Selasa, 31 Maret 2009

My Beautiful Lady, Forever

Siang ini matahari menyengat ubun-ubun diluar sana, anak usia belasan tahun dengan costum putih biru lengkap dengan cucuran keringat berwarna putih susu mengalir deras dari pori-pori kepala yang siang itu sangat klimis berkilat-kilatan, tapi lebih nyata "lepek" karena belah tengah itu kelebihan Gatsby.

Disebelahnya berdiri pria jangkung dengan kaos robek disana sini lengkap dengan sarung kotak-kotak biru cenderung kumel, dengan puntung rokok Djarum Black yang tinggal 1/4 bagian nyaris habis karena dihisap dengan penuh kesumat, hingga asap yang dihembuskannya terlihat buyar penuh amarah.

Mata perjaka ting-ting itu menatap jauh ke depan dengan ekspresi sedih, takut dan bengong. Tatapan lelaki jangkung kurus dengan wajah coklet berkilat-kilat karena minyaknya yang berlebih dengan ekspresi yang sukar digambarkan dengan kata-kata.

Lama keduanya diam dalam bisu, sementara waktu terus bergerak menuju angka 13.15 WITA, jam masuk sekolah bocah beranjak ABG itu. tapi tak ada keberanian setetes air pun yang berani membuatnya bergeser dan melangkah dari ambang pintu tempat mereka berdua berdiri.

10 menit sebelumnya

bocah ABG berseragam putih biru : Tolong mintain uang jajan sama mamaku dong
temen bocah : mamamu dimana?
bocah ABG bersergam putih biru : dirumah.

5 menit berlalu.

temen bocah : aku gak berani, bapakmu tadi marahin aku. kamu disuruh pulang.
bocah ABG berseragam putih biru : tapi aku mau sekolah
teman bocah : Bapakmu suruh kamu pulang.

Matahari memang menyengat sekali siang ini, kota di sela khatulistiwa ini memang selalu bermandikan cahaya matahari dari pijar bola besar yang nun jauh dibalik birunya langit dengan awan putih menggantung. Perempuan itu, separuh baya usianya kini. dengan sarung menutup kepalanya persisi perempuan-perempuan bugis kebayakan yang sedang menyemai padi disawah, tapi perempuan ini tidak sedang menyemai padi melainkan memetik pucuk-pucuk daun singkong untuk dijual dipasar sekedar membeli lauk untuk malam ini. Siraman cahaya matahari yang panas membakar kulit ari, tak dihiraukannya, bulir-bulir keringat sebesar biji jagung yang keluar dari pori kulit dahinya hanya diseka dengan punggung tangan. Sudah nyaris penuh bakul anyaman bambu dipunggungnya, hingga perempuan itu menepi dibawah rindangnya pohon rambutan, disana ada pohon pohon singkong yang tumbuh liar.

Sudah hampir jam masuk sekolah, bocah ABG berseragam putih biru dengan takut-takut memandang wajah bapaknya yang sudah mereda raut marah dari wajahnya.
Bapak: pergi sudah sekolah, lain kali kalau mau minta uang jajan, minta sendiri.
katanya sambil menyodorkan selembar seribu usang ke arah anaknya. bocah ABG menggeleng pelan, tak disambutnya kertas biru lusuh dengan tiga angka nol yang tercetak disana. bathinnya berkecamuk. segera berbalik badan dengan langkah-langkah besar menuju sekolah yang jaraknya hanya beberapa depa dari rumahnya. cukuplah lima menit untuk sampai tepat waktu ke sekolah dengan cukup berlari-lari. tangisnya ingin pecah, sedihnya menyelimuti hati, ingin berlinang air matanya, menyesal dia bertindak bodoh tadi, siang ini kembali disaksikannya perempuan itu berjuang untuknya, untuk keluarganya. berlari dia, terus sampai napasnya sesak.

Bocah ABG berseragam putih biru dengan rambut lepek kebanyakan gatsby adalah gue 14 tahun lalu. pria tinggi kurus itu adalah Bapakku, dan perempuan penyemai daun singkong itu Ibuku, dia Pahlawanku, she is my wonderwoman. Takkan habis cintaku untukmu, rinduku telah membuncah sekarang, ribuan mill jarak kita kini, but you still my women. i love u mom. kali ini air mata ini benar-benar berderai.

27 komentar:

SunDhe mengatakan...

:(
hikz..
baca cerita ne dhe tringat almh.mama
mama hanya seorang pedagang kue,
saat bapak ga da lagi kerja (krn pabriknya tutup pada saat kejadian pemberontakan GAM di Aceh)
dari usia 10 tahun, mama yang biayai hidup kami, hingga daku bs kuliah :(
skarg mama dah ga da lagi, dah ilang tsunami.. rumah rata
bapak dah nikah lagi..
hanya tinggal aq dan sisa2 poto mama :(

hikz..
mama tu adalah harta terindahku hingga kini :(

SunDhe mengatakan...

jujur..
cerpennya begitu hebat izz :(
dhe salut ^^

IjoPunkJUtee mengatakan...

Ibu adalah sosok yang tak kan tergantikan dengan apapun, bahkan bertumpuk2 ketas bercetak 100 Ribu.

