Sabtu, 12 November 2011

Laki Metrosensual


"Don't judge a book by it's cover"

Menurut hemat gw menempati urutan pertama quotes yang sudah sejak lama dihempaskan dalam dasar tong sampah oleh para sosialita diseantero jagad raya. Bila perlu nama dari brand yang sedang happening terpampang besar-besar di belakang kerah baju mereka dengan tulisan yang di BOLD setebal mungkin.

Tapi pepatah itu berlaku buat gw!

kenapa?

karena gw akan memakai apa yang menurut gw nyaman dan ternyaman untuk gw. i don't really care what the people saying ketika melihat packing gw yang sebenernya lebih tepat diberi stempel BERANTAKAN, dengan tulisan italic yang dibold dan di garis bawahi.

Bahkan sangking muaknya dengan ketidak pedulian gw soal penampilan, seorang teman yang sangat well prepare dengan "dandanan"nya pernah berkomentar:

"Mbok yo gaya dikit kenapa fai? loe itu fashion designer, semua klien akan liat penampilan loe. gimana mereka mau percaya loe bisa mempercantik mereka dengan baju-baju hasil karya loe, kalau mereka liat loe sendiri amburadul"

Ahhhh......sebenernya saran itu ada benarnya, tapi saat itu, sederet kata-kata itu hanya numpang lewat dari lubang telinga kanan gw lalu hilang semuanya terbawa angin ketika keluar dari lubang telinga kiri gw tanpa ada yang sempat tersisa dalam otak gw.

Peduli setan lah yah, pikir gw.

lalu......

Kok sekarang-sekarang gw jadi malu ati sendiri yah, disemua kesempatan, outfit yang nempel di badan gw kok yo itu lagi itu lagi.

Hemmmm......

Mungkin gw sudah harus mulai memikirkan membeli beberapa lembar baju baru, beberapa potong celana, dan mengganti semua underwear gw yang karetnya sudah keriting. Dan berlari ke salon untuk memotong rambut gw supaya lebih gaya dan kece.

Aaaaaiiihhhhhhh......sepertinya sebentar lagi di jidat gw akan tertera stempel "LAKI METROSENSUAL"
alamak jannnnnnnnnnnn.......