Kamis, 29 April 2010

Deadline.....deadline....deadline....


kawand-kawand guw lagi uber-uberan ama deadline sambil jungkir balik ngerjain produksi lini clothing gue yang harus luncur bulan depan. sorrrryyyyyyyyyyyyyyyyyyy....belum bisa update sama sekali apalagi blogwalking, maafkan, secepatnya yah diupdate, belom lagi cd photo2 1/2 backpacker gw kemarin di jogja HILANG dengan sukses so belom bisa update photo2 narsis gue (padahal gak pentingkan yah) wakakakakakkaa......

maafkan i'll be back secepatnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ~tereak pake TOA mesjid sebelah apartemen~

sisanya tulis disini

Selasa, 20 April 2010

1/2 BackPacker: Jogja

Ambon manise: "Udah beli tiket bus mas?"
Gue : "Belom, skrng masih jam 8. Tar aja siangan!"
Ambon manise : "What???? Udah packing?"
Gue: "Belom, baju yang mau dibawa baru dicuci dan dijemur 5 menit lalu."
Ambon manise: "What??? GAK NIAT! Berangkatnya jam 4 sore ini kali mas."
Gue: *Senyum lebar banget*
Ambon manise: *KLIK* hape dia putus, dan langsung jedotin kepala ke tembok.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pekik klakson metromini, angkot, ojek saling bersahutan membuat harmoni musik memekakan telinga ditambah teriakkan kernet yang saling berlomba mendapatkan penumpang membuat suasana terminal Lebak Bulus makin carut marut.

Calo tiket bus membuntuti gue lalu mensejajarkan langkahnya disebelah gue sambil merayu dan menyodorkan tiket bus executive kelas wahid. Sedangkan gue tetap cuek bebek sambil sesekali melambaikan tangan tanda "gue gak butuh"
Satu demi satu loket tiket gue sambangi dengan perasaan ketar ketir, ditambah pantat yang cenat cenut nahan kentut ketika semua loket memasang label ~SOLD OUT~ "Mampus tujuh turunan" batin gue sambil tetap pasang senyum manis demi menjaga harga diri dan martabat di depan calo yang setia membuntuti gue. ~pengen sentil tititnya deh~

Segera meraih ponsel dan googling dengan perasaan makin kedat kedut.
Pesawat S********A air 776rb, MAMPUS!
Pesawat GI 2juta something, MAMPUS!!
Pesawat ADAM AIR,no found, dah tutup bodoh!
KA bisnis class 290 sekian ~Sold Out~, MAMPUS!!!
KA ekonomi, 38ribu ~didalam jadi ikan sarden sangking penuhnya~, OGAHH!!!!
KA eksekutif, 300rb something, ~Sold Out~ MAMPUS!!!!

Huaaaaaaa.....pengen cakar-cakar orang deh rasanya, ada yg mau gue cakar gak?

Calo: "Habiskan tiketnya bang? Makanya beli tiket gue ajah. Bus eksekutif bang, ada toilet di dalam, smoking area, makan malam...
Gue: "Udah pernah NELEN sendok ama garpu gak?" Potong gue sambil ngeloyor pergi, takutnya gue yang dipaksa makan sendok ama garpu.


-------------------------------------------------------------------------------------

Bus eksekutif Ramayana meluncur membelah kemacetan jalur PANTURA, dengan kondisi AC yang mendadak tak berfungsi.
Diluar sana, dari balik kaca bus, gue bisa melihat perempuan-perempuan yang telah bersolek apik berdiri dipinggir jalan remang-remang macam manekin yang siap diangkut. "Boleh mampir gak pak sopir?" Kayanya dah lama gak buang lendir. Qiqiqiqiiii.....

Gue duduk tepat disebelah pria berbadan gempal, yang menggunakan jaket parasut macam pemain bulutangkis jaman baheula lengkap dengan ponsel yang terus menempel dikupingnya. Gue melirik si Jongos, temen seperjalanan gue yang telah terkapar dengan posisi yang enggak banget persis di sebelah sopir.

