Kamis, 26 Maret 2009

Wartegsisapi

Dengan langkah gontai, gue seret kaki gue menuju bangunan berwarna pink di seberang jalan, sempet gue lirik jam dipergelangan tangan gue, 16.30. pantes ajah gue kelaperan. udah se-sore ini belum ada sebutir nasipun yang masuk ke lambung gue. Berhasil tidur dari jam 11.00 malem dan sukses bangun jam 15.30 lebih dikit karena suara butiran hujan yang mengantam atap apartemen gue disertai petir yang menggelegar. tunggang langgang ke kamar mandi karena kebelet pipis, gosok gigi dan cuci mata seadanya dengan air keran yang mengucur deras. cukup 5 menit, gue sudah melenggang kangkung ditepi jalan raya ini.

"Wuzzz...
langkah gue terhenti beberapa detik, laju motor hitam besar dengan stiker "Djarum Black motor community" sempat membuat gue tertegun.
tapi rasa lapar yang teramat sangat membuat gue kembali melangkahkan kaki gue menyebrangi jalan menuju Warteg yang berdiri cantik dengan warna pinknya 5 meter dari hadapan gue kini.

Warteg dan Jakarta ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Bukti autentiknya mudah ditemukan dan tersebar hampir diseluruh pelosok-pelosok Jakarta, jadi gue gak perlulah memaparkan hasil survey disini.
Kalau MC’D, KFC, Texas Chiken mengusung slogan Restoran Siap Saji atau kalau disingkat RSS (Mirip sama akronim yang pernah popular diera 90-an yah?! RSS=Rumah Sangat Sederhana, hehehehehe…..). Maka menyesuaikan dengan packecingnya yang rata-rata sama *Alakadarnya dan Cenderung kumuh*, serta menu yang disajikan juga beraneka ragam dengan rasa yang sama karena menggunakan bumbu kiloan yang sama, yang dibeli dari peracik bumbu yang gue namain Bumbuners di pasar-pasar Impress, maka gue memberikan slogan juga untuk warteg-warteg ini yaitu : Warung Tegal Siap Saji Ala Perut Indonesia disingkat WARTEGSISAPI.

WARTEGSISAPI ini bisa dikatakan super heronya para “Tukang”, mulai Tukang Mahasiswa Rantau melarat, Tukang Anak Kos, Tukang Karyawan Mall, Tukang Panggul di tanah abang, Tukang ojek, Tukang sopir bajaj, sampai Tukang Colong Kolor.
Gue yang masuk kategori “TOekang anak Kos Abadi, disingkat TOKAI” yang udah lumutan di Jakarta, juga menjadikan Wartegsisapi sebagai dapur umum yang murah meriah. Mulai Breakfast, Lunch sampai Dinner selalu di Wartegsisapi, 7 hari dalam seminggu, 31 hari dalam sebulan, 3x dalam sehari always nongkrong di Wartegsisapi. Terlebih jika dompet menipis ditanggal-tanggal tua, maka Wartegsisapi inilah yang menjadi SUPERHERO gue yang paling gue cintai.

Disekitar apartement gue, ada beberapa Wartegsisapi yang menjadi langganan gue. Empunya Wartegsisapi sampai hapal muka gue yang hobi ngutang ditanggal tua dan muda (gue = profil pemuda kere’). Biasanya gue akan berpindah dari satu Wartegsisapi ke Wartegsisapi yang lain kalau utang udah numpuk, semua menu sudah pernah dicicipin dan nemuin ketidak beresan dimakanan yang disajikan. Gue pernah tergila-gila sama Wartegsisapi mbak imut (kita sebut aja gitu) selain karena tempatnya yang lumayan bersih, makanannya murah meriah dan ada satu pelayannya yang imut-imut, tapi setelah peristiwa berikut:

Gue : “Mbak, sayur kacangnya kok ada ULATNYA sih?”
Si mbak imut: “Mana mas?”
Gue: “Neh!” kata gue nunjuk ulat putih yang tergeletak diantara potongan-potongan kacang panjang dipiring gue, ulat putih (bukan Ular Putih yah!) itu sudah tidak berdaya dan tidak bernyawa karena sudah ditumis.
Si mbak imut: “Ah, anggap aja VITAMIN tambahan, Mas!”
Gue: “…….”

