Jumat, 20 Januari 2017

Pempek, Pasar Traditional dan Sungai Musi

Ini bukan kali pertama buat gw menyantap Pempek, tapi memakan kudapan yg salah satu ingrediannya adalah Ikan Gabus di kota asalanya, merupakan perkara baru buat gw. So, mari lupakan keriwehan pelayan restoran Pempek Pak Raden, kita cuss bergerak ke salah satu pasar traditional di Palembang yg menjadi spot event promo sampling shampoo yang akan kita liput untuk keperluan Digital Media promo mereka. 

Seperti pada umumnya, pasar-pasar traditional di seantero Indonesia, ambience pasar traditional yah kalau gak buecek, bau yah crowded! Dan pagi ini setelah matahari semakin naik dengan sinarnya yg menyegat ditambah suara klakson angkot yang mangkal di pelataran pasar ditambah pengunjung yang lalu lalang dengan pelbagai tentengan ditangannya membuat suasana jadi semakin sempurna, sempurna bikin keliyengan! Hahahahaa. 

Crew kami sudah mulai mengeluarkan peralatan tempur, Sutradara gw lirik-lirik angel, Producer gw ngobrol santai dengan mas-mas PIC event ini, dan gw sibukkkkkkkkk menonton semua keriwehan itu. Hahahaha. 

Gw: "Langsung shooting banget ini?"
Sutradara: "Yoiiiiii!!!! Mumpung ligthing alamnya lagi bagus."
Gw: "Lahhhhhh....bukannya tadi kemari cuma buat survey lokasi?" 
Sutradara: "Lupakannnnn!"

Jadi, sementara mereka sibuk ambil gambar dari berbagai angle, gw melarikan diri berteduh dibelakang mobil box yang sedang parkir bongkar muat berdus-dus rokok kretek. 
Abang2 distributor rokok: "Syuting film ya bang?"
Gw: "Bukan, cuma dokumentasi event."
Abang2 distributor rokok: "Dari Jakarta ya?"
Gw: "Iya."
Abang2 Distributor Rokok: "Nginep dimana bang?"
Gw: "Dihotel R**Planet
Abang2 Distributor: "Tar malam kalau mau cewek buat temen bobok tlp gw aja bang."
Gw: KEMUDIAN NOLEH KE SI ABANG2 DAN BENGGONG. "Situ distributor rokok atau Mucikari bang?"
Abang2 distributor rokok: NGAKAK. 

Pengambilan stock shoot hari pertama berlangsung hanya beberapa jam, gw, Sutradara, producer dan crew sudah meleleh karena teriknya matahari siang ini. Dan lumayanlah hari ini gw gak didapuk jadi pemeran figuran seperti biasanya, yg artinya gw terbebas dari menggunakan Wig rambut panjang yg pasti gatal dan bikin gerah. 

Oke, Next Destination.....




Matahari sudah sedikit lebih ramah, si Raja siang sudah mulai tergelincir ke Barat, angin sore sudah mulai sepoi-sepoi dengan bau yang lumayan absrud! Bagaimana tidak kami sudah berada di tepian Sungai Musi yg tersohor itu. Dan dari sini kami ber-enam bisa menikmati jembatan Ampera dengan cat merah menyala berdiri kokoh menyatukan dua area yg terbelah oleh Sungai Musi. 

Dari obrolan-obrolan ringan gw dengan salah satu Kapten (Driver), gw akhirnya tahu bahwa jembatan ini rampung dibangun tahun 1960-an. Dulu masyarakat Palembang menamai Jembatan ini dengan nama JEMBATAN PROYEK, dan di puncak jembatan jaman dahulu difungsikan sebagai kantor pemerintahan, keceh!!!! 


Dari dua ruang kosong berdinding kaca transparan di kedua puncak jembatan Ampera, Perhatian gw kemudian beralih pada seonggok kapal kayu yg tengah berayun-ayun diatas permukaan keruhnya sungai Musi, ABKnya tengah sibuk menarik-natik selang dengan diameter se-betis kaki pria dewasa. 

Gw: "Itu mereka ngapain? Nyari ikan gabus buat pempek?"
Kapten: "Nyari harta karun?"
Gw: "Huahahahahahhaa, nyari harta karun kok di sungai yg butek."
Kapten: "Lah serius mas, itu orangnya nyelam. Pakai compresor."
Gw: "ORANG GILA!"
Kapten: "Didasar sungai itu banyak harta karun jaman penjajahan belanda, dan itu mereka bisa nemu harta karun ini nilainya Miliaran loh."
Gw: ANTARA TAKJUB DAN GAK PERCAYA. 


To be continue again.......

4 komentar:

Puputse mengatakan...

Gw tunggu petualangan selanjutnya bang, next nyemplung cari harta karun kan :) ya kan..

Fei mengatakan...

Huahahahaha noway. Sungainya butek, mo nyelem pakai senter juga gak akan keliatan harta karunnya

Aul Howler's Blog mengatakan...

Wuihhhhhhh
Seru gitu yaaa

Mampir kek ke Padang
Aku ajakin makan nasi padang












XD

#Plottwist

Fei mengatakan...

makan nasi padang deket rumah gw buanyaaaaaaaaaakkkkk