Minggu, 03 Juni 2012
TRILOGY 1/2 Backpacker Part 3 : Jumpalitan-lah hati Gw di jogja
Jogja, trully Java for me, dan jogja selalu punya cara sendiri untuk menyambut wisatawan yang hadir disini. Seperti siang ini, Jogja seolah mengirimkan ucapan selamat datangnya pada gw dan onyet gw melalui teriknya sinar matahari yang membakar siang ini. "Welcome to Jogja wahai pejuang Cinta."
Nyaris 8 jam berlalu....
Malam ini gw dan onyet memutuskan untuk menyusuri sepanjang jalan Malioboro menuju arah pasar Bringharjo yang berdekatan dengan benteng Vredenburg yang persis terletak di depan Istana Peristirahatan Presiden. Rasa lapar yang mengedor-gedor dinding lambung gw membuat gw tak begitu memperdulikan rayu-rayu para penarik becak yang selalu menawarkan jasanya untuk menghantarkan kami mengunjungi outlet penjulan kaos Dagadu.
Gw: "makan di sana ajah yuk, Nyet." kata gw menunjuk satu lapak penjual makan di emperan pasar Bringharjo yang diikuti pandangan matanya yang segera disertai anggukan kecil tanda menyetujui ajakan gw.
Hanya perlu beberapa menit bagi gw dan onyet untuk memilah milih panganan apa yang akan kami santap malam ini, sebelum akhirnya kami duduk berhadap-hadapan dengan beralaskan tikar anyaman. Dan selanjutnya, bisa ditebak. Kami berdua menjadi sasaran empuk para musisi jalanan untuk mengais rezeki. Keadaan itu pun gw pergunakan betul untuk sedikit membuat makan malam ini berkesan.
Gw: "Nyet, tolong ambilin kursi plastik itu dong." Pintaku diikuti raut wajahnya yang kebinggungan.
Gw: "Duduk, dan silahkan nyanyi buat kami"
Musisi jalanan: "Lagu apa mas?"
Gw: "Kahitna bisa?"
Musisi jalanan: "Kahitna itu apa mas?" ujarnya polos.
Gw: "Kahitna itu penjual sayur deket rumah gw" sahut gw disertai tawa.
Musisi Jalanan: "Terus lagunya apa nih mas?"
Gw: "Terserah loe aja dah."
Maka, mengalunlah tiga lagu berturut-turut tanpa jeda : Pemilik Hati by Armada, Embat mata by D'bagindas, dan ditutup manis dengan sebuah lagu dari Armada Buka Hatimu. Gw bisa melihat dengan jelas wajah onyet memerah, ada senyum bahagia disana yang tak bisa lepas dari bibirnya yang terus menerus mengembang seperti bulan sabit yang memakasa untuk menjadi bulan purnama.
Onyet: "Makasih buat surprisenya, saya suka kejutan yang dadakan dan gak direncanakan seperti ini." dan hanya gw sambut dengan rasa bahagia yang teramat sangat melalui sebuah senyum kecil.
Onyet: "Pengamennya tau bener yah sama apa yang kamu rasain." ujarnya, lalu tawa kami pun membahana lalu hilang bersama keriuhan yang terjadi disepanjang Malioboro.
Becak yang kami tumpangi menyusuri jalan remang menuju Alun-alun selatan diiringi celoteh pemilik becak yang terus-terusan bercerita dan kami iyakan dengan tawa kecil.
Kawan, bahagia itu tak akan bisa terbeli dengan apapun. seperti malam ini.
Lalu, dua beringin besar yang saling berhadapan di alun-alun selatan Jogja menyambut kami, suasana yang masih juga hirup pikuk dimalam yang selarut ini semakin indah dengan kehadiran sepeda2 yang berkerlap-kelip. Ambiance-nya malah seperti sedang berada di pasar malam ketibang di alun-alun sebuah Kraton dengan aura misteriusnya. Sempat kami berjalan kaki mengitari seputaran alun-alun ini dengan saling bercerita sebelum akhirnya kami memutuskan untuk duduk beralaskan rumput tak begitu jauh dari dua pohon beringin yang konon misterius itu.