Ibu selalu menggugah rasa rindu...maafkan lah anakmu, tak bisa membalas kash sayang dan pengorbanan yang telah engkau berikan....

J O N K mengatakan...

wah ternyata mas faizz jago juga buat cerita kayak gini :)

seef lah ...

Fei mengatakan...

itu bukan cerpen loh teman-teman. itu kejadian, cuma mungkin gue menyampaikan dengan tulisan seperti itu. serius kejadiannya waktu smp, hiks...hiks....hikss....dan kejadian itu pula yang akhirnya buat gue ambl keputusan unutk kerja sambilan jam 4 pagi sampai 12 siang, di perusahaan kerupuk rumahan deket rumah juga untuk bantu biayain sekolah, dan gue lakuin itu sampai sma kelas dua, berenti kerja kelas dua sma karena dapet bea siswa dan fokus untuk masuk ipa. and i got it

Fei mengatakan...

dhe jangan sedih yah, maap kalau ceritanya buat kamu jadi inget lagi kejadian mengerikan itu, sorry dhe

JengSri mengatakan...

Tumben dirimu serius postingannya say, biasanya ujung2nya ngebingungin :).

Fei mengatakan...

pengen sekali-kali buat tulisan yang bisa buat orang berkaca2, syukur2 bisa nangis beleleran, heheheheheheh....lagian besok mulai penilaian buat djarum black blog competitionnya, pengen aja ada artikel yang bermakna, soalnya postingan yang lain lebih banyak nge bodornya daripada seriusnnya, hehehehehehehehehehe

brown sugar mengatakan...

Hmmmmm....postingan yang mengharukan

Padahal tadi sore aku mendengar gumaman dari mulut malaikat kecilku sewaktu lagi belajar...

Hmmmm aku bahagia punya ibu seperti ibu....Sudah kek preman tapi sayang banget ma aku...
jiaaaaaaaaaaaaaaaaa...
(kurang ajar dalem hati neh anak)

Senoaji mengatakan...

aku percaya ada kemenangan selain kompetisi itu.

hati mu menang sob.

alurmu cakep, susunan tuturnya meretas bernas. asik buat dibaca tuntas..

Susy Ella mengatakan...

faizz orang bugis yaa???


nice posting..... paragraf terakhir menyentuh bangeet...... T_T

faiz...tentu donk lo masuk sebagai friend gw..heheheh.......

SunDhe mengatakan...

ea iz..
dhe tau kok ntu kisah nyata.
tapi kan dirangkai dalam bentuk cerpen.. bs dibilang ntu cerpen fakta.. kwkwkw ..heeheheheh

dhe ga sedih kok ^^
malah senang punya teman yang bangga akan ibunya.

okey^^
jgn berpikir kalo dhe sedih yah

attayaya mengatakan...

seorang cowok ganteng datang berkunjung dimari huaahahahahaha untuk memberitahukan bahwa ayah ibu lelaki-aneh adalah pahlawan sejati
berbaktilah kepada mereka

vie_three mengatakan...

ibu oh ibu.... aq jadi sedih niy....

ibuku sayang, anakmu disini menyayangimu....

priandhani mengatakan...

gw punya niat bikin kaos sendiri, dengan tulisan "I LOVE UMMI". tapi belom kesampean.

:)

Sofia Nin mengatakan...

hebat jg lo bikin cerpen :)

dwina mengatakan...

Wina rasa ini bukan cerpen, tapi cerita pribadi. Ibu, sosok yang kuat di balik semua kelembutannya. Wina juga menganggap ibu wanita nmor satu di dunia. Dan ketika baca cerita ini, rasa rinduku pada ibu bener-bener bikin wina pengen cepet pulang.

nietha mengatakan...

Tadi berkunjung tapi ga bisa baca postingannya karna sambil kerja..jadi blogwalking doank..
stlh baca..kayaknya kamu harus tanggung jawab menyediakan tissue untuk menghapus airmataku dan bahu untuk tempat bersandarku (gdubrakkk!!!)
Bulan ini genap sepuluh tahun hidup tanpa mama dan aku merasa masih tetap lumpuh.

tyo gonggong mengatakan...

waduh...pak makin rame aj blognya? hmm...serame pasar kalo bolh gue bilang!
bdw, emak adalah wanita yang begitu indah.

Event Organizer mengatakan...

Nice Post......

Anonim mengatakan...

Aku mencintai ibu
Dan menyayangi perempuan yang menjadi ibu
Ibu yang tulus

Sahabatku, indah nian ceritanya

Abu Kila mengatakan...

asli gak nyangka loe bisa serius en bikin orang jadi diem dari tertawanya...

reallylife mengatakan...

ibu kita emang segalanya
viva buat ibu2 di seluruh dunia

Fei mengatakan...

mom segalanya buat gue!!!!! love u mom

Farah Nur Anggraini mengatakan...

saluuuutt..hebat..4 tumbs up..
emg hidup itu penuh perjuangan tp yg lbh hebat adalah perjuangan itu ats dasar cinta..lihat btapa indahnya mas faizz dan bundanya saling mencintai..
ckckckck..kagum aq mas..^^

Nyante Aza Lae mengatakan...

ibu......
stelah ini, dq khan menelpon ibuku tercinta

Ranie mengatakan...

that's the way it should be....