang lagi berkunjung ke rumah Rei. Dia laki-laki gak tahu diri yang selingkuhin tunangannya yang coba bertahan untuk setia dan tidak pernah mau mengatakan I LOVE YOU pada Rei, laki-laki yang jelas-jelas dia cintai hanya karena punya prinsip gak mau selingkuhin tunangan sebaik Ludi yang setia dan mencintainya padahal BULSIT!!!. Karakter laki-laki penipu yang menipu ava mentah-mentah yang mencoba menepis pikiran bahwa Ludi juga tipe laki-laki tukang selingkuh dengan melihat sisi Ludi dari ketaatannya beribadah yang dia kagumi, but, he is……dia melakukannya! dia selingkuh dan you know what? sejak bagian dimana Ava merasa Ludi selingkuh, gue sebagai laki-laki juga ikut percaya dengan berbagai asumsi dan pemikiran “semua laki-laki do it same things” tapi gue terkecoh dengan kepandaian Kristy meramunya. SIALAN LOE KRISTY, SALUT gue. Wait, sialan atau salut? Aug ah, gue emosi jiwa ngegambarin karakter Ludi yang complicated.

Rei, pernah bekerja sebagai music director (MD) di radio prambors, laki-laki yang tidak sengaja menemukan dan ditemukan Ava di warung nasi goreng pinggir jalan di Jogja. Pertemuan yang tidak sengaja yang pada akhirnya membuatnya jatuh cinta setengah mampus dengan Ava, tapi menunjukkannya dengan cara yang “berbeda”. Pertemuannya dengan Ava membawa perubahan besar pada diri Rei yang rela berhenti merokok padahal dia juga perokok berat. Pertemuan kedua di bali setahun kemudian di sebuah acara puteri-puterian yang diliput oleh Ava dan Rei sebagai Event Organizernya, pertemuan kali kedua yang juga tidak sengaja.
Pertemuan kali kedua yang tidak direncanakan yang juga pada akhirnya membuat Ava sanggup salah tingkah dengan berbagai kejadiaan seru termasuk perayaan ulangtahun dadakan yang menggunakan ligther milik Ava untuk tiup lilin, dan hadiah berupa bintang-bintang glow in the dark yang dipasang Rei di dinding kamar hotel ava.
Rei berbeda, dengan caranya sendiri dia mencari cintanya, pertemuan kali pertama di jogja yang hanya sebatas kenalan tanpa nomor telpon, alamat, e-mail dan sebagainya yang notabene bisa dijadikan alat untuk berkomunikasi selanjutnya, but he dosen’t do it. Karena dia berbeda.
Pertemuan kali ketiga yang juga tidak di sengaja. Ava yang melamar dan diterima bekerja di salah satu tv station di Jakarta yang juga ternyata kantor tempat Rei mencari sesuap nasi. Dengan segala keanehan dan keberbedaan karakter Rei, dia sanggup mengurai hari-hari menjengkelkan bin mengesalkan yang berbuah pertengkaran-pertengkaran cinta dengan Ava, dan Ava justru menikmatinya ketika dia sudah bertunangan dengan L, yang akan menikahinya dalam hitungan bulan. Dengan caranya Rei sanggup membuat hati ava bimbang dan ragu akan keputusannya menikahi L, dengan caranya yang aneh pula ava bermetamorfosis dengan sempurna yang membawa alur cerita juga semakin matang dan buat penasaran. So, kenapa Rei gak pacaran sama Ava? Kenapa ava gak pacaran sama Rei? Padahal mereka saling cocok satu sama lain? karena R bukan L dan Rei berbeda. Satu kata untuk Rei : misterius.

Finally.....
Setelah baca buku ini dengan berurai air mata, gue bisa merekomendasikannya untuk kalian semua para pencinta. Cerita cinta yang diurai berbeda dengan cara yang berbeda oleh Kristy menjadikan cinta gak berasa basi, dan untuk para BUAYA DARAT (termasuk gue) baca buku ini, biar kalian ngerti ternyata gak selamanya rasa sayang ke orang lain bisa diartikan selingkuh, gue setuju dengan Kristy karena gue juga sedang mengalaminya.
Buat gue buku yang bagus untuk gue baca adalah buku yang ngajarin gue hal baru, buku yang sanggup buat gue nangis Bombay (hey, shudup!!! Laki-laki juga perlu nangis, tapi gak ditunjukkan di depan cewek, dan gue nangis di kamar gue, so I don’t care what u think about me, karena gue emang nangis senangis nangisnya baca buku ini, apalagi bagian dimana ava merasa sangat down setelah bersusah payah mencari Rei, dan begitu mengetahui Rei sedang sekarat di Belanda dan mempersiapkan segala hal untuk menyusul Rei ke Belanda, dia kemudian tahu Rei sudah meninggal karena kanker paru-paru stadium lanjut, membawa semua cinta yang dimilikinya, dia terpukul, butuh seseorang untuk tempat dia menangis, dia mencari L ke kantornya dan dia menemukan Ludi (tunangannya) sedang isep-isepan lidah dengan Maya, pelacur itu. Sebenarnya apa yang ada didalam kepala kalian para lelaki? Eh, tunggu gue juga laki-laki. Tapi gue gak sebrengsek Ludi, tapi masa sih gue gak brengsek? Who know? I’m!!!!!! dan satu lagi, gue nangis di bagian akhir dimana ava membaca surat pertama dan terakhir untuk ava dimana akhirnya diketahui bahwa R = L karena Rei adalah Leonard Reinaldi. Yang akhirnya gue kaitkan dengan bagian cerita dimana Ava menuruti rengekan teman-temannya untuk megang tangan patung Budha di candi Borobudur waktu mereka liburan yang mana dari gossip yang beredar seseorang akan bisa mendapatkan harapannya ketika bisa memegang tuh tangan patung, ava melakukannya padahal dia gak percaya dengan omongan itu yang menurutnya adalah TAKHAYUL. Tapi dia tetap melakukannya untuk menyenangkan hati teman-temannya SHE MAKE A WISH, FINNDING “L” dan dia harusnya menemukannya di warung nasi goreng dipinggir jalan jogja pas makan sore-sore setelah adegan megang tangan patung Budha di Borobudur, cowok aneh bernama Rei yang saat itu berjaket adidas yang membuatnya jatuh cinta pada jaketnya karena ke vintage-annya, bukan Ludi yang dipacarinya dan akan dinikahinya) buku yang membuat gue bisa mengharu biru. buku yang lucu yang bisa buat gue ketawa sambil jungkir balik.

So, setelah hari ini gue nambahin novelnya Kristy Nelwan “L” dalam buku yang masuk dalam kategori buku yang wajib gue baca dan wajib gue punya. Kristy gue janji setelah gue punya duit (lagi) gue akan ke gramedia untuk beli buku “L” loe tiga sekaligus. Satu untuk gue, satu untuk J, untuk pacar gue di Bontang dan satu untuk R, orang yang gue sayang. Karena….

1. Loe ketemu R, Rei tanpa disengaja, tapi gak bisa pacarin dia R bukan L dan akhirnya loe tunagan dgn L yang seiring sejalan loe jatuh cinta sama R yang pada akhirnya loe tahu dia adalah L yang loe pengen.

2. Gue chatting dengan R, gue jadi sayang sama dia, tapi dia udah punya pacar jadi nggak mungkin, kemudian gue mudik ke Bontang dan menemukan J disana, kita pacaran dan udah jalan selama dua bulan. Dan gue tetep sayang sama R.

Satu hal yang sangat ganggu sekarang, kenapa produser film gak ada yang lirik buku ini, ini buku bagus yang patut difilmkan.
Kristy, biayayi perjalanan gue ke Borobudur untuk pegang tangan patung Budha and I wanna make a wish, Mira Lesmana dan Riri Reza baca buku ini dan membuatnya menjadi film.

Selasa, 23 September 2008

Laskar Pelangi, most beautiful film i ever seen.

Gue lagi duduk disalah satu kursi di Planet Hollywood, diantara para pewarta berita yang masih hilir mudik dari meja satu ke meja satu (neh orang apa setrikaan ya?). Siang ini diantara lapar dan dahaga, mereka tetep semangat seperti biasa. Menyodorkan tape recorder, microfon untuk mewawancarai para artis, produser, sutradara dan penulis atau sekedar jepret sana jepret sini seolah enggan melepaskan semua moment berharga yang terjadi dalam ruangan kecil yang penuh sesak oleh manusia-manusia pemburu berita.