Price:
Bus Executive Ramayana, Terminal Lebak bulus jakarta Selatan - Terminal Giwangan Jogja Rp. 190.000, perjalanan 16 jam.
-------------------------------------------------------------------------------------
Rest area, tempat makan malam tepat jam 9, mendadak gelap gulita. Sorak sorai macam di kandang ayam segera membahana disetiap sudut ruangan. Bagussssssss....kali ini pengen cium sopirnya pake bakiak!
-------------------------------------------------------------------------------------
JOGJA, 1st Day

Satu-satu penumpang sudah turun, hanya menyisakan beberapa orang. Gue dan si jhongos saling pandang tak tahu harus berbuat apa. Kita berdua bakal hilang di Jogja, oh gosh! Ternyata kita berdua tidak tau apa2 tentang seluk beluk jogja, tanpa informasi tanpa peta. Hahahahahaa......
Muka belekkan ini semakin bertambah ancur gara2 panik, sedangkan Jhongos stay cool dengan wajah sok innocent, padahal panik juga. Wakakakakkk.......
-------------------------------------------------------------------------------------
Kali ini kami sudah bertiga menyusuri lorong-lorong Pasar Bringharjo. Si peranakan Ambon Manise dan NTT sudah gue temukan duduk benggong di bawah pohon beringin lengkap dengan backpack hitamnyanya yang penuh sesak macam orang diusir dari rumah.

Pasar Bringharjo bergejolak pagi itu, orang-orang lalu lalang macam pasukan semut, ditambah sebagian tengah asyik menyantap sarapan pagi mereka yang kesiangan diantara ibu-ibu pedagang yang duduk bederet-deret. Dan kami bertiga adalah diantaranya yang tengah asyik mahsyuk melahap kuliner kami.
si Jongos tengah melahap Nasi Pecel Mie plus bertusuk-tusuk sate telor puyuh, si Ambon Manise justru sibuk memotret gue yang tengah berjibaku dengan seporsi Cenil berbungkus daun pisang yang gue beli seharga 5 ribu rupiah dari Ibu tua berkebaya di sudut pasar terlengkap di kota Pelajar ini.

5 menit kemudian....
Ambon Manise: "Mas tanya dulu kali harganya! tar kita dikibulin loh."
gue: "Telat dodol, makanannya dah mau habis"

2 menit kemudian.....
Ambon Manise: "Pinten bu?
Si Ibu pedangan: "Pecel 3, es teh manis 3, sate telor 3, sate ati ampla 1, kerupuk 1, semuanya 47 ribu.
Ambon Manise: "Mahal tau mas, kita KETIPU nih!"
-------------------------------------------------------------------------------------
Malioboro penuh sesak, seolah berjubel2 orang telah ditumpahkan dari langit. Bule-bule innocent bertebaran disepanjang jalan lengkap dengan orang-orang lokal yang mendadak jadi turis

Semua gang disepanjang Malioboro telah kami jelajahi, penginapanan dan homestay khusus BackPacker PENUH sesak. Nihil. Tukang becak pun tetap setia silih berganti membuntuti kami.
Tukang Becak: "Becak mas! 5000 aja, diantar bolak balik dari toko Bakpia, sampai ke toko kaos Dagadu."

Koor: TIDAKKKKKKKK!!!!!!!!!! kami butuh penginapan!

-------------------------------------------------------------------------------------
Penginapan yang tampak etnik dan sedikit spoky di Jl. Sosrowijayan Malioboro menyelamatkan kami bertiga yang macam kucing kehilangan induk tengah keliaran ditengah hari bolong lengkap dengan Backpack di punggung.
kamar sumpek nan bau apek yang hanya dilengkapi TV 14 inch, ranjang dan pan seharga 100 ribu semalam menjadi istana kami selama beberapa hari di kota Gudeng ini.
-------------------------------------------------------------------------------------
Hampir pukul 2 siang ketika dua becak yang kami tumpangi dan ogah ditawar akhirnya tiba dengan selamat dikawasan Wijilan. Gudeg Yu Djum yang terkenal endang gurindang (baca;enak) menjadi menu makan siang paling poll.
Jongos: "Mbak gudeg paha atas satu lagi."
Ambon Manise: "Haduhhhh?! *Takjub*
Jongos: "Soal transport dan penginapan bolehlah ala Backpackeran, tapi soal makan, No way!!! gue LAPAR!!!!!!"
-------------------------------------------------------------------------------------
Gue: "Ngapain sih kita ke Museum?"
Ambon Manise: "Photo-Photo."
Gue: "Gubrak!!!"

Maka jadilah Benteng Vredeburg yang makin terlihat garang dibawah terik matahari kami explore habis-habisan. Berbagai pose dipragakan dengan cermat dan tepat. Pantang mati gaya itulah motto kami.