Banyak cerita yang terangkai dan terlontarkan begitu saja, hingga pada akhirnya satu kalimat terlontar dari bibirnya dan membuat gw terdiam seribu bahasa, seolah bulan jatuh tepat di atas kepala gw, seperti anak panah dilontarkan dan persis menancap di ulu hati gw.
Onyet: "Kamu tahu dari awal aku sudah gak mau pacaran, kita berteman saja." ujarnya sambil menyalami tanganku yang sudah lemas tak bertulang.
Diam.....
Diam.....
Diam.....
dan terus Diam, tak satu katapun bisa terucap dari bibir gw, kelu, bibir gw seolah terpatri dengan paku berkarat, dan tak sanggup mengatakan satu baris katapun, hingga tangis gw benar-benar pecah di kamar hotel ketika jemarinya menyentuh punggung gw.
Rasa nelangsa teramat dalam, seolah dibuang mentah-mentah setelah diterbangkan kelangit ketujuh. kedua tangan gw mengepal menahan rasa sakit yang teramat dalam. Inikah ujung dari semua hal yang gw perjuangkan beberapa waktu terakhir?
Dunno.......
"I have found the paradox, that if you love until it hurts, there can be no more hurt, only more love."
(Quotes from Mother Theresa)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
44 komentar:
Ouch... Endingnya anti klimaks banget :(
Ayoo.. jangan menyerah Pejuang Cinta, Perjuangkan Onyet mu ! Taklukan hatinya! Semangaaattt...
jyahahahaa....
mei kemarin gw jg baru dari jogja, banyak dpt pengalaman seru disana, gonna miss to be there again..
for the story, anti klimax bgt!!, jgn nyerah fei, lo pasti bisa:D
Jadi pengen nyanyi "kau menggantungkan hubungan ini kau diamkan aku tanpa sebab maunya apa ku harus bagaimana kasih "
hihihi, semangat ! perjuangkan sampe titik iler penghabisan. ahahahahaha. . gudlak bang
@fin: ga semua cerita harus berakhir klimaks kan? Nda bisa disama2in sama pas making love yg hatus dan wajib klimaks, haaaaahahaha *salah fokus
@mila : ga akan menyerah, ini kali pertama gw ketemu sama seseorang yg buat gw enggan beranjak, gw blm cape lari-lari dihatinya *eeeeeeaaaaaaaa
relationship is bullshit
@Bee: semenyakitkan apapun kisah yg pernah tertoreh disana, entah kenapa gak bs berenti untuk dtng ke jogja
@rumi: kok tau gw ileran? Emang pernah intip gw lagi tidurr?
Diperjuangkan? Wong yg bersangkutan aja udah emoh diperjuangin. Buat apalagi?
@Anonim: Relathionship never being something bullshit if they want to make it happen
nah cerita perjalananmu b isa diterbitkan. kamu kirim aja. ntar diedit kok oleh editornya.
Tetap semangat!!!! Kita berjuang mencari cinta bersama kawan!!! :D
Tetap semangat cyiinn!!
Mari kita menjadi petualang cinta bersama!!
gatau mo komen apa. Itu avatarny menyonyoh gt. :D *salah pokus
@sang cerpenis: serius nih mbak? Uhuyyyyyyyy
@rini: yuk ah, cusssssss
Cerita perjalanannya menarik mas :)
Btw, salam kenal ya.
Kalau berminat menerbitkan buku, di penerbitan saya juga bisa mas.
bisa di cek di sini
http://mozaikpublishouse.multiply.com/ atau di sini http://mozaikindie.wordpress.com
Dan sekarang penerbitan kami sedang membagikan e-book gratis. bisa di download di sini
http://ivoniezahra.blogspot.com/2012/06/anugerah-di-bulan-kelahiran.html
@hadi: menyoyoh?
makan malam di depan Pasar Beringharjo itu memang menyenangkan ya, sayangnya dulu ku cm sama temen-temen kuliah, bukan sama pacar/gebetan. hehehe.
masih coba nerka di cerita ini yang lagi didatengin itu angkringan / bakulan ya? :)
i like your reply to the previous comment "Relathionship never being something bullshit if they want to make it happen."
i'm agree. :)
cheers
bener! bedanya kalo gw sih kmrn ke jogja selain adventure, ya sex adventure juga, HAHAHHA
berbagi kata kata motivasi sobat " Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yg kamu rasa, tak setara dengan bahagia yg akan kamu dapat.