Berhubung gue bukanlah wartawan dan saat ini ikut hadir ditempat gaweanya para wartawan-wartawan ini dengan alasan:
1. Ingin menjadi salah satu orang pertama yang nonton film paling gue tunggu tahun ini.
2. Nolongin temen gue yang wartawan untuk mendapatkan amplop berisi seratus hingga dua ratus ribu rupiah sebagai imblan dari Production House yang menggelar hajatan premier film ini kepada para wartawan yang berkenan hadir dan meliput semua kejadiaan “Maha Dahsyat” yang terjadi di premier film ini. Yang kemudian uang itu dipakai buat bayar kos bulan ini, hehehhehhe…….


Maka untuk menyembunyikan identitas asli gue (penting gak sih?) jadilah gue hanya berasyik mahsyuk dengan tombol-tombol laptop gue, merangkai setiap kata dan kalimat yang mengaduk-aduk isi kepala gue sejak premier film LASKAR PELANGI berlangsung dua jam yang lalu.

Gue sudah sangat “Jatuh Cinta” sejak membaca novel karya tangan dingin Andrea Hirata setahun lalu dan membuat gue memborong dua novel dia selanjutnya (Sang Pemimpi dan Edensor) dan sekarang sedang harap-harap cemas sembari nahan-nahan kentut pengen baca seri terakhir Tetralogi Laskar Pelangi (Maryamah Karpov). Tadinya gue anggap semua BUKU SASTRA itu MEMBOSANKAN lebih membosankan dari pada nongkrong tiap pagi di toilet yang bau pesingnya amit-amit jabang bayi. Tapi setelah ikut-ikutan temen kantor gue beli novel nya Hirata, hanya karena gue suka warna cover merah lembayung yang menurut gue sangat eye catching banget dan memaksakan diri untuk membacanya barulah gue sadari cintaku bertepuk sebelah tangan (loh? Apa-apaan neh maksudnya?) inilah MASTER PIECE yang sangat-sangat Full Inspiring, Full menggugah hati hingga menusuk-nusuk sanu bari yang berbuah mewek jijay waktu gue membacanya.

Dan ketika gue denger kabar selintingan kalau novel ini akan di filmkan, gue sempet merasa tidak rela. Takutnya feel “Dahsyat” yang sudah dibangun kuat oleh Hirata di Novel ini akan dijungkir balikkan hingga porak poranda oleh orang-orang yang mengaku sineas top marko top di Negeri ini, tapi membuat film ala SINETRON dari buku yang sangat-sangat popular. Tapi ketika tahu yang membuat filmya kolaborasi manusia “SINTING” Mira Lesmana – Riri Reza, gue mulai berfikir “Oh Oke!!!!”

Penantian sekian lama terobati sudah. Mendengar pemutaran film dimajukan dari jadwal semula yang katanya setelah lebaran 2008 menjadi seminggu sebelum lebaran, membuat gue teriak-teriak mirip bebek yang mau dipanggang idup-idup. Gue harus jadi salah satu orang pertama yang nonton film ini. Temen gue yang wartawan gue ancam akan gue mutilasi kalau gue gak dapet undangan premier film ini, maka jadilah hari ini gue berada diantara kerumunan orang-orang ini, kerumunan wartawan yang loncat sana loncat sini mirip kutu loncat yang kena ambeyen menghampiri orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film ini yang kebetulan di bagi dalam beberapa kelompok.

Ibarat pepatah yang bilang “sambil nyelam minum air” (keselek dong? Dodol apa gak ada kerjaan neh orang yang buat pepatah) atau “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui” (lah napa jadi ngomongin pepatah?) back again…..jadi gue pun merasakan hal yang sama, gue girang banget waktu bisa ketemu dan salaman sama Andrea Hirata (the dreems come true), dan gue pun bilang:

Gue: “Mas Andrea, bukunya sangat Inspiring”.
Andera: “…….” Cuma senyum doang.
Gue: “Saya ama temen saya yang sekarang lagi kuliah di UK ampe punya keinginan untuk jadi back packer keliling Eropa dan dateng ke Edensor.” (gue gak habis pikir kenapa ngebahas Edensor? Padahal ini lagi premier film yang settingnya di Belitong. Harap maklum syndrome terkagum-kagum gue lagi kumat dan menguasai hampir seluruh syaraf-syaraf ditubuh gue).
Andrea: “Saya mau kesana lagi, mau ikut?”
Gue: “………”

Gak bisa ngomong lagi, dia pasti gak serius ngajak gue, heheheehhehehe……..
Gile prolog gue panjang pisan euy……maklumlah biang gossip.

Eniwey by the way busway yang bikin Jakarta makin macet.
Kalau loe semua sudah baca novelnya Andrea Hirata LASKAR PELANGI loe pasti setuju kalau novel ini DAHSYAT LUAR BIASA. Hirata berhasil membuat sepuluh anggota Laskar Pelangi (Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, Kucai, Syahdan, Harun, Trapani, Borek, A Kiong) menjadi semakin hidup. Mereka bersepuluh, yang setiap hari bersetubuh dengan alam Belitong dengan segala permasalahan mulai dari kemiskinan yang membelit, semangat, keinginan hingga cita-cita benar-benar berhasil memberikan spirit luar biasa untuk gue secara pribadi untuk terus bermimpi (temen gue juga pernah pernah bilang ke gue: “Teruslah bermimpi, karena mimpi itu yang akan membuat loe terus hidup”). Tidak hanya semangat para Laskar Pelangi. Keinginan, kegigihan dan ketulusan Ibu Muslimah dan Pak Harfan yang menyala-nyala harusnya bisa menggugah semua orang, termasuk pemerintah yang berkuasa di Negeri ini untuk lebih “MENGGUNAKAN HATI”, melihat dengan hati bahwa pendidikan yang baik dan berstandar maksimal bisa membawa Negara ini menjadi lebih baik, sembuh dari sakit yang bertahun-tahun di derita Ibu Pertiwi. Melihat dengan hati bahwa semua anak Indonesia dari Sabang hingga Merauke bisa mendapatkan pendidikan dengan layak. Melihat dengan hati bahwa “Sekolah-sekolah mirip kandang kambing” yang bertebaran bak pasir di pantai yang banyak menghiasi sudut-sudut desa di Negeri ini menanti untuk dijamah oleh tangan-tangan kekar mereka. Melihat dengan hati ada juta-an Ibu Muslimah diluar sana yang kapasitasnya tidak lagi membutuhkan “perhatian” tapi “reward” atas jasa dan pengorbanan untuk bisa membuat anak-anak terbuang itu bisa membaca dengan buku lusuh serta lihai berhitung walau hanya menggunakan patahan-patahan sapu lidi.

Membaca buku ini, memaksa otak gue yang hanya sebesar otak ikan lele ini, untuk menyutradarai film ini sendiri, membuat imajinasi serta menghidupkan aura kehidupan yang dialami dan dilalui oleh Laskar Pelangi hampir 34 tahun lalu di Belitong. Dan hari ini, Mira Lesmana juga Riri Reza sudah membantu gue untuk menghadirkan visual itu di depan biji mata gue. Sengaja gue kosongkan kepala gue, gue delet setiap scene film yang sudah gue buat di syaraf-syaraf otak gue, gue berharap apa yang gue baca dibuku bisa gue dapetin di film ini.

Perasaan gue membuncah-buncah bak air bah ketika layar putih segede dan selebar bagong mulai merefleksikan film dari pita-pita film diruang control dibelakang gue. Ketawa ngakak melihat tingkah polah laskar pelangi yang menarik-narik kambing keluar dari kelas mereka ketika hujan mengguyur Belitong, tertawa lebar melihat ikal memakai sepatu pink pergi ke sekolah reoknya untuk kali pertama, tertawa terbahak-bahak melihat usaha pak Arfan menopang sekolah bututnya yang hampir roboh dengan sebatang kayu raksasa. Tapi gue gak hanya menertawakan mereka, gue justru menertawakan wajah pemerintah dan pihak-pihak terkait yang wajahnya memerah bak kepiting rebus saos padang ketika mereka mononton film ini. Mudah-mudahan tertawaan kami yang hadir di premier film ini bisa menggelitik hati semua orang untuk berbuat lebih untuk dunia pendidikan anak-anak Indonesia.

Gue nangis Bombay nonton filmnya, gak peduli omongan orang yang bilang puasa kita bakal makruh kalau nangis. Gue nangis karena gue pengen nangis. Ketika melihat Laskar Pelangi berhitung menggunakan lidi-lidi, Khayalan gue kembali kepuluhan tahun silam. Gue pernah mengalami itu. Menangis karena melihat lintang belajar dengan buku seadanya ditemani cahaya lampu teplok, gue pun pernah mengalaminya, menangis ketika melihat Laskar Pelangi menggunakan baju yang sudah compang camping untuk sekolah, menangis menyaksikan bagaimana Laskar Pelangi dan Ibu Muslimah melepas kepergian si Jenius Lintang untuk tidak sekolah lagi karena harus membiayai hidup adik-adiknya selepas ditinggal mati oleh ayahnya. Dan gue rasa bukan hanya gue yang nangis tapi semua orang yang ada di theater itu termasuk Bapak Din Syamsudin yang juga dateng ke premier film ini.

