Minggu, 20 April 2014

Menjadi ganteng itu susah JENDRAL!

Jadi, sejak terjun bebas ke dunia fashion untuk mengumpulkan pundi-pundi y, semakin hari semakin banyak hal yang gw pelajari. Dulu gw selalu bersikeras dengan pendirian gue untuk tidak akan berubah dan merubah penampilan gue yang awut-awutan demi memuaskan pandangan orang terhadap bidang pekerjaan gw.

Seorang Teman: "Fei, loe itu Fashion designer, tapi penampilan loe itu sama sekali gak fashionable. acak-acakan."

Gw: "Bun, gw lebih senang client-client gw melihat karya gw, bukan penampilan gw. gw lebih seneng tuh pakai celan pendek, kaos dan sendal jepit kemana-mana."

Seorang teman: "Penampilan acak-acakan loe serba nanggung, gk maksimal

Gw: #MEMILIH DIEM, orang ini kalau dah ngomel persis emak gw kalau lagi kehabisan uang belanja bulanan.#

lalu, sejak kerap mendapatkan omongan kiri kanan yang bikin kuping panas, dan membuat jantung berdegub lebih kencang, maka gw mulai merombak habis-habisan pekejing gue. Dan Mall AMBASADOR adalah destinasi belanja yg haram untuk dilewatkan, Mennnnnn 100 ribu dapet 3 kaos. HAHAHAHAA........

Tapi gak hanya sampai disana, gw berfikir bahwa sebuah kesia-siaan jika ingin berubah kalau setengah-setengah, maka dengan hasrat yang mengebu-gebu, beberapa hari lalu pun gw menyambangi sebuah salon untuk merombak warna rambut.

Gw: "Mau diputihin dong mas rambut gw.

"Pekerja salon: "Bisa, tapi ini harus di bleecing, dan prosesnya bisa 3 sampai 4 kali bleecing." 

Gw: "Garapppppppppp."

10 menit kemudian.......

Gw: "Hasyuuuuuuuu kepala gw panas mas, bilas aja deh."

Pekerja salon: "Lah piye mas, ini prosesnya belom selesai loh, sekali aja belon kelar."

Gw: "Bodo amatttt! gag sanggup euy, gak cuma kepala gw yang panas, sampai ke muka nih panasnya."

Pekerja salon: "Yawesss, kita bilas."

Beberapa menit kemudian.....

Gw: "Hanyingggggggggg, kenapa rambut gw jadi kaya rambut jagung gini?"
Syyyiooooookkkkkk!!!!




Shirt by Lennor by Lenny Agustine.
Pants by Guess.
Gelang beli di Malioboro & Solo.
Photo captured by Aditya Wardhana.
Location Bengkel temen.

Kamis, 03 April 2014

Jadi Kapan Kawin?

Bapak: "Kapan bawa bapak ke Jakarta buat lamaran?" Sepupu: "Kawin sudah! gak usah pesta besar-besaran, akad nikah aja cukup." Adik cowok: "Kamu dulu lah bang yang kawin, baru saya. yang tua aja duluan." Teman:"Mending loe nikah deh!" Wartawan: "Nikah deh Fei, daripada ditumpahin dimana-mana!" Nikah.... Nikah..... Nikah..... Nikah dan Kawin Menjadi momok besar buat gw sekarang, ketika semua saudara sepantaran gue dah nikah dan beranak pinak, setelah teman-teman gue sudah menggendong anak-anak mereka yang dibungkus dengan pakaian warna warni kekinian (menurut mereka) dan ketika adik nomor dua gue yang akhirnya ngelangkahin gue tahun lalu dengan pria yang selama ini tak pernah kita tahu keberadannya dan katanya sudah di pacarinya lebih dari 10 tahun, sekarang semua orang-orang yang kenal gue dengan baik akhirnya ngejar-ngejar gue untuk segera KAWIN!!!! Dem! Mama pertama: "Jadi nggak mau nikah?" Gw: "Bukan gak mau nikah, tapi gak sekarang. Belum mapan." Mama pertama: "Jadi kapan kawin?" Gw: "Yah nda tau. lagian repot juga, kan mama tau saya gak suka dikekang-kekang. tar habis nikah pulang ke rumah gak boleh telat, harus mikirin bayar listrik, bayar air, bayar keamanan, beli kutang dan lain-lain. belom lagi kalau istrinya nda pengertian, kerjaan saya kan tiap hari ketemu sama perempuan cantik, perempuan semok, artis, tar kalau cemburuan saya yang repot. yang ada piring dirumah habis buat senjata perang." -PEMBENARAN- kaka: "Iya, nanti aja kawin, kalau kawin sekarang gak ada yang bikinin kita baju bagus buat lebaran. Yayyyyyyy, akhirnya dapat Dukungan untuk gak nikah cepat walau alasannya NGGA BANGET!!!!