Price:
Tiket masuk benteng Vredeburg Rp. 750
-------------------------------------------------------------------------------------
Candi Prambanan berdiri angkuh dihadapan kami, fuihhhhh terbayar sudah perjalanan panjang selama nyaris 1.5 jam dari Malioboro menggunakan Trans Jogja. hanya dengan Rp. 17.500 saja kita sudah bisa menikmati keanggunan sekaligus keangkuhan Candi Loro Jongrang. Maksud hati ingin meyaksikan Ramayana Ballet yang kerap dipertontonkan di Candi ini namun sunghuh sayang di sayang ternyata pertunjukan tersebut digelar setiap selasa dan kamis dengan harga tiket Rp. 150.000 saja, sementara kami berkunjung ke Candi Prambanan dihari Sabtu ajah.

Pantang mate gaya memang quote paling mujarab yang harus diterapkan setiap backpacker gak niat macam kami, maka setelah puas ngider-ngider dan photo-photo dengan berbagai macam gaya dan aksi tibalah saatnya menutup piknik ini dengan menikmati es kelapa muda seharga 7000 perak dibawah temaran sunset yang indah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------
JOGJA, 2nd day.

Hal yang paling menjengkelkan adalah harus menuggu di halte Trans Jogja, yang kecil dan sumpek. sementara trans jogja yang menjadi moda transportasi paling beken saat ini di kota gudeg ini tak kunjung datang. 15 menit menunggu bersama peluh yang bercucuran ditambah aroma keringat yang bau kecut menambah penderitaan ketika bus yang ditunggu2 ternyata penuh.

cuma perlu nyali nekad untuk ikut berjibaku bersama penumpang lain didalam mini bus, bergelantungan diantara rimbun bulu-bulu ketek yang berhamburan dari cela lengan baju penumpang lain. membuat perjalanan ke Kota Gede yang merupakan pusat kerajinan perak di Jogja. Bukan untuk beli kerajina perak tentunya, melainkan untuk photo-photo dengan gaya baru. qiqiqiqiqiqi.....

Sore hari kami habiskan dengan menikmati bergelas-gelas teh jahe beraroma daun sereh yang pekat di sebuah cafe di Kota Gede seharga +/- 15.000 ribu per poci *profil Backpacker gak niat*
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Satu kawan tepar dikamar setelah menikmati menu burung dara seharga 30.000 di lesehan Malioboro, alhasil malam minggu cuma gue lewatkan bersama si Ambon manise, numpak becak ke alun-alun selatan seharga 30.000 bolak balik, mencoba tantangan melewati dua pohon beringin dengan kain hitam (sewa kain 3000 ampe bego) sebagai penutup mata. hasilnya melenceng jauhhhhhhhhhhhh gak kira-kira.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
JOGJA-MAGELANG 3th day.

Harus merogoh kocek 3.000 perak naik trans jogja sampai ke terminal, lanjut dengan bis hanya dengan membayar 10.000 perak untuk perjalanan ke Magelang yang ditempuh sekitar 1,5 jam, disambung dengan naik delman seharga 15.000 untuk sampai ke kawasan desa Borobudur.

berhubung long weekend, Candi Borobudur penuhnya gak kira-kira, setelah antri dan berhasil mendapatkan tiket masuk seharga 17.500, saatnya mengeksplorasi gaya berfoto di kawasan candi yang masuk dalam 7 keajaiban dunia ini. so here we come beib.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Fakta yang mengukuhkan kami bertiga ternyata bukan 100% backpacker adalah menginap di hotel Ina Garuda di kawasan Malioboro yang harga per-kamarnya semalam suntuk nyaris sejuta rupiah pada malam penutup liburan kami bertiga kali ini, ditambah tiket kereta executive seharga 220.000 dari jogja ke stasiun gambir. Gubraaaaakkkkkkkk...........bener-bener 1/2 BackPacker.

PS: PHOTO2 MENYUSUL, MUSTI DIKECILIN DULU SIZENYA.


Sabtu, 17 April 2010

Pourquoi peut-on costume? Stupide!


Taxi yang gue tumpangi meluncur membelah Selatan Jakarta menuju sebuah pusat perbelanjaan kondang disekitar Senayan Jakarta.
Gue: "Ngebut pak, telat nih."