Syair-syair Nidji menutup pertunjukan ini dengan apik dan sempurna, ketika lampu theater menyala terlihatlah mata-mata sembab dan bengkak itu. Semua terenyuh, semua terharu, dan semua puas dengan hasilnya. Mira lesmana dan Riri Reza tidak hanya berhasil mengembalikan spirit yang ada dibuku Andera Hirata, tapi juga berhasil menghidupkan kembali kehidupan dinasti dan kejayaan Belitong puluhan tahun lalu, dengan berhasil memperlihatkan setting-setting indah setiap sudut pulau Belitong, berhasil membuat gue sebagai penonton berasa berada di Belitong.
Mira Lesmana berdiri di ujung anak-anak tangga, menyalami semua orang yang hadir dipremier itu, memeluk erat dan mesra Andrea Hirata sang empunya buku. Gue melihat sosok itu sosok manusia lowprofile yang bisa menghargai orang-orang yang banyak membantu dirinya, seandainya semua orang Indonesia begitu tingkah polahnya. Pasti Negara ini akan jauh lebih baik.

Gue: “Ini film terindah yang pernah saya tonton”. Kata gue ketika menyalami dengan erat seorang Mira Lesmana, dan kata-kata itu keluar dari lubuk hati gue yang paling dalam untuknya.
Mira: “Alhamdullilah, terima kasih banyak”. Katanya menatap mata gue dalam-dalam.

Dan ketika gue berpapasan dengan Andrea Hirata, gue menyalaminya seraya berkata:
Gue: “Selamat filmnya so Inspiring”.
Andrea: “Saya senang sekali karena Mira dan Riri bisa membuat buku dan filmya seimbang, bisa mempertahankan feel-nya. Dan saya senang sekali karena filmnya menggunakan bahasa dan dialek Belitong”.

Lain lagi ketika gue bertemu dengan Riri Reza sang sutradara.
Gue: “Riri, selamat filmnya bagus banget”.
Riri : “Terima kasih banyak”.
Gue: “Gimana kalau film ini di putar disekolah-sekolah?”. Kata gue memberi saran dari pada pertanyaan.
Riri: “Insya allah.”



Begitulah hari ini, susah melukiskan perasaan gue. Semua campur aduk. Hilang sudah was-was yang menyelimuti hati gue tentang “jangan-jangan filmnya gak akan sebagus bukunya”, lenyap sudah pertanyaan-pertanyaan gue tentang kwalitas filmnya. Memang banyak penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan dalam film ini, tapi semua itu tidak menghapus dan menyamarkan alur cerita, tidak membuat perbedaan yang teramat sangat jauh, pesan yang ada dibuku Hirata tersampaikan dengan jelas di film Riri Reza, dan itu sebanding dengan 25 ribu yang akan nanti orang-orang keluarkan untuk membeli tiket di Bioskop. Memang seharusnya seperti inilah sebuah film dibuat, tidak menomor satukan KOMERSIAL tapi KWALITAS baik, dan tidak membuatnya terlihat sebagai film yang murahan. LASKAR PELANGI, most beautiful film I ever seen.

Gue pun menutup laptop gue dengan senyum yang lebar banget dan panjang sekali

Senin, 25 Agustus 2008

Awas!!!! Syndrom "Gampang Jatuh Cinta" membuat GILA.

Belakangan ini muncul satu syndrome baru yang mengacak-acak kehidupan gue yang sebenarnya sudah acak kadut. Syndrome aneh yang bikin pala botak gue makin mumet dan semakin gak bisa diajak berfikir logis dan realistis lagi.

Jadi, sejak kasus gue jatuh cinta dengan “Makhluk aneh nomor 1” asal Surabaya, yang berbuah cinta jarak jauh yang gue jabanin, dari pertemuan tidak disengaja ketika chatting di warnet favorite gue. Cinta ajaib yang buat rekening gue kembang kempes karena isi pulsa via M-Banking yang tidak terkendali, cinta ajaib yang berhasil buat gue nangis bombay bak adegan-adegan di film-film india, cinta ajaib yang sudah menghancurleburkan perasaan gue, cinta ajaib yang membuat gue sedih tak berujung, cinta ajaib yang memaksa gue mencari jejak langkahnya dari Surabaya hingga Jombang (jangan-jangan neh makhluk aneh ikut dimutilasi Ryan!), cinta aneh yang membuat gue mengirim setumpuk e-mail dan segepok komentar tak berkesudahan di friendsternya, cinta aneh yang membuat hati gue remuk redam bak kambing kebakaran jenggot mana kala mendapati komentar berikut di salah satu profil sohib di friendsternya:

Makhluk Aneh nomor 1: “Kak Nino, kangen banget neh”

Cinta aneh yang membuat gue benar-benar kelihatan tolol dan bego karena gak tahu lagi cara apa yang harus gue lakukan untuk mendapatkan penjelasan, cinta aneh yang akhirnya berujung dengan kesia-siaan karena gue ditinggalin gitu aja tanpa penjelasan dan kejelasan status dan gue bener-bener hampir sinting dibuatnya. Cinta longdistance yang kita jabanin selama kurang lebih satu bulan terlalu banyak meninggalkan kenangan indah yang gak bisa begitu aja lenyap dari isi kepala gue. Termasuk lagu I love you beybe nya The Cangcuters yang bisa membuat gue mendadak ke hypermart untuk beli obat hypertensi, kepala cenut-cenut, perut melilit genit, air mata beranak pinak, manakala tidak sengaja kuping ini mendengar lagu itu. Cinta aneh yang membuat gue mempermalukan diri sendiri, seperti kata-kata Jhony Iskandar dalam lagunya:

Aku bukan pengemis cintaaaaaaaaaa……aaaaaaaaaaa
Yang harus selalu mengalah…..
Bila diputuskan cintaaaa…..aaa….
Dari sang kekasih……..


Kemudian kisah cinta gue yang paling NGGAK!!! banget dengan “Makhluk Aneh nomor 2” asal Malang yang hanya sanggup bertahan 42 jam 04 menit. Cerita cinta yang berhasil membuat gue ngewek mewek najis di warnet, dan semua itu terjadi karena perkara tiga kata “JARAK RIBUAN MIL”

Dua kisah itulah yang membuat syndrome ini berkembang biak dengan suburnya disetiap bilik-bilik cinta dihati gue. Syndrome ini gue beri nama: “Syndrome gampang jatuh cinta”
Bagaimana gak hampir gila, tadinya gue pikir setelah hancur lebur dalam waktu yang nyaris bersamaan, gue gak akan lagi jatuh cinta sembarangan. Tapi nyatanya pertemuan gue dengan “Makhluk Ajaib nomor 3” di Ratu Plaza saat gue rehat sejenak dari kejenuhan atas underpreasure event pamerannya DepDikNas yang gue garap beberapa hari lalu (tepatnya 20 Agustus 2008) membawa gue lagi-lagi terperangkap dalam aroma cinta pada pandangan pertama.
Kala itu kata-kata Elvis Preasley-Nya Indonesia *A.Rafiq* langsung tergiang-ngiang di kuping gue dengan syahdu.

Pandangan pertama awal aku berjumpa…..
Pandangan pertama awal aku berjumpa…..
Seolah-olah hanya impian yang berlalu…
Sungguh tak kusangka dan rasa tak percaya…


Makan malam dihari pertama dan diakhiri dengan rencana nonton Wall-E di Senayan City yang berakhir gatot karena kita telat 45 menit. Pertemuan singkat di Coffe Bean senayan city dihari kedua dan berujung acara makan malam dengan menu soto ceker di Gandaria. Kegiatan di hari ketiga yang sama persisi di hari kedua, membuat gue semakin terlena dan menaruh harapan lebih pada Makhluk aneh nomor 3 ini. Tapi nyatanya dia orang yang berbeda, entah dia sengaja menjalankan scene demi scene scenario percintaannya, memasang perangkap cinta dalam wajah ujian pendekatan agar tidak terkesan sebagai “Makhluk gampangan” yang mudah terbuai rayuan gombal murahan dari curut got kaya gue atau mungkin dia memang tidak ada perasaan apapun ke gue. Halah…gue makin mumet! Yang jelas ini semacam teka-teki silang yang mungkin harus gue mainkan bukan dalam waktu itungan detik seperti yang sudah-sudah. Statementnya yang to the point:

Makhluk aneh nomor 3: “Saya lebih suka semuanya mengalir natural.”
Gue: “……….”