Air mata tak selalu menunjukkan kesedihan, terkadang karena kita tertawa bahagia bersama sahabat terbaik kita." semoga bermanfaat dan dapat di terima ya, :D
Eh btw, lu gak bayarin tiket pesawat si Onyet ke Yogya kan? Jangan sampe rugi dua kali ahahahaha
Btw ini cerita apa kisah nyata sih...
Btw ada rekomendasi warung makan di Beringharjo? Rencana mau ke Yogja lagi nih sama si adek :D
@ivone: thanks, dah saya cek webnya;)
@roy: nda ngerti itu angkringan atau bakulan yang jelas itu cuma seperti warung dadakan aja, nda perhatikan labelnya soalnya gw cuma memperhatikan dia #hadehhhhhhhh
Pokoknya judulnya : Nothing is impossible, everything is possible. Bt gw sih tapi nda tau buat orang lain
@bee : NO COMMENT! Wakakaakakkakakakkakk
@trica: i accept ;)
@cipu: gw dr solo ke jogjanya naik kereta kok, hahahahaa......
Kisah nyata yg diceritakan, hahay
@fin: sebenernya sih makan di bringharjo mah untung2an kl soal rasa, honestly makanan yg gw makan dilesehan depan bringharjo itu jauh dr kata enak yah fin, tapi karena makannya sama onyet, dah gak peduli rasa, dan moment saat itu yg gak bisa terbayarkan dengan cuma rasa enak makannya, jadi gw nda sarankan loe makan disitu. Kl mau makan yg lumyan, dilesehan depan Malioboro sekitar depan circle K,
I see... Jadi bener kata orang, klo lagi jatuh cinta tai ayam pun berasa cokelat, xixixi :p
@fin: dasar kau
ya. am. pun.
jadi peletnya gak berhasil gituhh??
wkwk
pisss '_'v
Oke skrg serius.
jahat amat si onyet sama bang fai.
sampe nangis ya?
duh...
jujur deh, anak selucu gue belom ngerti masalah cinta orang dewasa. tapi yaa...
paling gak gue ngerti gimana #PukPuk bahu orang.
*brb #pukpuk bahu bang fai*
@aul: jahat atau nggak cuma dia ama tuhan yg tau. Gw mah gak bisa baca hati orang, hehehehe
salam kenal gan , sukses selalu dah ku tunggu kunjungan baliknya dah
@aul: pellet gw kurang kenceng, below dita bah lagi. Kayanya harus semedi Dikaki gunung slamet, wakakakakakakk
@trisca : salam Kenal mulu dahhhhhhhhhhhh
Bacax pas lagi nelangsa.Saya sampai nangis.
Saya pernanh nggak suka sama Jogja, tapi ketika saya berikrar nggak suka, hidup membawa saya ke sana. dan mungkin akan tinggal bwt beberapa lama:)
Salam Kenal
salam kenal fai...
eh udah kenal yak..
jangan nyerah, istilahnya mau diludahin tuh muka, gak peduli soalnya yg ingin ditaklukkan adalah hatinya... hahahahaha
eh bencong, segitu doang bisa lu? :p
ayolah kita nongkrong lagi. kapan lu free? :)
@erik: nah harusnya pas baca postingan ini sambil dengerin lagunya evie tamala yang judulnya NELANGSA, pasti makin kenceng mangos ya, hahahahahna
Salam Kenal juga yooooooo
@agus: gak sampai Mau diludahin juga sih. Kaya gak punya Harga diri kalau Sudah se-extrem itu. Emohhhhhhhhh
@reborn: gw bias ngelakuin pembiktian sejauh yg gak pernah bisa dipikirkan orang. Tapi yah Gita dehhhhh terkadang gw pun punya batas kesabaran.
Hayuuuuuuuu, kapan? Loe tuh yg sok sibuk, eek ahh
Wahhh mas desainer yah!! kerennn :))
@faizal: halahhhhhhhhhh namanya sama *kunyah beling"
-gagal fokus-
Posting Komentar