Pukul 3.45 subuh, begitu kira-kira yang tertera pada layar ponsel gue. dengan sangat malas, gue ngulet-ngulet kecil sembari bangun dari tempat tidur gue, sembari membenarkan pula posisi "sesuatu" yang ikutan nunjuk di bawah sana.
Bangun tidur kuterus mandi *pake sabun*
dan tak lupa menggosok gigi *pake sabun*
Pukul 06.00 teng,mobil butut teman gue tengah melaju pelan bak siput diantara mobil-mobil lain yang pagi itu terjebak macet. Yups hari ini setelah menganggur berbulan-bulan, dan berat badan turun drastis 15 kilo tanpa diet khusus karena menahan lapar berbulan-bulan juga, finally, hari ini gue mendapatkan pekerjaan sebagai freelancer.
Pukul 07.00, kita nyampe di lokasi yang terletak di daerah wijaya 1. orang-orang yang hadir ditempat itu juga tengah sibuk lalu lalang, mempersiapkan segala keperluan pekerjaan hari itu. Begitu juga dengan gue yang langsung sigap turun dari mobil ringsek ini dan segera membuka bagasi mobil dan mengeluarkan berkoper-koper peralatan pekerjaan hari ini.
Cafe ini memang tidak ramai hari ini, cenderung sepi. Yang ada hanya crew yang sibuk mengangkuti peralatan ke lantai dua, sedangkan gue bersama tiga orang temen gue langsung menuju ruangan yang sudah disediakan diujung lorong setelah sebelumnya cipika-cipiki dengan tiga perempuan manis di- depan cafe. Ruang kerja kami cukup nyaman, sebuah lukisan abstrak super besar tergantung di deketa pintu, ada dua tempat lilin terbuat dari kuningan berbentuk naga, kemudian di sebelah kanan kaca bening transparant yang super gede menjadi tembok pemisah, sehingga kami semua yang ada di ruangan itu bisa melihat view yang cukup asri di bagian belakang cafe ini. Sebagai assisten gue kemudianmenata semua keperluan perang kita hari ini dengan cermat, setelah itu barulah meraih kotak sterefoam yang berisi nasi kuning untuk sarapan kami semua pagi ini.
Gak perlu waktu lama untuk gue dan lainnya untuk meludeskan semua makanan dan bercangkir-cangkir kopi panas yang telah disediakan di meja super besar didepan kami.
Temen gue: "Boo, gimana udah di cek belom bajunya?"
Gue: "Udah, tuh udah gue pisahain, tadi gue juga dah tanya ke feri, diawal mereka bertiga pakai yang warna candy."
Temen gue: "Yoweis, capcus."
Gue: .........*takjub, dan sekuat tenaga berusaha untuk tetap cool*
Tak seberapa lama kemudian, dua orang cewek yang berbeda penampilan menerobos masuk ke dalam ruang kerja kami.
cewek 1: "Sorry telat, biasa jakarta. macet!"
kami semua: cuma senyum.
cewek dua: "Ada Rayi." kata cewek itu sembari menatap gue, lah gue disangka Rayi RAN. apa mungkin karena gue pakai cardigan abu-abu, t-shirt kuning, dan celana jeans model pinsil lengkap dengan sneaker ijo yang udah memudar menjadi kuning.
Indri Afi: "Bukan, itu mah KIA AFI 1." lah ini lagi, apanya yang mirip Kia. itemnya? atau senyumnya? mboh!!!
Temen gue: "Olga Syahputra boooo....."
lah ini lagi, gue disamain sama ladyboy itu. kagak liat apa gue kagak pake celana jeans hipster yang mamerin belahan pantat keman-mana.
Gue: "emang gue mirip mereka?" tanya gue mulai bego.
mereka: "NGGAKKKKKK!"
Gue, kampret.



Begitulah hari itu gue menjalani pekerjaan gue sebagai assisten make up artis merangkap assisten wardrobe di penggarapan video klip, Indri AFI 2005. Berusaha sekuat tenaga sepanjang hari untuk stay cool biar gak disangka "ngondek" juga seperti yang lain, dan jadi celaan sehariankarena dikira kloningan artis.
Nasib!