Membuat gue sedikit menurunkan kadar harapan yang sudah terlanjur membumbung tinggi. Gue paksakan untuk gak sms dan telpon dia, nyatanya hanya sepersekian detik warning itu tergiang-ngiang diotak gue yang hanya sebesar otak ikan lele ini. Karena berikutnya sms berbumbu asmara dengan menggunakan bahasa kerinduan yang mendalam gue pastikan sudah berdesak-desakkan di inbox handphonenya.

Sedetik…….dua detik……tiga detik…..
Semenit……dua menit…..tiga menit…….
Sejam…..dua jam…….tiga jam…….
Hingga 2 x 24 jam…..


Gak ada reaksi apa-apa. Tetap dingin, membuat penasaran hati gue yang mulai kembang kempis.
Warning “Siap-siap kecewa, patah hati dan nangis Bombay” sudah menari-nari di kepala gue. Kalau kebo aja gak mau jatuh dalam lubang yang sama karena gak mau dibilang kebo tolol. Entah julukan apa yang pantas buat gue yang lebih tolol dari kebo dan suka MAIN HATI?

Kamis, 21 Agustus 2008

Karena Ingin Jadi Bertrand.

Jam di Hape gue udah nunjukin pukul 03.02 dini hari, dan masih seperti malam-malam kemarin, malam ini gue masih aja guling-gulingan gak jelas di atas kasur gue yang seprainya udah copot entah kemana karena tingkah gue yang lebih mirip pemain kungfu amatiran. Guling kiri guling kanan, tendang kiri tendang kanan. Oh iya, seprai gue warnanya PINK bunga-bunga loh! belakangan ini sisi feminin gue lagi mendominasi. Jadi maklumin aja!!! Hehehehehe……!. Dan malam ini baterai mata gue masih full. Yah saudara-saudara INSOMNIA gue belakangan ini semakin akut, gue baru bisa tidur jam 5 subuh! Jreng…jreng…!!! sementara besok gue ada meeting di Dep.DikNas jam 13.00 siang dan gue harus on location jam 10 pagi saudara-saudara. Tolongggggg…….!!!

Majalah yang gue dapet gratisan dari temen baru gue di coffe bean PIM 2 beberapa hari lalu gue bolak balik gak napsu. Gue lagi baca artikel THE EXPERT, yang intinya lekong kaya gue dan loe semua yang ngerasa lekong (lekong? kok kedengeran kaya banci taman lawang gitu yah!) oke, gue klarifikasi! Manusia berjenis kelamin titit atau laki-laki, ternyata tak ada salahnya memperhatikan penampilan tanpa ragu dan risau dibilang banci karena kesannya terlalu feminin (gue gak berani nulis banyak-banyak tentang artikel itu. Takut dikira ngutip dan nyadur, hehehehe….emang ini apaan namanya?). Sekarang banyak tuh laki-laki yang mengklaim diri mereka sebagai cowok metroseksual (metromini kali maksudnya?) so, tenang aja kali.

Habis baca tuh artikel, gue jadi keinget sama masa lalu gue yang dodol, tolol dan suram. Ceritanya, secara gue dulu tinggal di Bontang yang panasnya ngalahin panas dari kompor minyak tanah, juga gen item legam hasil turunan dari bokap gue, maka tidak heran kalau pekecing gue juga item legam nan dekil. Ibarat kopi item manis, gue ini tinggal ampasnya yang item, manisnya udah raip entah kemana.
Intinya, karena kebanyakan ngelihat iklan di TV dan memimpikan punya kulit putih bersih, hidung mancung, rambut pirang kecokletan seperti Bertrand Antolin. Gue pun pergi ke supermarket dan ngebeli paket lengkap lotion pemutih (krim siang dan krim malam) dengan malu-malu. Setelah coba tuh lotion, badan gue rasanya seperti habis dilumurin minyak goreng. Mengkilap bener.

Sehari…dua hari…..tiga hari…..
Seminggu…dua minggu…tiga minggu….empat minggu…..

Gak ngepek apa-apa coy! badan gue tetep aja sehitam pantat panci nyokap gue. Iklan yang gue lihat di TV tetangga tentang produk pemutih ini ternyata bohong besar. Buktinya setelah gue pake secara teratur sesuai petunjuk Dokter Sunat, gue gak juga kunjung berubah jadi Bertrad Antolin (yah iyah lah, secara dia bule. Lah, gue berdarah BUGIS totok). Tapi gue gak patah arang, berbagai produk pemutih kulit pun gue coba. Gue mulai rajin pake lulur bengkoang, lulur lumpur, nemplokin irisan mentimun, irisan jeruk purut di dua bola mata pimpong gue, pake masker Sari Ayu rasa bunga mawar (emang ada? Tauk ah! Pokoknya gitu), olesin odol di bibir waku mau menjelang tidur malam (katanya biar bibir gue merah), pakai sabun Shinzui, sampai berendem 7 hari 7 malem pake Bayclin pemutih punya nyokap gue (oke! Ini gue ngibul!!!). Sampai pake cara terakhir pun, gue masih juga belum putih-putih juga. Gue rasa gen item gue udah meresap sampai tulang sumsum.

Aksi bodoh bin tolol dalam rangka program pemutihan badan yang gue lakuin sekian lama berakhir GATOT alias gagal total. Bukannya dapet kulit putih bersih ala Bertrand Antolin seperti yang gue idam-idamkan, treatment aneh ini justru berujung dengan jerawat di muka gue yang tumbuh dengan subur-nya. Sementara PANU bertebaran di badan gue dengan sukses. Boro-boro mirip Bertrand, gue malah lebih mirip zebra bertato. Grhhhhhhhhhhhhh……..!!!!!!!

Jumat, 08 Agustus 2008

Tante-Tante itu.........

Belakangan ini gue lagi keranjingan nongkrong di Coffe Bean PIM 2. Seperti hari ini, Kamis (31 Juli 2008) jam 15.00 gue udah nongkrong di warung kopi elite ini. Segelas Capuchino panas menemani gue yang sedang browsing-browsing gak jelas. Tema nongkrong hari ini masih seputar pencarian ide untuk konsep event, karena proposal dah pada deadline semua. Tapi sampai detik ini gue masih juga mentok, mentok kiri mentok kanan, mentok atas, mentok bawah. Entahlah, pada kabur kemana semua ide yang kemaren-kemaren tumpah ruah di otak gue yang cuma segede otak lele ini.
Awalnya cofffe bean tempat gue nongkrong (sebaiknya kata-kata "Nongkrong" diilangin kali yah?!!! kok kedengerannya malah seperti TOILET UMUM ketimbang WARUNG KOPI ELITE yah?) sepi-sepi aja, hanya ada beberapa orang yang juga sedang sibuk nyeruput kopi dan utak atik laptop didepannya sambil kasak kusuk gak jelas (Gue yakin pasti gara-gara koneksi internet yang super lemot dan disconnect mulu, Menyebalkan!!!).
Jam 5 sore lebih dikit, sambil ngulet-ngulet nggak jelas mirip ulet keket ijo kesiram aer panas, gue noleh ke arah meja order. Olala….sedang ada seorang tante-tante yang asyik mahsyuk mantatin gue. Tante itu pake t-shirt item you can see (keteknya yang item!!!) dipadu dengan celana super-super pendek!!!!. Kelakuan tante ini boro-boro bikin gue horny, yang ada malah buat gue jadi jijay bajaj. Loh kok?
Masalahnya, celana super pendek (lebih pas disebut tuh tante cuma pakai Celana Dalam) yang dipakai sama tuh tante membuat PANTAT TEPOS DAN HITAM LEGAMnya terekspose dengan sempurna. Udah gitu pas dia balik badan mau kemejanya, anjrit!!!! ANCUR BANGET tuh tante. Dikepala gue saat itu “Neh tante pasti peliharaan BULE tua bin gendut dari jalan jaksa.
Oke, intinya tuh tante nggak banget dan tidak menarik perhatian gue (wah ketahuan deh kalau gue punya ambisi jadi peliharaan tante-tante, hehehehehe……)
Tapi peristiwa barusan jadi ingetin gue sama Tante Tiwi, janda anak dua yang berprofesi sebagai sekertaris seorang designer kenamaan di Jakarta. Tante Tiwi ini dulunya temen satu Apartemen gue di daerah Peninggaran. Awal gue jadi anak baru di Apartement ini, sebenernya gue gak begitu respek sama nih tante-tante. Judesnya itu loh Masya alloh. Pernah suatu senja yang remang-remang, gue dimaki-maki ama nih tante gara-gara ponakannya gue bawa jalan seharian tanpa sepengetahuan dia.
Eniwei…..
Mungkin karena status jandanya yang udah karatan, membuat dia haus belaian laki-laki, dan berhubung di apartement kita cuma gue yang terhitung brondong seger, maka mulailah tuh tante mendekati gue. Yang tadinya nih tante judes dan cerewetnya audzubillah min dzalik, tiba-tiba aja gitu jadi perhatian sama gue, hampir tiap sore gue dibawain makan ama dia (kesempatan emas nih, Sembilan tanduk iblis gue keluar atu-atu).
Suatu pagi yang cerah, tante Tiwi gedor-gedor kamar gue dengan mesra.
Tante Tiwi: “Fais, bangun! Dah siang neh.”
Dengan nyawa yang belum terkumpul semua, gue buka juga pintu kamar dengan males-malesan.
Gue: “Apaan sih? masih pagi nih”.
Dia gak langsung jawab, melainkan menutup mukanya dengan satu telapak tangan dengan tidak lupa membuat sedikit celah untuk mengintip.
Tante Tiwi: “Kamu itu, kebiasaan!!! Tidur cuma pakai CD (Baca: Kancut).
Ola…la..beybe, kelakuan buruk yang sudah menjadi hobbit itu memang susah dikendalikan lagi, gue mendapati diri gue berdiri di depan pintu kamar juga di depan seorang tante-tante janda beranak dua, dengan hanya mengenakan kancut dengan “Ade kecil” didalamnya yang pagi itu juga ikut bangun. Anjrit……..!!!! malu banget gue (Malu apa mau? Lkhjsagsbjjbdnvcbsvgsc……ketawa setan!!!!!). secepat kilat gue berlindung dibelakang pintu kamar sambil meraih bungkusan yang entah apa isinya, yang pagi itu disodorkannnya untuk gue.
Satu kebiasaan buruk yang disukai tante-tante dari gue (hasil pengalaman pribadi, bukan survey) sudah diketahui pula oleh tante Tiwi, sehingga sejak peristiwa “kancut dan ade kecil yang bangun” pagi itu, membuat Tante Tiwi punya hobby baru, yaitu menggedor-gedor pintu kamar gue ketika pagi sudah menjelang. Selain membagunkan gue yang kalau tidur lebih mirip kebo daripada orang, juga tentunya berharap akan mendapati gue berdiri lagi di depan pintu kamar dengan hanya menggunakan kancut plus “ade kecil” yang juga ikut-ikutan bangun.
Akal-akalan Tante Tiwi untuk merayu gue, gak hanya sebatas menggedor-gedor pintu kamar gue dipagi hari. Pernah juga suatu malam dia teriak dari dalam kamarnya.
Tante Tiwi: “Fais, kesini sebentar dong.”
Gue yang kebetulan lagi duduk manis manja group di teras apartement, langsung menyembulkan muka gue dengan senyum super lebar di depan kamarnya. Sementara itu gue mendapati dia sedang tidur-tidur mengoda diatas kasurnya.
Tante Tiwi: “Sini dong!”
Bagai sapi dicucuk idungnya, gue pun mendekat ke tempat tidur dimana Tante Tiwi terlentang bak putri duyung.
Tante Tiwi: “Temani Tante tidur dong.” Katanya sambil menarik-narik (dengan paksa) tangan gue.

