Pulau Harapan seingat gw menjadi pulau ketiga yang gw sambangi kurun waktu 13 tahun menetap di Jakarta. Kali pertama sekitar 2007 or 2008 saat bekerja di perusahaan consultan untuk company ganthering sebuah perusahaan dimana perusahaan kami adalah penyedia event tour di Pulau yg gw telah lupa namanya, lalu kali ke dua terjadi saat bekerja sebagai freelancer fashion styling untuk project prewedding photoshoot klien di pulau Bidadari tahun 2012. Oh mennn, semua berjarak 4 tahun. Kebetulan yg menarik rasanya.
31 Desember 2016, 01.00 PM
Untuk kali pertama ambil open trip via tour and travel, ini adalah pengalaman yg cukup membuat pilu dimana gw yg sendirian datang ke Pulau Harapan dgn menyandang status JOMBLO AKUT YANG GAK KELAR-KELAR harus dihadapkan pada kenyataan bergabung dengan 5 pasang couple muda mudi yg usianya pasti jauh dibawah gw, sehingga saat berjabat tangan memperkenalkan diri serombongan ini memanggil gw dgn imbuhan "Pak" di depan nama gw, yang mau tidak mau mengesankan gw terlihat sangat tua!!!
"Gw masih 17 tahun, seumuran lah sama kalian, jgn panggil gw PAK!!!" Gw protes keras dan mereka tertawa terbahak-bahak.
Hadir sebagai pria single yg cukup berumur diantara 3 couple asal Depok dan 2 couple asal Karawang membuat gw layaknya single father yg lagi ngajak anak-anaknya liburan ke Pulau! Miris. So, berdandan layaknya remaja sepantaran mereka adalah salah satu cara untuk mengkamuflasekan keadaan tak menyenangkan itu kawan.
Well, Rombongan kecil kami cukup beruntung karena ditempatkan di Home Stay yang gak begitu jauh dr Dermaga, rumah mungil dalam gang sempit yg cukup bersih. Kami ber- 11 akan menempati lantai 2 selama dua hari dgn fasilitas yg cukup mumpuni, 2 kamar tidur lengkap dgn 1 AC yg harus mendinginkan dua kamar tidur sekaligus, ruang tamu dgn TV plasma, dispenser dengan galon air mineral, kamar mandi cukup luas dan bersih (ini yg utama).
31 Desember 2016, 02.00 PM.
Memutuskan ambil open trip dlm sebuah acara jalan-jalan artinya menyerahkan hidup loe untuk diatur-atur orang, pergi ke lokasi yg sudah mereka tetapkan dgn acara yg nyaris persis dan terus diulang-ulang for the thousand times. Dan semoga tak memuakkan karena ini adalah kali pertama kami semua datang ke pulau ini.
Rombongan couple dgn single daddy nya ini hanya diberi sejam waktu break dan makan siang, maka ditengah hari bolong, lengkap dgn tamparan sinar matahari yg menggigit, perahu kayu kami sudah melaju membelah lautan menuju Pulau Kayu Angin Genteng untuk snorkling. Perahu kami bukan satu2nya yg bersandar di dekat pulau gak berpenghuni ini. Ada beberapa kapal tengah parkir berderet sambil meliuk-liuk manja mengikuti irama air laut yg terus bergoyang.
"Semua harus tanggung jawab sama property snorkling, menghilangkannya artinya sama dengan denda 300-400ribu per items yg raib." Begitu kira-kira pengumuman dari guide kami dari atas atap kapal. Sebuah sambutan kecil-kecilan dan lumrah yang telah menjadi template disemua travel tour yg ada.
Gak butuh waktu lama untuk mencemplungkan diri, gugusan terumbu karang dgn ikan2 kecil lebih menggoda untuk dinikmati saat ini. Sebagai orang yg suka sangat dengan kehidupan bawah laut, phobia gw terhadap Hiu, Dan kedalaman adalah tiga hal yg sama sekali gak matching. Jadi perlu beberapa saat untuk gw menyesuaikan diri dengan keadaan yg cukup riuh di spot snorkling ini hingga benar-benar bisa hilir mudik menikmati pemandangan bawah laut dan pose underwater yg gak perlu diarahin lagi. I directly my self to doing my best pose, dont worry coach! Im the best for this. Hahaha....
Acara cemplung-cemplung berjamaah ini berakhir 2 jam kemudian. Bersamaan dgn naiknya teman perjalanan gw yang asal depok dengan muka meringis.
"Kaki gw kena bulu babi." Dan berbuntut omelan panjang tak berkesudahan dari pacarnya sembari melihat gw ngegebukin tumit kekasih hatinya dgn botol air mineral berisi air laut. Guys ini pertolongan pertama mengatasi serangan si bulu babi.
DO : pukul2 bagian yg terkena sengatan bulu babi. Pake bintang laut yg besar lebih afdol, kalau gak nemu pakai botol mineral berisi air pun jadilah! Cara ini akan membuat si bulu babi yg bersarang di dalam bagian tubuh akan hancur.
DONT: mencongkel si bulu babi dgn peniti atau jarum untuk dikeluarkan sesungguhnya akan membuat si bulu babi masuk lebih dalam. Dan kencingin bagian tubuh yg kena sengatan bulu babi merupakan hal konyol yg tidak gw sarankan. Iya kalau yg kena telapak kaki, lah kalau muka? Mau dikencingin juga? Hahahaha
Dari skala point 1-10, gw ngasih 8 point untuk aktivitas pertama ini, kekecewaan gw hanya pada rusaknya beberapa terumbu karang yg gw lihat, dari mulai penyok sampai bener-bener patah karena diinjak oleh snorkler yg kecentilan. Di laut aja loe centil bgt, gak kebayang gw didarat kek apaan kelakuan loe. Dan yg parahnya, yg nginjek2 terumbu karangnya anak cowok, jadi yg centil yg cowok, jadi kalau ada cowok kecentilan sama dengan....?
To be continue......
7 komentar:
sini gue temenin sama-sama jomblo haha
bang fei,
paketannya brp duit?
Pulau Harapan kmrn 385rb.
Bwakakkakakak ngakak baca nii postingan
Asik banget sihhh
Gue dong tahun baru jagain tante sakit hiks
Gak apa2, itu namanya berbakti sama orang tua.
huaaaaoo
single daddy jones atau happiness???
itu si bulu babi nya akhirnya gimana?? sembuh?
ditunggau ya kak fei, lanjutannya...
Huakakkakakak.. Ngakak gw, jadi serombongannya ama bocah2. Ngangon anak doooong Pak, :D
Posting Komentar