Minggu, 28 Januari 2018

Ngerayu Tukang Jahit




Braidsmate dan Grooms, begitu sebutan untuk pager ayu pengantin di jaman milenial seperti sekarang. 

Pernah jadi braidsmate atau grooms? 

Dulu jaman gw SMA, gw dan beberapa kawan sepermainan pernah dibayar untuk jadi pager ayu dipesta resepsi pernikahan yg gw gak tau itu siapa. Pokoknya baju disiapin kelar acara gw dibayar. Itu yang gw tau. 50ribu honor yg gw terima, dan nominal itu sudah cukup besar saat itu. 

Nah, kalau di daerah-daerah biasanya yg jadi rombongan pager ayu adalah sanak saudara dr kedua mempelai pengantin Jika berasal dr keluarga yang bias-bias kasih,  dan kalau datang dari keluarga kaya raya biasanya akan sewa jasa pager ayu yg banyak di tawarkan oleh sanggar pengantin. Sementara jaman now, Trendnya sudah jauh berubah. Keluarga sudah duduk manis di area VVIP bersama tetamu terhormat lain, menikmati berbagai menu panganan dimeja prasmanan sambil menikmati pesta. 

Lalu, dipernikahan jaman now, garda braidsmate dan grooms adalah orang-orang dari lingkaran pertemanan dari kedua belah pengantin. Nah, yang jadi soal sekarang adalah, dalam persiapan pernikahan ada satu post budget baru yang disiapin oleh si kedua pengantin. 
Menyiapkan kain seragam untuk braidsmate. Sementara grooms biasanya cenderung hanya memakai jas/suite, terkadang juga diberi batik, tergantung konsep pernikahannya.

Lalu, orang-orang yang mendapat "kain" jatah buat seragam reaksinya akan berbeda-beda.
1. Kalau dia banci tampil dan punya banyak uang (atau dipaksa-paksain punya uang) biasanya preperationnya ngalah-ngalahin pengantin. Ini serius! Mereka akan mulai sibuk cari-cari referensi design baju yang banyak bertebaran di google. Begitu dapet model sesuai yg diinginkan tinggal bawa kepenjahit langganan, soal uang cincay asal baju impian bisa terpenuhi. Nah tipe braidsmate yg begini pasti akan datang ke dressmaker A.K.A penjahit langganan yg sudah terpercaya kualifikasinya. . Atauuuuuu, untuk mereka yg cukup punya uang akan langsung datang ke Designer, dan setelah itu mulai kepoin social media make up artist demi penampilan paripurna. Yg punya banyak duit akan hire make up artist kenamaan yg lagi hipe di socmed.

Lalu.....

2. Ada juga tipe bridesmate yg awalnya girang bukan kepalang ketika mendapatkan kain seragaman, lalu setelah itu mulai mengeluh karena bisa jadi dalam sebulan ada beberapa kawan yg akan menikah dan selalu kebagian kain seragam, yg artinya mereka akan terpaksa menggelontorkan uang yg lumayan bikin kantong menipis. Solusinya apa? Datang ketukang jahit (dipilih secara random), bawa referensi dr majalah atau hasil captur-an dr internet buat di copy paste. Paling hanya nambah atau ngurangin detail, biar gak kentara nyontek karya orang. Lalu, biasanya akan mulai pasang sejuta rayuan gombal demi mendapatkan harga miring dr penjahit. 
"kan cuma gitu doang, simple kok, jangan segitu dong harganya." atau "Kita kan nanti jadi langganan mas, bulan ini ada banyak kawinan nih, tar kan jahit lagi. Kurangin ya." dan rayuan paling paripurna dan sangat lazim "Nanti aku kenalin ketemen-temenku yg lain loh, bulan depan banyak kawinan nih. Harganya diskon yaaaaa."

Loe tipe braidsmate yg mana? 


Kamis, 18 Januari 2018

Long As I Get Paid

Agnez Mo pada akhirnya memang berhasil membuat dunia international kemudian menggapnya "ada" dihiruk pikuk dunia hiburan International berkat single terbarunya "Long as i get paid". Tak hanya menuai banyak pujian, salah satu Diva Indonesia ini pun tak luput dr pergunjingan netizen yg memang "membencinya" karena makna dari lagu Long as i get paid yg dianggap mendeskripsikan seorang perempuan penjaja diri, ditambah konsep video klip yang lebih "NAKAL". Ke-bule-bule-an kata mereka. Lahhhhhhh......bukannya memang itu single international yg target pasarnya adalah penikmat musik dr seluruh dunia. Jadi salahnya dimana?

(Salahnya karena dia Agnez Mo, penyanyi berkewarganegaraan Indonesia, coba kalau lagu itu yg nyanyiin Demi Lavato pasti akan jadi SAH! atau yang kl yg nyanyiin lagu berlirik nakal itu adalah sang Mother Monster, Lady Gaga, tentu saja lagu tersebutpun akan sah sah saja!)

Eh, tapi, ini postingan gue gak mau ngomongin apalagi nyinyirin Jeung Agnez Mo loh yah! Ini tulisan tentu saja sepenuhnya akan membahasa GUE!. Keep calm, walau judulnya beda-beda tipis, tapi makna didalamnya sungguh berbeza.