Gue: “……….”
*Maap yah, menurut LEMBAGA PER-KOS-A(a)N INDONESIA (LPI) adegan selanjutnya terpaksa harus di SENSOR*. Wkalkjaajahvsb hnjv bvcxccvxgcbnbcnjxcgvccxxmcjxcvgxvcxccxvc…........(ketawa setan habis nelen durian montong yang montok dan gratis).
Tapi dari semua cara dan upaya yang telah dilakukan oleh Tante Tiwi untuk merayu gue, termasuk minta gandengan tangan waktu kita jalan di Blom M Plaza (Najis banget), gue paling inget waktu dia nganterin gue shooting sinetron di cempaka putih (gini-gini gue pernah main sinetron bareng Nagita Slavina, biarpun cuma kebagian peran figuran yang dikejar-kejar setan dikuburan, gue bangga tuh!!! hahahaahahahahaha……..).
Didalem taxi gue duduk berdua dibelakang, sementara temen gue (Ferdi) duduk didepan. Awalnya gue dan Tante Tiwi Cuma duduk (swear…tekewer….kewerr!!!!) sambil cerita ngalor ngidul. Gak lama kemudian dia mulai beraksi, tangan gue dipaksa untuk merangkul dia (gue bener-bener seperti anak kampung yang polos dan diajarkan tata tertib bercinta ala tante-tante janda lumutan), merasa rayuan pertama gak mempan sama gue, Tante Tiwi pun rebahan dipaha gue, mampus!! Gue gak bisa berkutik dan berkelit lagi. Akhirnya gue pasrah dia rebahan di- paha gue. Tadinya gue pikir aksi merayunya hanya sampai disitu, tapi tak seberapa lama Tante Tiwi mulai “NAKAL”, jari-jarinya mulai bergerak kesana kemari, gue jadi gugup, jantung gue dangdutan, keringet dingin, mual-mual, kembung (kelamaan nahan kentut) dan gue bener-bener mampus serta merasa tidak berdaya ketika menyadari jemarinya sudah sampai di daerah “Terlarang” dan mengajak “ade kecil” gue main kelitik-kelitikan.
Anjrottt….ttttt, malam itu gue dinodai tante-tante!!!!!!
Eniwei, capochino gue dah ludes gue telen tanpa ampun, idenya gak nongol-nongol yang ada malah ngelamunin Tante Tiwi. Arghhhhh……..!!!


Rabu, 06 Agustus 2008

Disconnect Day!!!

Jam 12.30 siang gue melek dari tidur, kucek-kucek mata bentar biar belekkannya rontok, habis itu nguap-nguap gak jelas, dan ngelap iler yang menyebarkan aroma bangkai busuk yang masih basah dan nempel disekitar bibir gue. gue masih lemes, badan gue lemes plus rada anget. hape butut gue tergeletak tak berdaya bercampur baur dengan barang-barang gak jelas yang berhamburan diatas kasur gue. gue ambil dan cek bentar, ada miscall dari temen gue dibandung trus ada sms dari managernya Syahrani ada sms juga dari maanagernya Widi AB Three dan satu sms dari pak rully, klien gue di Rumbai Riau. penasaran gue buka sms nya, jeng...jeng......jeng.....


Pak Rully: Bos, belum ada kepastian euy, siapa artisnya. karena kemungkinan besar eventnya batal, asap lagi menggila di pekan baru ini.


wadow..badan gue makin lemes. perut keroncongan, pala puyeng cacing-cacing di usus gue pada demo minta jatah makan siang.


Gue telp Pak Rully bentar, habis itu telponin manager-manager artis itu dan ceritaiin kondisi riau, ceritannya agak didramatisir biar keren, trus mengiba-iba bak pengemis yang sering gue temui di metromini.


Next.....


gara-gara sms itu, gue jadi gak semangat kerja hari ini, padahal masih harus buat proposal lagi untuk event tahun baru dan program tahun depan. tapi gue jadi bad mood!!!!
Habis mandi kucing (maksudnya mandi sama kucing), gue ke warung sunda langanan, tapi makan siang itu benar-benar tidak berkesan. rasa nasi + sayur labu siam dan segelas teh manis anget rasanya jadi tawar semua.


Okey next destination, gue janjian ama ayu, temen gue di Bank BCA. gue mau buka rekening lagi, setelah account gue berhasil di blokir, setelah selama setahun sukses gak pernah digunaiin. yah..iyalah,masa iya sih!
Dengan ojek yang gue bayar 10ribu perak, akhirnya gue berhasil nyampe di BCA Pondok Indah, ngurus ini itu setelah ngantri cukup lama and than i'm finish dan selanjutnya dengan metromini gue meluncur ke PIM. gue pengen nonton, cek pilm bagus dulu di pim 2 pas mau bayar gak sengaja liat monitor si kasir dan disana tertulis dengan indahnya harga tiket pilm yang mau gue tonton hari ini, 40 ribu. MALESSSSS....... kali!!!! alhasil gue lari ke PIM 1 dan bayar 25 ribu untuk pilm itu. pertunjukan masih lama, masih sekitar sejam lagi, jadi gue ke Gramed. niatnya cuma mau liat-liat tapi buku-buku itu begitu mengoda iman (gue rasa buku itu sejenis gadis perayu yah)




maka jadilah gue beli bukunya si Riva, Dokter gendeng itu (Dokter Ngocol) dan novel Cintamu seluas Samudra.


Eniwei, akhirnya jam 16.30 gue udaah duduk manis di dalam theater 1 PIM 1 dan gue nonton The Mummy Tomb Of The Dragon Emperor.

