Jumat, 02 Agustus 2013

Tidur di Jeep

Buat gw Jogja adalah kota Garis Keras untuk berpatcharan. Bercinta di kota yg dl katanya kotanya para pelajar ini romantisnya memang gak kira-kira. Tapi setelah itu bersiaplah untuk patah hati karena putus cinta. Semacam ada kutukan bagi para muda mudi yg bercinta di Kota Budaya ini. Tapiiiiiii........Walau demikian, Jogja selalu punya caranya sendiri untuk menarik gw kembali, seperti ombak besar yg menghantui hati para peselancar untuk kembali bergumul dengan gulungan-gulungan jutaan kubik air bergaram alami.Dan kawan, disinilah gw hari ini. Menari bersama goncangan dasyat Jeep diantara lajunya dibebatuan bekas lahar panas yang pernah dimuntahkan Sang Merapi beberapa tahun lewat. Sekali lagi, kunjungan ke lereng Merapi yg mulai kembali menghijau ini bukan jadwal terencana. In. Trip dadakan diantara jadwal kunjungan ke Jogja Fashion Week dan schedule photoshoot gw di Wonosari. Demi memenuhi hasrat dan rengekan si ponakan kecil yg sejak mengudara bersama burung besi puluhan ribu kaki dr permukaan air laut, disinilah sabtu siang ini kami berada. Bersimbah peluh, berderai teriakan, disirami sengatan matahari dan cipratan debu-debu dari roda-roda truck pengangkut bebatuan yg rela memperkosa gersangnya tanah berdebu. Perjalan kami tak selamanya mudah untuk tiba ditempat ini, menjelang waktu makan siang tiba, dipertigaan tajam, Inova yg gw sewa berasap. Entah karena mobil ini sudah seharusnya dikiloin di penampungan besi tua, atau karena kelalaian sang juru kemudi yg lupa memeriksa kelayakanya, yang jelas kejadian ini membuat rombongan kecil ini huru hara, gesit meninggalkan mobil yang berasap, khawatir terpanggang seperti yg kerap gw tonton di berita yg terpampang di layar TV.Oke, lupakan insiden mobil berasap, mari kita menari bersama Jeep yg sengaja turun gunung menjemput kami, lalu setelah itu kita mencari sudut-sudut terbaik untuk mengabadikan pose-pose jumawa.Hei, kalian tau dalam tour berdurasi 2 jam di lereng gunung ini? Gw sempat tertidur bersama goyangan Jeep yg tak lebih asoy dari goyangan Inul Daratista.