Selasa, 20 April 2010

1/2 BackPacker: Jogja

Ambon manise: "Udah beli tiket bus mas?"
Gue : "Belom, skrng masih jam 8. Tar aja siangan!"
Ambon manise : "What???? Udah packing?"
Gue: "Belom, baju yang mau dibawa baru dicuci dan dijemur 5 menit lalu."
Ambon manise: "What??? GAK NIAT! Berangkatnya jam 4 sore ini kali mas."
Gue: *Senyum lebar banget*
Ambon manise: *KLIK* hape dia putus, dan langsung jedotin kepala ke tembok.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pekik klakson metromini, angkot, ojek saling bersahutan membuat harmoni musik memekakan telinga ditambah teriakkan kernet yang saling berlomba mendapatkan penumpang membuat suasana terminal Lebak Bulus makin carut marut.

Calo tiket bus membuntuti gue lalu mensejajarkan langkahnya disebelah gue sambil merayu dan menyodorkan tiket bus executive kelas wahid. Sedangkan gue tetap cuek bebek sambil sesekali melambaikan tangan tanda "gue gak butuh"
Satu demi satu loket tiket gue sambangi dengan perasaan ketar ketir, ditambah pantat yang cenat cenut nahan kentut ketika semua loket memasang label ~SOLD OUT~ "Mampus tujuh turunan" batin gue sambil tetap pasang senyum manis demi menjaga harga diri dan martabat di depan calo yang setia membuntuti gue. ~pengen sentil tititnya deh~

Segera meraih ponsel dan googling dengan perasaan makin kedat kedut.
Pesawat S********A air 776rb, MAMPUS!
Pesawat GI 2juta something, MAMPUS!!
Pesawat ADAM AIR,no found, dah tutup bodoh!
KA bisnis class 290 sekian ~Sold Out~, MAMPUS!!!
KA ekonomi, 38ribu ~didalam jadi ikan sarden sangking penuhnya~, OGAHH!!!!
KA eksekutif, 300rb something, ~Sold Out~ MAMPUS!!!!

Huaaaaaaa.....pengen cakar-cakar orang deh rasanya, ada yg mau gue cakar gak?

Calo: "Habiskan tiketnya bang? Makanya beli tiket gue ajah. Bus eksekutif bang, ada toilet di dalam, smoking area, makan malam...
Gue: "Udah pernah NELEN sendok ama garpu gak?" Potong gue sambil ngeloyor pergi, takutnya gue yang dipaksa makan sendok ama garpu.


-------------------------------------------------------------------------------------

Bus eksekutif Ramayana meluncur membelah kemacetan jalur PANTURA, dengan kondisi AC yang mendadak tak berfungsi.
Diluar sana, dari balik kaca bus, gue bisa melihat perempuan-perempuan yang telah bersolek apik berdiri dipinggir jalan remang-remang macam manekin yang siap diangkut. "Boleh mampir gak pak sopir?" Kayanya dah lama gak buang lendir. Qiqiqiqiiii.....

Gue duduk tepat disebelah pria berbadan gempal, yang menggunakan jaket parasut macam pemain bulutangkis jaman baheula lengkap dengan ponsel yang terus menempel dikupingnya. Gue melirik si Jongos, temen seperjalanan gue yang telah terkapar dengan posisi yang enggak banget persis di sebelah sopir.

Price:
Bus Executive Ramayana, Terminal Lebak bulus jakarta Selatan - Terminal Giwangan Jogja Rp. 190.000, perjalanan 16 jam.
-------------------------------------------------------------------------------------
Rest area, tempat makan malam tepat jam 9, mendadak gelap gulita. Sorak sorai macam di kandang ayam segera membahana disetiap sudut ruangan. Bagussssssss....kali ini pengen cium sopirnya pake bakiak!
-------------------------------------------------------------------------------------
JOGJA, 1st Day

Satu-satu penumpang sudah turun, hanya menyisakan beberapa orang. Gue dan si jhongos saling pandang tak tahu harus berbuat apa. Kita berdua bakal hilang di Jogja, oh gosh! Ternyata kita berdua tidak tau apa2 tentang seluk beluk jogja, tanpa informasi tanpa peta. Hahahahahaa......
Muka belekkan ini semakin bertambah ancur gara2 panik, sedangkan Jhongos stay cool dengan wajah sok innocent, padahal panik juga. Wakakakakkk.......
-------------------------------------------------------------------------------------
Kali ini kami sudah bertiga menyusuri lorong-lorong Pasar Bringharjo. Si peranakan Ambon Manise dan NTT sudah gue temukan duduk benggong di bawah pohon beringin lengkap dengan backpack hitamnyanya yang penuh sesak macam orang diusir dari rumah.