Asli filmya cihuy banget, bikin deg-degan, bikin penasaran, apalagi animasinya KURENNYA ampun. scene per scenenya buat gue gak mau berkedip, 12 jempol untuk pilm ini, gak sia-sialah penantian selama 7 tahun. brendan fraster mix jet lee cihuy banget deh, apalagi yang jadi alex anaknya brendan yang udah gede dan gantiin bokapnya jadi pencari mummy di china actingnya TOP BGT, pasangannya yang aktris china juga cuantik abissssss....sssss, cuma sayang Rachel Weisz gak ikutan maen lagi tapi udah diganti ama actris lain. gue paling suka scene "Shangri-La nya" Animasinya super keren, TOP MARCO TOP dah pokoknya (duh, betawinya keluar), settingnya, lokasinya, angelnya keren abiss.....sssssss, musti nonton neh pilm. skala bintang 1-5 gue kasih **** untuk neh pilm.
Udah dulu ah.....
jrengg.......jrengggg......

Jumat, 01 Agustus 2008

Telp Raditya "kambing Jantan" Dika, membuat gelagapan

Beberapa waktu lalu gue ngubek-ngubek blognya si kambing. Disana ada sederet jadwal talkshow buku terbarunya: Babi Ngesot, pasca kepulangannya dari Utrech. Sebagai orang yang baru aja terkena virus kebodohannya kambing yang ngaku jantan padahal sebenernya kebetina-betinaan, juga sebagai orang yang tidak pernah datang ke talkshownya dia di toko-toko buku. Maka jadilah gue gak tidur semaleman demi bisa ngelihat talkshownya di salah satu TV local di Jakarta tercinta pagi ini (sorry yah Mbing, gue bukannya nge fans sama loe! Gue Cuma penasaran liat tampang dan denger cara bicara loe. Sekaligus mencari pembenaran dari pertaanyaan gue *Bener gak sih loe udah jadi Homo* Nggak banget yah alasannya).

Si kambing gak sendiri rupanya, dia bareng ama OM Leo. Nah iseng-iseng gue coba telp station TV nya, gak berharap juga seh bakal tersambung, secara pulsa gue udah jungkir balik. Kali pertama….telp diseberang sana lagi dihubungin orang lain, kali kedua…..masih sama, kali ketiga….juga masih sama orang lain. Kali ke empat…suara mbak-mbak provider….”Maaf, Radith gak mau angkat telpon anda!” kok gue jadi penasaran yah?

Maka sayup-sayup terdengarlah suara Bang Rhoma…..
Sungguh mati aku jadi penasara…….aann
Sampai kriting pun akan ku coba telpon…..

Loh???

Setelah beberapa kali coba, akhirnya nyambung juga.

Gue: “Pagi Jakarta.”

Koor: “Pagi juga.”

Gue: “Radih!!!!!! (teriak kaya banci kaleng makan kaleng, tidak habis ditempeleng) akhirnya bisa juga gue ngomong sama loe. Loe tuh bego…..bego…sebego…begonya!!!! tapi gue salut. (gak nyambung kan?!)

Gue mendadak speechless, gak tahu musti ngomong apa lagi, tiba-tiba gue blank, gue ilang ingetan, muntah kuning, perut pusing, pala mencret (Ini intinya speechless, atau lagi kena santet?)

Gue: “Jadi inget kebodohan loe yang panik gara-gara benjolan diketek loe. Boleh gak liat ketek loe?!”

Radith: “Gak tahu juga, secara gue gak tahu *ORIENTASI* loe.”
Menanggapi arti dari “Orientasi” yang diucapin dengan tidak berprikambingan, hampir aja gue ke ceplosan…..

Gue (hanya di otak gue) : “Kan loe juga Homo”. (berarti gue homo dong, Huaaaaaaaa……takut dimutilasi, loh kok?)

Karena udah bener-bener gak bisa mikir mo ngomong apa lagi, maka jadilah gue bertanya seperti ini:

Gue: “Kapan buku baru loe keluar?”
Presenternya yang cewe: “Ini udah keluar *BABI NGESOT*”

Gue: “Udah baca (dengan nada super jutek). Itu buku yang loe bilang di blog loe *Progres buku ke 5* tentang cinta-cinta gak jelas loe?”

Habis itu….tuttt..ttuttt….tuttt….telpon terputus, entah siapa yang putusin, gue atau cewek yang jadi operator diseberang sana. Bodo amat!!! Gue pun tidak menghiraukan jawaban yang diberikan Radith mengenai pertanyaan super bodoh gue yang tidak bermakna dan berkesan sama sekali. Gue terlalu excited bisa ngomong sama si kambing, duh betapa dungu nya gue!!!!

Kamis, 31 Juli 2008

Kembalikan 92 Ribu 500 Perak gue!!!

Hari ini (Selasa, 29 juli 2008) gue bête se bête…betenya. Kenape? Cacingan? Gak dodol!!!
Sebab musababnya:
1. Semalem gue cek Lab (cek darah maksudnya) di RS. Gandaria, dan ternyata sisa-sisa tifus yang membuat gue harus diem aja diatas kasur apartement gue selama 4, minggu masih nyisa dibadan gue, Ampyunnnnnnnnn…..gue udah cape makan bubur ayam 3-5 kali sehari selama 4 minggu berturut-turut.
2. Gara-gara itu gue jadi males ketemuaan sama temen gue hari ini, padahal gue udah janji mau ke rumah dia untuk bahas next project.
3. Gue harus siapin proposal untuk event ramadhan dan program tahun depan, dan bakal calon sponsornya udah nagih proposalnya. Parahnya setelah hampir sembuh, sekarang otak gue yang mengkeret, gak bisa mikir, gak konsen. I have no idea!!!! Arghhhhh……

Lalu setelah makan siang, gue memutuskan untuk ke T.Net dan nongkrong disana selama hampir dua jam untuk Blogwalking. Karena masih badmood juga, lalu gue memutuskan untuk ke PIM. Rencananya pengen nongkrong di Starbucks PIM 2, tapi karena sofanya penuh maka jadilah gue ke kedai kopi modern itu di PIM1. Gue mesen 1 gelas Capucino anget plus tiramitsu (yummy….) dan tidak lupa nanya ke kasir:

Gue: “Mas, ada WiFi kan?”
Mas-mas kasir: “Adanya wifi prepaid card. Mau yang ½ jam ato 1 jam?”
Gue: “….”

Gue pikir gratisan, sialan..!!! Tapi berhubung gue udah kadung kesini dan bayar ojek goceng, akhirnya gue ambil yang ½ jam sodara-sodara sebangsa dan setanah air dan gue harus bayar 27.500 untuk wifi card dodol itu (kalau gue isi deposit di T.Net bisa ngeNet selama lima jam, ampe mata mencret).

Gue buka blog gue dan update postingan baru, habis itu blogwalking sebentar buat cari ide untuk bahan konsep event. Sedetik…dua detik….tiga detik….ampe segelas capucino gue yang gak anget lagi dan tiramitsu gue ludes gue garap serta jatah 30 menit dari wifi sialan itu abis, gue belum juga menemukan ide apapun untuk dijadiin konsep. Kepala gue muter-muter puyeng lagi, mata gue udah cenat-cenut gak karuan, perut kembung nahan kentut karena AC didalem sini dingin banget, tapi sangking gak kuatnya nahan gejolak dalam perut yang sudah meronta-ronta ingin dikeluarkan, akhirnya gue menyerah dan Brotttttttttt…….keluarlah angin beraroma tiramitsu dan capucino itu dengan bahagia (gue berharap tante-tante seksi dibelakang gue gak klepek-klepek, Amin).

Setelah itu….
Ku lari ke hutan………
Belok ke pantai………
Dan nyemplung di Gramed, mau cari buku tadinya, tapi gue gak punya duit saudara-saudara! Udah habis buat nongkrong di starbucks. Maka jadilah gue duduk-duduk manis di North Sky Walk lt 1, nulis cerita gak penting ini sambil memandangi cewe-cewe yang lagi keliaran serta sekali-kali ngelirik om-om (yah, ketahuan dah kalau menyimpan hasrat pada om-om) yang lewat, juga mobil-mobil yang lagi kejebak macet dibawah sana sambil sms-an ama tina yang katanya udah pulang dari london. Melayang sudah 92 ribu 500 perak gue tanpa guna. Eee…Rggghhhhh…..(kentut lagi loe?) kagak!!! Gue masuk angin dodol. Perfect day!!!

Kamis, 24 Juli 2008

Masa seh Surya Tenggelam???

Kali ini yang mau gue ceritain bukan kedudulan gue sebagai makhluk yang tidak sexy sama sekali, melainkan cerita yang dilakonkan dengan apik dan ciamik oleh temen sepekerjaan yang juga menjadi musuh bebuyutan gue. Namanya Luluk, atao Goluk, tapi gue lebih seneng manggil dia "Bencong".