Vitamin tambahan pala loe onta, HOEKKKK……
Insiden ulat putih ditumis kacang panjang yang gue makan, menjadi latar belakang hengkangnya gue ke Wartegsisapi milik ibu gendut (ibunya Gendut pisan euy….)
“Sayur terong+nasi+ikan kembung goreng+telor bebek asin dan semangkuk soto ayam” (Wuihhh….Porsi tukang gali sumur yang rakus) menjadi menu paporite gue di wartegsisapi Ibu gendut, rasanya Ma’Nyosss…!!!. Tapi sekarang gue udah hengkang lagi. Wartegsisapi Cece sunda kini menjadi pangkalan baru gue. Wartegsisapi Cece Sunda ini buka 24 jam kecuali sabtu dan minggu libur, selain itu kelebihan lain wartegsisapi ini, terletak pada makanannya yang selalu fresh. Gak bakal loe temuin makanan yang udah berhari-hari dan berubah rasa, bentuk dan warna karena keseringan dipanasin di wartengsisapi ini.

Sebenarnya udah Pewe banget di wartegsisapi ini, tapi gue siap-siap cabut lagi ke wartegsisapi berikutnya. Pasalnya pernah suatu hari gue lagi lunch dengan indahnya, tiba-tiba gue menemukan LALAT IJO tergolek tak berdaya di orek tempe yang sedang gue makan plus tikus kecil (baca: CURUT) yang sedang hilir mudik bak model yang lagi peragain celana dalam terbaru di dalam etalase tempat Si Cece memajang makanannya.
Oeeeeekkkkk………Ke Wartegsisapi mana lagi gue harus berlabuh?

Tu………haa…….aaaaaa…..aaaaaa….nnnnnn, tolooooo…..ng lah hambamu….....
Dari sengsara…..sengsara…..kareeee….naaaaa warteggggg…..sisapi……
Jreng….jreng….jrengg…..
Tunjukkan kemana langkah ku ini……
Dalam hidup…dalam cinta…..……

(Music dan lyric by Asep Irama)

Ada TIPS jitu neh buat memudahkan loe semua NGUTANG diwartegsisapi.
1. Kalau lagi makan diwartegsisapi usahakan jangan pakai lauk standart (tahu dan tempe) tapi yang rada mahalan dikit, seperti ayam, ikan, telor ceplok, telor asin, dll. Plus teh manis anget atau es teh manis, jangan air putih doang karena itu akan merusak citra loe sebagai calon Ngutangers.
2. Usahakan makan di wartegsisapi langganan loe dengan menu di atas, 3x sehari, 7 hari dalam seminggu, 31 hari dalam sebulan, 345 hari dalam setahun.
3. Ajak ngobrol pelayannya. Kalau perlu ajak nonton di 21 dan makan malam di restoran bintang lima.
4. Anggap wartegsisapi langganan loe seperti dirumah sendiri, jadi loe bisa nambah nasi gratisan.
5. Jika semua langkah diatas udah loe lakuin, sekarang tinggal Ngutang. Jangan lupa pasang wajah memelas, biar Si Empunya wartegsisapi percaya kalau loe lagi bokek atau kanker = kantong kering.
6. Bayar utang-utang loe diakhir bulan. Kalau belum punya duit, jangan nonggol di wartegsisapi itu dan carilah wartegsisapi lain yang bisa loe utangin.
7. Selamat NGUTANG.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Aduh tuh makanan enak banget sih keliatannya. Bikin ngiler aja. Mau dong dikirimin :).

SunDhe mengatakan...

iiii >,<
buat ngiler ajah...hikz.. bener ntu kata jengsri....T_T

laparrrrrrr

laparrrrrrrrrrr

♥ Neng Aia ♥ mengatakan...

dapatkan kaset dan CD-nya ditoko kelontong terdekat ;)

vie_three mengatakan...

aq mau nyobain tipsnya ach..... hehehehehehe

Anonim mengatakan...

hihihi..cerita yang tentang perjalanan dari warteg satu ke warteg yang lainnya.

Bagus juga tuh untuk tips ngutang di warteg..

Anonim mengatakan...

Gak sia-sia naek gunung ke padepokkan LELAKI ANEH tuk berguru pada suhu Ngutangers paling HEbat sejagad....!!:D

Sofia Nin mengatakan...

uwah jd laper juga nih ngeliat mknn'y :)