Senin, 02 April 2018

Erie Suzan Ternyata.....

Artis! Apa yang kemudian terlintas dibenak loe ketika mendengar satu kata itu?

Karya?
• Nilai Honor yg selangit? 
• Kehidupan serba wah?
• Dunia Percintaan? 
• Skandal? 
• Gossip Settingan? 
• Attitude? 
ATAU...
• Simpanannya siapa? 

Gue pribadi kalau mendengar kata "Artis" lebih suka ngomongin soal KARYA & ATTITUDE, selain dua itu, i don't care. Seriouslly! 

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian Artis itu adalah:


ar·tis n ahli seni; seniman, seniwati (seperti penyanyi, pemain film, pelukis, pemain drama);


Jadi, sepatutnya seorang Artis itu memang seharusnya punya Karya. Bukan karena semata-mata loe nonggol di TV lantas bisa menyebut diri sebagai artis. Sepakat?

Karena, dijaman now ini sepertinya semua orang merasa dirinya artis. Bikin skandal, kemudian viral di publik, di undang ke talkshow, diuber-uber wartawan gossip and then, everbody call them "artis". Kalau begitu kejadiannya Koruptor yang saban hari nonggol di berita juga bisa disebut artis. Yekan?!

Lalu, kenapa Attitude?

Nah, menurut gue ini penting! Most important things. Karena ketika sudah merasa dilabeli sebagai seorang artis, orang-orang ini sering kali lupa kodratnya sebagai manusia. Pernah Ada seorang Artis yg tiba-tiba ngegampar Assistennya di depan orang-orang yang ada di lokasi shooting karena perkara si Assisten nge-charge Handponenya dan gak diawasin. Atau tetiba ada artis yang baru dikenal karena jadi pacar dan kemudian menikah dgn seorang bintang film kenamaan (inget, dikenal karena dipacarin aktor kenamaan, bukan dikenal karena karyanya) yang ketika ber-acting gak mau di Direct oleh seorang Astrada (Assisten Sutradara) karena mungkin menurutnya dia lebih PANTAS diarahkan langsung oleh Sutradara. Sementara fungsi Astradara memang membantu Sutradara. Bayangkan, kl si Astrada memang tidak kompeten dibidangnya, mana mungkin dia di hire oleh sutradara untuk jadi tangan kanannya, jadi menurut gue pribadi yg TOLOL ya artisnya. Karena ketika loe merasa kompeten sebagai seorang aktris harusnya loe bisa sangat mudah diarahkan oleh seorang Astrada sekalipun. Bad Attitude right?!

Well, dari sekian banyak artis / pelaku seni yang memang layak menyandang dan dilebeli sebagai Artis di Indonesia  dan pernah bekerja dengan gue, salah satu yang terbaik adalah Erie Suzan. Bukan karena gue merasa sebagai teman, tapi nyaris 6 Tahun berkolaborasi, dia adalah sosok yang bisa menghargai jerih payah orang-orang yang bekerja dibelakangnya, mensupport dirinya sebagai seorang performer. Really!!!

How to made this beautiful dresses? Please kinda watch my Vlog in below

Sebagai seorang Diva Dangdut besar, bisa saja dengan mudah dia memanfaatkan semua previllage yg ada. Let say soal baju, ketika banyak artis hanya mengandalkan team wardrobe TV untuk minjemin baju ke Designer (Minjem yah, artinya GRATISAN!!! Dan bawel) erie bahkan rela berpanas-panasan, keliling dari satu toko bahan ke toko bahan lainnya untuk huntting material baju, kemudian tandem bersama gue untuk ngomongin soal Konsep Design yang akan diwujudkan menjadi baju yang akan dia pakai. Pertanyaannya, gue di bayar as professional? 

JELAS!
lah kok bayar? Kan bisa sponsorin, itung-itung promo?!
(Karena banyak yg mikir Erie gue pinjemin baju. Kesimpulan dari beberapa DM yg masuk Di IG gue)

Karena menurut gue, Erie bisa memisahkan dirinya kapan harus menjadi teman, kapan harus bekerja professional. 

Gak usah pertanyakan nilainya, karena nominal itu relatif, penting buat gue adalah we trust each other, we grow up together and she give me a change. 

Dulu, dulu sekali. Ketika baru mulai menginjakkan kaki ke industri mode, bisa dapat kesempatan untuk sponsorin artis itu sebuah keajaiban, gak dibayarpun rela karena saat itu product branding adalah goals gue lalu waktu berjalan kenaifan pun perlahan luntur dr gue, bahwasanya gue pun bekerja dengan tetes keringat, mencurahkan jiwa dan pikiran gue ke dalam selembar baju yg gue buat, gue ngejahit pake mesin, mesin gue pake listrik, lalu kl terus gratisan siapa yg mau bayar tagihan gue? Thats why they must to paid me. Nominalnya bisa dibicarakan. So, saran gue, sebagai artis, buang jauh jauh tabiat "Gratisannya" karena sebagai seorang pelaku seni pun loe dibayar klien untuk jasa loe, so seharusnya loe juga harus membayar orang-orang yang support loe berkarya. Its all about Attitude. Isn't it? 

Simbiosis mutualisme itu boleh, yang gak boleh manfaatin orang karena ngerasa dibutuhin.