Banyak yang tanya (eh, cuma beberapa deng) sesungguhnya apa pekerjaan gw? Bikin baju di jabanin, jadi wedding planner juga hayuk, pernah jadi sutradara video clip juga (cuma satu kok, itu juga gw rasa produsernya KHILAF ngejadiin gw sutradara), poto-poto (prewed, katalog fashion, personal portrait dll) juga hayuk, styling dibeberapa project iklan digital juga dikerjain. Intinya kata mereka gw gak konsisten!

Padahal yah kl mereka mau lebih bijaksana, dari semua hal yg gw kerjain gw adalah orang yg penuh dedikasi pada pekerjaan, sangat konsisten. KONSISTEN MENCARI UANG!

intinya AS LONG AS I GET PAID semua hal yg bisa gw kerjakan, tentu saja akan gw jabanin.

Nihhhhhh, salah satu pekerjaan yg gw kerjakan dgn penuh cinta gw jabarkan melalui VLOG gw, monggo loh mampir, jangan lupa subscribe ya


Rabu, 10 Januari 2018

Monas, Rumput & Biduan Dangdut

2018 masih wangi semerbak, semua keriaan dlm perayaan pergantian tahun masih lekat diingatan di pekan awal 2018. 
Hey kelian, kemana menghabiskan libur panjang akhir tahun? 

WELL, GUE MAH KERJAK!!!


Area Monas menjadi tempat kerja gw di detik-detik penghujung tahun 2017. Sebuah pesta besar diadakan di area iconnya kota Jakarta, untuk kali pertama setelah beberapa tahun terakhir area sakral ini TERTUTUP untuk perayaan semacam ini. 

Rhoma Irama dan Soneta group menggelar konsernya disini, di gawangi sebuah stasiun tv yang baru saja menasbihkan dirinya sebagai house of dangdut!

Rhoma Irama & Soneta group itu ibarat dua sisi mata uang, gak akan kepisah, kemana mana ya bareng. Dua-dua nya Legenda untuk musik dangdut. Dan malam itu meriah karena Rhoma Irama tak hanya bersama Soneta, ada sederet biduan dangdut kenamaan yg menemani. Dr yg kawakan sampai yg baru lahir dr ajang pencarian bakat di TV berlogo ikan terbang ini. 

Lalu, apa yg gw lakuin disini? Nyanyi dangdut juga? Hahahahaha. Gak mungkin! Seperti biasa gw adalah team hore. 
Erie Suzan adalah client gw yang ikut ambil bagian di konser penghujung tahun ini, dan kalau ada Erie ada gw artinya dia akan perform menggunakan karya gw 😜


Karena persoalan copyright jadi man teman bisa langsung meluncur ke youtube buat liat videonya yakksss. 

Gw tiba jam 2 siang, beberapa menit setelah semua akses ke backstage melalui gerbang enterance disamping stasiun gambir ditutup, walhasil kudu pereus-pereus ke security supaya diperbolehkan masuk. Gw pun kemudian disambut lautan manusia yang sudah tumpah ruah didepan stage besar yang sedang menggelar proses GR (gladi resik) Rita Sugiarto. Wihhhhhh nih manusia manusia berkerubung semacam semut. Lalu tiba tiba hujan badai datang, semua kocar kacir, artis pengisi acara berhamburan memasuki tenda mereka masing-masing. Namun naas, badai sedang murka siang itu, 10 tenda artis ambruk diamuk hujan badai, satu orang penyanyi dangdut tertimpa besi konstruksi tenda yang menaunginya, mujur hanya lebam dikaki. Sementara lainnya basah kuyup karena tetiba tenda yg menaunginya raib diterjang angin.

Bagaimana nasib penonton yg sudah terlanjur datang dan memenuhi area depan panggung? Gak ada pilihan selain tetap bertahan disana, membiarkan air yg tumpah dari langit membelai sekujur tubuh. Mereka kuyup, Mereka warbiyasakkkkkkkk. 

Hujan reda menjelang bedug magrib, penonton semakin membeludak, dan speaker dipanggung mulai meraung menjelang pukul 7 malam.
Pria yg tak gw kenal: "Buat teman-teman penonton jangan injak rumput yah, biar gak rusak" 
Bagian ini gw apresiasi, dan terus mereka koar-koarkan disela comercial break konser yang dipertontonkan secara live di televisi. 

Malam, kian merambat, hujan sudah benar-benar hilang, bersama semilir angin yangbjuga seokah ter-pause, membuat area backstage gerah bukan kepalang, ditambah liukan pinggul Bintang Pantura yg lagi menghentak panggung konser dan membakar semangat jutaan manusia yg datang dr berbagai kota, hadirin riuh, dibackstage tak kalah semarak, semua ngedumel karena signal handphone mendadak hilang, mereka lalu berasumsi ini perkara karena hujan badai tadi, lalu sebagian lain berkata 
"Signalnya emang sengaja di block tau, ini depan Istana Negara coy, dan tar ada Gubernur mau dateng malam tahun baru-an disini." 

Oke, masuk diakal, walau ngedumel karena gak bisa update sama sekali ke social media. Ini semacam deket sama orang, tapi cuma deket, jadian mah kagak! 



Kemana raungan pengumuman "dilarang injak - injak rumput"

Hahahahaha mereka pasti pasrah, karena menjelang tengah malam, sudah tidak ada lagi rumput yg terlihat diantara tugu Monas yg menjulang perkasa. Semua cela diisi lautan manusia. Bye bye rumput, riwayatmu tamat sudah dipenghujung 2017!!!