Kamis, 22 Desember 2016

Moana


MOANA, sekali lagi Walt Disney  berhasil menyuguhkan karya animasi teranyarnya di layar-layar raksasa bioskop seluruh dunia. Film animasi yang sudah gw nanti sejak Dwyne Jhonson yang merupakan salah satu pengisi suara difilm  ini memposting beberapa poster di account instagramnya beberapa waktu lalu. Resmi di luncurkan pada tgl 23 November 2016 dan baru masuk ke Indonesia pada Desember 2016 ini membuat gw rela mencuri sedikit waktu diantara padatnya jadwal jahit menjahit di minggu ini demi bisa melahap film kartun berdurasi 1jam 53 menit ini. 

Animasi begenre Fantasy Adventure ini juga sesekali diselipi adegan kocak mengundang gelak tawa. Walau diantara 90% penonton yang memenuhi kursi teater di Pondok Indah Mall ini gw adalah orang yang terbilang paling berisik terbahak-bahak, sisanya pada jaim atau mungkin mereka gak ngerti. Well, Keteguhan untuk mengikuti kata hati dan kegigihan Moana memperjuangkan apa yang diyakini baik untuknya merupakan satu pesan yang tersirat jelas dan gw tangkap di film yang sungguh memanjakan mata ini. 

Sementara dari segi lagu dan musikalitasnya menurut gw semua pas pada porsinya untuk memperkuat setiap pengadeganan. Mungkin tak ada track yang cukup nancep seperti lagu Let it go difilm animasi Frozen, tapi itu pasti karena pertimbangan kebutuhan film ini. So kesimpulannya cukup dateng ke bioskop, duduk manis dgn pop corndan lemon tea untuk menikmati kocak dan perkasanya Dwyne Jhonson dalam versi animasi. 

Eitsss, gw sarankan tonton ini di bioskop!!! Jangan nyari Link gratisan yang sudah pasti bajakan. Coba hargai kerja keras ratusan orang yang terlibat dalam project film ini. 

Sabtu, 17 Desember 2016

Cinta atau Bangga?



"CINTAILAH PRODUK-PRODUK INDONESIA"

Tagline diatas sudah barangtentu tidak asing di telinga bukan?! Slogan tersebut populer di indra pendengaran masyarakat kita sejak iklan yang di Bintangi Eyang Titik Poespa hilir mudik di layar kaca beberapa tahun lalu, bahkan masih sesekali tayang saat ini. 
Bahkan sejak saat itu Slogan ini pun digunakan pemerintah sebagai ajakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri. Walau pada kenyataannya sebagian besar dari mereka bangga menenteng International Produk kemana-mana, Ini bukan HOAX loh, karena gw pernah membaca buku karya seorang Personal Shooper dalam bukunya "Miss Jinjing" yang menulis bahwa beberapa clientnya adalah isteri-isteri pejabat yang "nitip" dibeliin produk international brand diluar negeri untuk mendongkrak penampilan mereka agar terlihat Wah. Miris? 

BUANGET!!!!

Dikasus lain, sebagai seorang yang bergelut dan mengais rejeki dengan mengkhayalkan, menciptakan, memperkenalkan dan kemudian memperdagangkan lokal produk dibawah label pakaian gw sendiri, gw kerap nelangsa jika menghadapi customer yg high brand user tapi kalau nawar lokal produk suka gak pake otak. Gak mikir bagaimana seseorang bekerja sangat keras untuk membuat selembar pakaian yang dijual dengan harga yang hanya seujung kuku harga International Brand yg mereka pakai. 
Piye perasaanmu kalau baju yang loe design, loe jahit sendiri, loe jual sendiri dengan harga 125.000 ditawar 50.000?!  Mau jawab Aku Rapopo? 
Men, tawar-menawar dalam perdagangan memang sudah sangat lumrah terjadi, tapi mbok yo kalau Tolol jangan kelewatan bgt tololnya. 
Pernah gak sih loe bayangkan untuk sebuah baju berapa banyak waktu dan energi yg dihabiskan oleh seorang pekerja kreatif seperti gw? Berapa banyak peluh yg keluar dan tumpah ruah dr pori-pori kulit manakala mencari bahan yg pas untuk design tersebut. Atau pernah loe pikirkan betapa mumetnya harus mecahin rumusan dr design dua dimensi menjadi pola baju yang kemudian harus duduk berjam-jam di depan mesin jahit untuk menyelesaikan selembar baju sampai pantat berasa panas dan punggung terasa perih semacam habis ngangkat berkarung-karung beras. Teman, ini bukan ngeluh atau curhat, sejujujurnya ini bentuk edukasi yg ingin gw sampaikan bahwa menjadi Cerdas itu perlu dan menghargai kerja keras orang itu sangat penting. 

Petinggi Negeri yang menggaung-gaungkan untuk MENCINTAI produk dalam negeri yang kemudian isteri dan keluarga besarnya BANGGA MENGGUNAKAN International Brand tidak lebih memilukan daripada seseorang yang bangga dan sombong menggunakan brand-brand luar negeri yang tersohor sejagat raya tapi KW alias bajakan!  

Gw pribadi bukan seseorang yg membenci International Brand, karena gw sendiripun adalah seorang user (punyalah gw satu dua high end product) tapi buat gw benda-benda itu hanya pelengkap, karena 80% fashion items yg gw kenakan adalah Lokal Produk hasil karya temen-teman gw yg juga pekerja kreatif macam gw. 

So, rasanya lebih bijak menggunakan lokal produk dari negeri sendiri tapi ORIGINAL dibanding petangtang petenteng dengan International Brand tapi PALSU. 

Atau tetaplah setia untuk menggunakan International Brand daripada ngenyek dengan nawar gak pake otak kalau beli Lokal produk. 

Terakhir, rasanya slogan Cintailah produk-produk dalam Negeri sudah waktunya di Ganti menjadi BANGGALAH MENGGUNAKAN PRODUK DALAM NEGERI. 

Sama seperti anda cinta dan bangga menggunakan isteri atau suami anda. Sekian.