Senin, 11 April 2011

Perfect Nigth : 29th B'day Anniversary


Nasi Liwet, Bebek goreng,sambel terasi,iga bakar,otak otak,teh manis panas, dan segelas jus alpukat sudah tersaji di depan mata dengan perasaan membuncah karena menahan lapar sejak tadi.

Hiruk pikuk manusia yang memenuhi pasar tong-tong ciwalk Bandung, sudah tak gw hiraukan. Dingin angin malam yang menghantam menjadi hangat dengan dia di samping gw. Beberapa pasang mata mulai melirik curiga ke arah kami ketika dengan serta merta dia menyuapkan satu potong otak otak berbumbu ke mulut gw.Ahhhhhh

Ahhhhh....Sebuah permulaan yang menyenangkan.

Entah pukul berapa ketika kami berdua tiba di peraduannya. tak penting memikirkan jam berapa sekarang.Ada hal yang lebih penting yang harus segera dituntaskan dengan sebaik-baiknya. Hawadingin berubah menjadi panas nan bergelora dalam sekejap mata.

SENSOR!

Tinggal beberapa menit lagi ketika kami berdua duduk berhadap-hadapan di pojok MCD dengan kentang goreng, dan berbalut celana pendek alakadarnya.

00.00 WIB

Dia: "Selamat ulang tahun."

Ahhhhhh....perfecto nigth! sebuah perayaan kecil-kecilan yang menyenangkan with someone special.


Bandung,10 April 2011

Kamis, 07 April 2011

Singgasana kakek


Berrrrrrrrr....hawa dingin Lembang langsung menampar gw dengan jumawa ketika badan gw yang besar dan tidak sexy ini menyeruak dari dalam mobil yang sudah parkir dengan cantiknya digarasi rumah besar ini beberapa detik lalu.

Sudah pukul 02 dini hari rupanya, nyawa juga belom lagi terkumpul dengan sempurna, dengan gontai gw seret juga langkah gw beserta satu extra big travel bag berisi wardorbe untuk pemotretan pagi ini ke lantai dua melewati tangga yang rasanya cukup spoky.

Dey: "Tidur dikamar ini ajah fai."
Gw: "Dimana aja jadilah."
Dey: "Yoweis, met tidur ye, jangan begadang tar dimarahin bang Rhoma Irama.
Gw : "Lahhhhhhhhhh, aposehhhhh."
dengan mimik ancur bin menjijikan dan segera menutup pintu kamar karena dah sangat kebelet

Krekkkkkk...pintu kamar mandi terkuat, dingin, lembab. Segera gw meletakkan pantat gw ke closet porselen dn cessssssssss....dingin.

Sekelebat bayangan pria masuk ke dalam toilet, lalu di belakangnya menyusul beberapa orang lagi, sementara gw hanya duduk diam dengan pandangan nanar. bayangan itu begitu nyata rasanya. sampai semua bulu di badan gw ikut berdiri.

Segera gw tuntaskan keperluan gw di toilet ini dan langsung kabur meringkuk di tempat tidur dengan perasaan kacau balau sambil mulut terus komat kamit baca mantra apa ajah yang terlintas.

Gw meronta, mulut gw terus komat kamit, tangan gw di pegangi dengan sangat kuat, hembusan nafas kakek tua itu terasa menyapu kulit wajah gw. Dengan kilat cahaya mata yang memperlihatkan kemarahan dia dekatkan wajahnya ke wajah gw sambil bergumam

Kakek: "Ngapain kamu tidur di singgasana saya?" ujarnya dengan sorot mata menyala-nyala.