Seperti biasa team kecil kita yang mesra baru aja balik habis manggung di sebuah mall di Jakarta, mobil temen gue yang cuma segede upil (karimun warna hitam) ini pun disesaki oleh orang - orang yang justru tidak segede upil tapi segede baboon, gorila dan kingkong. Mobil Upil (kita namakan saja begitu) sedang meluncur dijalan tol yang muacet...semuacet....macetnya, ditemenin oleh merdunya suara Chrisye yang sedang mendendangkan "Surya Tenggelam........."(gue lupa judul dan syairnya. pokoknya begitulah!)

Kok rasanya suasana didalam mobil jadi mendadak romantis gitu, ngedengerin lagunya om yang satu itu. tiba-tiba temen gue nyeletuk aja gitu tanpa dosa.

Bencong: Duh jadi inget temen gue?
gue: Temen loe yang mana?
Bencong: Surya.
temen gue yang jadi sopir: Emang ada yang mau jadi temen loe?
gue: Kalau ada seh loe beruntung punya temen, nah temen loe itu punya temen kaya loe MALAPETAKA tahu!!!
Bencong: Jangan gitu, gue lagi sedih neh.
gue : Emang si Surya kenapa?
Bencong: Surya Tengelem.
gue: Yeee....nge-bodor maneh!!!
Bencong: Gak Banci, temen gue si Surya Itu udah Meninggal.
Temen gue yang jadi sopir: Kenapa?
Bencong: Tenggelem.

dan tanpa ba bi bu lagi kita semua (kecuali si bencong) spontan aja gitu nyanyi dengan suara cempreng ...
Suryaaaaaaaaa......... Tenggelammm.......

ps:
Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan postingan ini, ini bener kejadian dan Surya ini adalah Temennya si Bencong jaman kecil dulu, gue gak ada maksud menertawakan musibah yang terjadi dengan orang lain mengingat keduanya telah tiada dan sore ini gue sedang mendengarkan lagu Surya Tenggelam.

Selasa, 22 Juli 2008

L love my Job!!!

Hari ini pengen cerita-cerita seputar pekerjaan-pekerjaan yang pernah dan sedang gue lakuin selama terdampar di Jakarta ini.

1. Padhyangan 6 Crew / Parodi

Waktu gue pertama kali dateng untuk menetap dan mengadu nasib di Jakarta Agustus 2003, gue langsung kecemplung jadi Crewnya Padhyangan 6 (yang pernah kesohor sekitar tahun 1996) waktu nge gubah lagunya Desy Ratnasari (Tenda Biru).

Nah disini awalnya gue cuma jadi tukang ngangkat2 in koper costume mereka sampai akhirnya gue disuruh duduk di sebelah music creative kalau lagi buat materi kabaret (Nemenin doang, cuma jadi obat nyamuk, garuk-garukin punggungnya yang gatel, ampe isep jempol kakinya yang cantengan, Hoek..kkkkk!) dari semua usaha gue jungkir balik disini, akhirnya gue bisa juga menjadi salah satu penulis naskah mereka untuk produksi yang tidak terlalu berat (biasanya untuk performance padhyangan 6 sering menggabungkan Audio dengan Visual)

Tapi setelah cabut dari padhyangan 6 dan gak lagi disamudera club gue tetp ngebuat Parodi, seperti berikut ini.



2. Creative Director Samudra Club


Bersama salah satu pentolannya Padhyangan 6, yang empunya nama Defri, tahun 2004 kita ngebuat sanggar anak-anak, tapi pengennya yang nge-bodor juga alhasil tercetuslah nama Samudra Club yang konsepnya kita buat seperti padhyangan 6, tapi lebih anak-anak. konsep kita tetep parodi dan disini gue lebih bebas mengeksplore diri gue yang emang suka banget menghayal gak penting, tapi khayalan-khayalan jorok gak gue masukin, bisa didamprat gue ama Kak Seto, ngajarin anak-anak yang nggak-nggak. di Samudra Club gue cukup lama juga jadi Creative Director, gue mulai membangun sanggar itu bersama temen-temen dan Defri sebagai Nakhodanya tahun 2004 awal dan gue hengkang bulan April tahun 2007 karena berbagai alasan yang nggak mungkin gue sebutin disini. whicis gue teramat cinta sama pekerjaan gue itu tapi demi kemajuan gue, gue rela melepaskannya.

3. Lemari Baju.

Seperti yang pernah gue ceritakan di Perempuanku: Antara Aku, Rhani dan Agung. Gue akhirnya mencoba membagun karier sebagai Design Creative (walaupun nge design baju, tapi gue gak mau menyebut diri gue designer. so Banci gitu, hehehehehe.......). Well, karena gue dulu alumni di Marching Band Pupuk Kaltim yang tersohor banget itu (menang 7 kali kejuaran bergengsi GPMB dan dua kali dapet penghargaan dari luar negeri) makanya gak terlalu sulit untuk gue bisa ngedapetin project design uniform mereka tahun 2006 yang kebetulan tahun itu konsepnya "Salute to Dewa 19". gue dapet project itu karena dapet Rekomendasi dari mantan pelatih gue di Marching Band PKT yang sekarang merangkap jadi temen, yang banyak banget kasih masukan untuk gue. He is Rene'Conway.

Nah kalau mau lihat hasil coret-coret gue disini, Siapa tahu ada yang pengen pesen juga. eh gue gak cuma ngedesign uniform Marching Band loh, gue nge-Design Baju-baju lain, Disini.

4. E.O

Bisnis yang satu ini baru mau gue bangun sama temen-temen gue, yang lagi diprogres event berikut ini...




5. Freelance.


Pernah juga Freelance di QTV, ini seru banget, kebetulan waktu itu gue jadi Asisten Produser untuk program Maha Karya Agung Sedayu Group. gokil banget deh kerjanya, trus ngerjain story board untuk iklan "Sosialisasi Perda No 4 tentang flu burung"

Minggu, 20 Juli 2008

48 siswa smanda diapelin jin!!!

Dari kemarin malem sebenernya udah gatel (garuk aja pakai sikat besi, pasti berdarah-darah. Coba aja!) aja pengen tulis posting baru mengenai semua hal-hal yang membuat gue ketakutan hingga pada akhirnya akan melakukan hal bodoh seperti biasa (baca : Nempelin diri ke tembok kalau lagi takut, Haaa!!? emang ngaruh? hantu bisa nembus tembok kali. dodol)

Semua gara-gara pada sabtu malem kemarin, gue lagi pindah-pindahin channel TV (yah maklum malam minggu gak bakal bisa nemuin acara bagus di TV!!!) trus terdamparlah gue di channelnya Indosiar, lagi iklan seh waktu itu, kalau mau disamakan sama anak gadis, kira-kira channel tv ini sedang memasuki dunia ABG yang lagi puber-pubuernya, kok bisa? yah bisa!!! gimana nggak beberapa waktu belakangan ini channel TV ini kan lagi getol-getolnya bikin acara yang memakan hampir setengah malam durasinya untuk sebuah program (Edan yah!!! ampe bebusa gue rasa presenternya) kalau ABG kan suka banget tuh tebar pesona, nah sama ama yang ini. Tebar pesona keseantero negeri.
Nah gue pikir malam minggu kemarin bakal ada lagi tuh acara itu, yang menampilkan presenter yang katanya "lucu" eh, ternyata bukan (Alhamdullilah!!!! loh kok?)

Acaranya gue pikir sinetron, ternyata film hantu (Rumah Pondok Indah) dan asal tahu aja saudara-saudara bukan se ibu dan sebapak, film hantu (apalagi yang Indonesia) adalah film yang sangat gue hindari, bukan-kenapa-napa, gue Asli penakut banget, hekkagtajhhurkaeshsgaakajsgfafaa.......(cara ketawa baru setelah sukses nelen kulit duren montong). film hantu pertama dan terakhir yang gue tonton adalah KUNTILANAK di PIM 1, itu juga dipaksa ama temen kos gue,
Ssebenernya ceritanya biasa banget, cuma musik dan set nya mendukung banget tuh, pas ditengah-tengah film ada satu part musik yang ngagetin banget , dengan spontan gue teriak "K..............L" (perkakas gue!) dengan sangat kerasnya, diantara senyapnya suara theater dan otomatis mengundang gelak tawa, cacian, makian, popcorn, hingga tak menyadari botol bekas air minum mendarat dengan mulusnya dikepala gue.


Nah, balik lagi ke pilm hantu yang di indosiar, Jadi dari pada gue mati lemes karena ketakutan, alhasil gue pindahin deh tuh channel TV, tapi asli gue penasaran banget jadi setelah ber-tapa di gunung pak slamet, minta petunjuk sama mbah pa'Ijo, dan ngider-ngiderin kamar Apartement gue sambil bawa dupa yang udah dibakarin kemenyan tujuh rupa (emang ada?) akhirnya saudara-saudara gue balikin lagi channelnya ke Indosiar dengan wajah tegang (sambil nahan nafas jangan sampai kentut), jantung gue berdebar-debar najis, mulut gue komat-kamit baca surat yasin selama gue nonton tuh film.
Nah gara-gara film inilah akhirnya "cerita" ini muncul gitu aja dipermukaan memori otak gue yang cuma segede tokai cicak.

what's going on?