Mata gue masih sembab, ngantuk berat, kelopak mata gue ogah melek, seperti ada dua toket menggantung disana, ditambah perut yang bersimfoni dengan indah karena cacing-cacing dalam usus gue tengah berkukuruyuk pagi ini.
Sopir: "Kiri atau lurus mas?"
Gue: "lurus."

Dan baru 10 meter, macet menyambut dengan jumawa. Gosh ini weekend gitu.
Gue: "Pak kenapa gak ke kiri ajah sih tadi?"
Sopir: "Kan mas-nya yang suruh lurus?"
Gue: "Gue bilang KIRI kaleeee...."
Sopir: "Baru bangun tidur ya mas?"
Gue: ".........."


Suatu malam di kamar temen gue......

Gue: "Gue dapaet undangan nih ke festival cinema prancis. Dress codenya Fun Stripes. Apaan tuh gue gak mudeng."
Temen gue: "Ow, itu semacam dress kemben."
Gue: "Maksud lo gue pake Tubeless dress gitu? BIG NO."


@Cinemaplax......

Cia: "Sendirian?
Gue: "Ho-oh." kata gue sambil tersenyum selebar mungkin.
Cia: "Kok gak pake baju garis-garis?"
Gue: "Heh???????


Seketika pandangan gue berputar ke segala arah, dan gue berasa terjebak diantara puluhan orang yang ada ditempat itu dengan BAJU GARIS-GARIS beraneka bentuk dan warna. More so Fun Stripes yeah.
Sementara gue berdiri dengan anggun dalam Man In Black, gue hadir dengan balutan Army look, Mampus gue!!!!! Fashion Blogger yang SALAH COSTUME.
~Angkat sarung, dan siap-siap menghilang ke Antartika~




Sabtu, 10 April 2010

28, Setengah mateng atau Tua?


00.00
tik...tok...tik..tokkk.tiik..tokkkk.....

Ku sujudkan diriku pada sajadah panjang
Meleburkan dosa, ketamakan serta keangkuhan dihadapan Sang Khaliq
Mengucap syukur atas usia yg telah ditambahkan sekaligus dikurangi
Mengucap syukur atas segala anugerah yang telah dilimpahkan padaku, hambanya yang papah
Memanjatkan doa agar diberikan rahmat dan limpahan kekayaan hati
Berharap ditaburi rahmat dan restu agar semua urusan berjalan dengan baik.
Meminta dilimpahkan kesehatan dan siraman rezki
Mencari keridohan dan dijadikan makhluk yang bergelimang kasih sayang dari-Nya dan Ayah Bunda
Berlinang air mata, karena cinta yg diberikan-Nya.


---------------------------------------------------------
Terima kasih banyak buat doa temen-temen gue tercinta, yang berdatangan bertubi-tubi di fesbuk, twiter, milis, surat cinta, surat kaleng.
Thanks a lot buat "dia" yang sudah menghadiahkan gue buku idaman "Eat,Pray,Love" beserta seperangkat alat sholat dibayar tunai ~halah~ lampu baca maksudnya.
Thanks buat yg berniat akan menghadiahkan gue G-string cantik nan centil ~wakakakakakkkkk......~
---------------------------------------------------------


*Tinut.....tinutttt.....* Hp ku berbunyi.
Ricqo: "Met ultah sob."
Gue: "Tengkyu, maturnuwun sangat."
Ricqo: "Makin tua aja loe."
Gue: "Plakkkkkk.......!!!!Sembarangan! Masih SETENGAH MATENG tau."
Ricqo: "Gih buruan BOTOX!!!!!!!"
Gue: "Setan!!!! Loe kata gue Krisdayanti."

Jumat, 09 April 2010

28

Sebentar lagi.

sisanya tulis disini

Sabtu, 03 April 2010

Loe pake? Gue pake!


Makan, makan sendiri
Cuci baju sendiri
............

Lagu Caca Handika ter-cut tiba-tiba waktu gue mendendangkannya sambil menjemur selusin underwear di depan apartement gue. Didalam sana, jerit sms diponsel gue memanggil untuk segera ditengok.


Benk: "Loe pake G-string gak?
yang beristri beranak dan tinggal di Tasikmalaya sms pertanyaan yang buat gue otomatis ngakak sejadi-jadinya.

Gue: PAKE!

Sambil melirik genit celana selip pantat A.K.A G-string item gue yang tergantung di jemuran.
Tentu dengan senyum nakal penuh arti.

Benk: "Gue juga pake"

Bwakakakakaaaaaaaaaaa....