Kesurupan coy!
Ada apa dengan kesurupan? Radityadikakambingjantansupertitit aja gak takut, sampai-sampai mencet-mencet idung pembokatnya yang kesurupan (Sableng).
Ketakutan gue dengan yang namanya "Kesurupan" berawal waktu masih jadi anak sekolahan smp yang super centil tapi rada dodol,.

Hari itu........
Ade kelas gue (cewe) kesurupan dengan sukses, dari kabar-kabar yang beredar tenyata setan yang ikut nimbrung dibadannya macam parasit gitu adalah temennya yang dulu koe'd karena dibunuh. tapi sangking akrabnya neh setan kagak mau berpisah dengan sahabatnya (duh, profil temen yang sejati tapi nyusahin) alhasil ade kelas gue itu jadi seperti orang yang punya dua kepribadian, karena kata temen-temennya Si SahabatSetanYangGakMauPisahItu (kita kasih nama gitu aja deh setannya) suka ikutan nimbrung persis disebelah ade kelas gue pas jam belajar dimulai (waduh, rupanya neh setan pengen juga jadi pinter biar bisa jadi presidennya para setan) jadi ade kelas gue itu suka kelihatan ngomong sendiri (nah loh) dan parahnya kesurupan dia hari itu menimbulkan kesirikan sendiri di dunia persetanan, sehingga mengundang setan lain untuk ikutan nimbrung dibadan orang lain, dan cewe tomboy yang juga temennya ade kelas gue (ribet yah!!!) dengan jumawanya juga ikut kesurupan, setannya imigran gelap dari pulau dewata (jauh bener). Nah karena kesurupan dua orang cewe itu alhasil satu sekolah gempar dan ikut nimrung nolongin (padahal tujuannya biar pada gak ikut belajar dikelas, hehehehehehe.......) termasuk gue.
Suasana jadi kacau balau bin berantakkan, anak-anak pada panik, guru agama ribut komat-kamit baca surat yasin, ampe surat cinta siswa yang kena rajia juga dibaca.

Temen gue: pegangin tangannya
Temen gue yang lain: Pencet jempol kakinya. (Tapi gak se dodol Edgar adenya Radityadikakambingjantansupertitit, yang nyuruh abangnya mencet idung pembokatnya yang lagi kesurupan.
Temen gue yang lain lagi: tuh tangannya ngepal, dibuka aja...biar setannya keluar.

Dan gue yang ikutan megangin tangan kanannya berusaha sekuat tenaga ngebuka kepalan tangan ade kelas gue yang kemasukan Si SahabatSetanYangGakMauPisahItu sampai keringet gue yang sebiji-biji jagung keluar dari pori-pori wajah gue (ah, berlebihan. kata orang lebay!!!), tapi naasnya, gue dipelototin ama tuh setan, matanya membesar, dan tatapannya dalem banget, mungkin dia pikir gue lebih mirip onde-onde jadi enak langsung ditelen idup-idup. jujur aja hal itu ngebuat gue jadi shock berat, muke pucet, pala mual, perut merinding dan setelah periksa kedokter ahli jiwa gue di diagnosa kena penyakit rawan kesurupan (Amit-amit jabang bayi.....)
Nah, pesta kesurupan hari itu berakhir dengan Tari Bali di lapangan sekolah yang rimbun banget karena ditanamin pohon ketapang, tapi kok kesurupan berakhir dengan tari bali?
jadi ceritanya, setelah dipaksa keluar dari tubuh ade-ade kelas gue yang tidak berdosa itu dua setan ini hanya mau keluar dengan ritual:
1. Sembahyang ala orang bali di pura (tapi berhubung sekolahan dan gak ada pura, jadi mereka sembahyangnya dibawah po'on ketapang.
2. setelah sembahyang mereka berdua nari bali diakhiri dengan pingsan ditempat.

Cerita kesurupan kedua yang bener-bener bikin gue trauma lahir bathin, waktu gue baru aja jadi siswa baru disekolah gue yang super keren (Smanda, SMAN 2), dan saat itu baru aja kelar menjalani semua penyiksaan tidak berprikemanusiaan oleh orang-orang yang mengaku senior disekolah (Rese loe semua senior! awas loe, gue tunggu diperempatan. ngapain diperempatan Bu? Ngamen!!!! aku tak mau kalau aku dimadu......pulangkan saja kerumah orang tuaku....------->dinyanyikan dengan gaya banci).
Jadi waktu itu kita lagi main jelangkung, temen gue yang jadi pawangnya. Main jelangkungnya pakai biji korek api gitu, kalau udah mulai Tune In setelah "Setan-setan gaul" itu dipanggil dengan ritual nyanyian mantra aneh tapi mujarab, biji korek itu akan menunjuk ke tulisan-tulisan yang terlebih dahulu kita buat.
Gue yang nggak banget ini, ceritanya lagi kesandung cinta sama kakak kelas yang konon jadi Murid Teladan se-kalimantan timur (wuihhhh, cangih!), namanya Casyatun (Hemmmm...????)
dari pertanyaan - pertanyaan gue ke "yang bersarang dibatang korek" gak ada satu pun tanda-tanda yang akan membuat casyatun jatuh cinta sama gue (kisahnya bakal gue postingin juga) NAAS!, maka cerita-cerita main jelangkung dikelas ketika istirahat pun tersebar dari mulut ke mulut, dan karena peminatnya semakin banyak temen gue yang jadi pawang dan cuma niat iseng-iseng akhirnya buka praktek "Dukun Setan Jelangkung Disekolah-Dijamin Ampuh dan Mujarab" (lebih tepat kalau disebut tukang jual obat).
Mungkin karena setannya udah pada cape disuruh-suruh jawab pertanyaan-pertanyaan anak-anak yang kadang-kadang gak tahu diri, setan-setan "yang bersarang dibatang korek" pun ramai-ramai berdemo, dan terjadilah kesurupan itu......

Gue lupa nama anak yang pertama kesurupan, tapi akhirnya kita menamai dia "Ratu kesurupan" karena hampir setiap hari dia kesurupan dikelas. Awalnya cuma dia yang kesurupan, lama-lama kesurupan itu mewabah (semacam flu burung gitu deh....) dan dialah yang menjadi orang pertama yang kesurupan setiap kali pesta kesurupan dimulai.
Pesta kesurupan disekolah berlangsung selama beberapa minggu nonstop dan setiap hari (untungnya tidak disahkan sebagai salah satu mata pelajaran tambahan) dan puncaknya terjadi dengan hampir 48 orang kesurupan dalam waktu yang bersamaan (Mampus!!!!).

Kebayangkan bagaimana paniknya satu sekolah dibuat pesta kesurupan itu, FYI: perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan disekolah gue adalah 9:1
kita harus menangani cewe-cewe yang kesurupan dengan jumlah sebanyak itu dalam waktu yang bersamaan (ustad aja yang dipanggil ke sekolah angkat kaki).

Gossip yang beredar:
1. penyebab pesta kesurupan itu bermula dari permainan jelangkung dikelas gue.
2. versi lain, setan-setan deket sekolah gue marah karena anak-anak band suka berisik (main band pas magrib.)
3. versi lainnya setan-setan disekitar sekolah gue marah sama cewe-cewe yang ikut eskul pencinta alam yang suka buang pembalut bekas disembarang tempat (kebon ilalang dibelakang sekolah)
4. temen sekelas gue bilang (kebetulan dia punya indra ke 6), kakak kelas gue (cowo) dibawa terbang sama setan dengan jubah warna merah kebelakang sekolah dimana disana bertebaran kuburan-kuburan china yang cukup tua, untungnya kakak kelas gue itu nyangkut di pager air port yang juga menjadi tetangga sekolah gue.
5. dihari puncak pesta kesurupan itu ada yang lihat banyak setan-setan tua yang demo didepan sekolah. (wah didunia mereka sepertinya harga BBMUS, baca:Bahan bakar minyak untuk setan, lagi dinaikan sama presidentnya)
6. banyak beras kuning yang berceceran di pojok-pojok kamar mandi sekolah, katanya buat pager!
7. cewe-cewe diharuskan menggunkan gelang-gelang benang berwarna putih yang sudah di "baca-baca-in" sama ustad.
8. Esok Harinya di Koran Kaltim Post ada Artikel bagus banget yang berjudul (kalau tidak salah, rada-rada lupa soalnya: "48 SISWA PEREMPUAN SMANDA DIAPELIN SETAN/JIN"
kasihan banget sekolah gue, masuk koran karena hal yang gak penting.