Pasar Bringharjo bergejolak pagi itu, orang-orang lalu lalang macam pasukan semut, ditambah sebagian tengah asyik menyantap sarapan pagi mereka yang kesiangan diantara ibu-ibu pedagang yang duduk bederet-deret. Dan kami bertiga adalah diantaranya yang tengah asyik mahsyuk melahap kuliner kami.
si Jongos tengah melahap Nasi Pecel Mie plus bertusuk-tusuk sate telor puyuh, si Ambon Manise justru sibuk memotret gue yang tengah berjibaku dengan seporsi Cenil berbungkus daun pisang yang gue beli seharga 5 ribu rupiah dari Ibu tua berkebaya di sudut pasar terlengkap di kota Pelajar ini.

5 menit kemudian....
Ambon Manise: "Mas tanya dulu kali harganya! tar kita dikibulin loh."
gue: "Telat dodol, makanannya dah mau habis"

2 menit kemudian.....
Ambon Manise: "Pinten bu?
Si Ibu pedangan: "Pecel 3, es teh manis 3, sate telor 3, sate ati ampla 1, kerupuk 1, semuanya 47 ribu.
Ambon Manise: "Mahal tau mas, kita KETIPU nih!"
-------------------------------------------------------------------------------------
Malioboro penuh sesak, seolah berjubel2 orang telah ditumpahkan dari langit. Bule-bule innocent bertebaran disepanjang jalan lengkap dengan orang-orang lokal yang mendadak jadi turis

Semua gang disepanjang Malioboro telah kami jelajahi, penginapanan dan homestay khusus BackPacker PENUH sesak. Nihil. Tukang becak pun tetap setia silih berganti membuntuti kami.
Tukang Becak: "Becak mas! 5000 aja, diantar bolak balik dari toko Bakpia, sampai ke toko kaos Dagadu."

Koor: TIDAKKKKKKKK!!!!!!!!!! kami butuh penginapan!

-------------------------------------------------------------------------------------
Penginapan yang tampak etnik dan sedikit spoky di Jl. Sosrowijayan Malioboro menyelamatkan kami bertiga yang macam kucing kehilangan induk tengah keliaran ditengah hari bolong lengkap dengan Backpack di punggung.
kamar sumpek nan bau apek yang hanya dilengkapi TV 14 inch, ranjang dan pan seharga 100 ribu semalam menjadi istana kami selama beberapa hari di kota Gudeng ini.
-------------------------------------------------------------------------------------
Hampir pukul 2 siang ketika dua becak yang kami tumpangi dan ogah ditawar akhirnya tiba dengan selamat dikawasan Wijilan. Gudeg Yu Djum yang terkenal endang gurindang (baca;enak) menjadi menu makan siang paling poll.
Jongos: "Mbak gudeg paha atas satu lagi."
Ambon Manise: "Haduhhhh?! *Takjub*
Jongos: "Soal transport dan penginapan bolehlah ala Backpackeran, tapi soal makan, No way!!! gue LAPAR!!!!!!"
-------------------------------------------------------------------------------------
Gue: "Ngapain sih kita ke Museum?"
Ambon Manise: "Photo-Photo."
Gue: "Gubrak!!!"

Maka jadilah Benteng Vredeburg yang makin terlihat garang dibawah terik matahari kami explore habis-habisan. Berbagai pose dipragakan dengan cermat dan tepat. Pantang mati gaya itulah motto kami.

Price:
Tiket masuk benteng Vredeburg Rp. 750
-------------------------------------------------------------------------------------
Candi Prambanan berdiri angkuh dihadapan kami, fuihhhhh terbayar sudah perjalanan panjang selama nyaris 1.5 jam dari Malioboro menggunakan Trans Jogja. hanya dengan Rp. 17.500 saja kita sudah bisa menikmati keanggunan sekaligus keangkuhan Candi Loro Jongrang. Maksud hati ingin meyaksikan Ramayana Ballet yang kerap dipertontonkan di Candi ini namun sunghuh sayang di sayang ternyata pertunjukan tersebut digelar setiap selasa dan kamis dengan harga tiket Rp. 150.000 saja, sementara kami berkunjung ke Candi Prambanan dihari Sabtu ajah.

Pantang mate gaya memang quote paling mujarab yang harus diterapkan setiap backpacker gak niat macam kami, maka setelah puas ngider-ngider dan photo-photo dengan berbagai macam gaya dan aksi tibalah saatnya menutup piknik ini dengan menikmati es kelapa muda seharga 7000 perak dibawah temaran sunset yang indah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------
JOGJA, 2nd day.

Hal yang paling menjengkelkan adalah harus menuggu di halte Trans Jogja, yang kecil dan sumpek. sementara trans jogja yang menjadi moda transportasi paling beken saat ini di kota gudeg ini tak kunjung datang. 15 menit menunggu bersama peluh yang bercucuran ditambah aroma keringat yang bau kecut menambah penderitaan ketika bus yang ditunggu2 ternyata penuh.

cuma perlu nyali nekad untuk ikut berjibaku bersama penumpang lain didalam mini bus, bergelantungan diantara rimbun bulu-bulu ketek yang berhamburan dari cela lengan baju penumpang lain. membuat perjalanan ke Kota Gede yang merupakan pusat kerajinan perak di Jogja. Bukan untuk beli kerajina perak tentunya, melainkan untuk photo-photo dengan gaya baru. qiqiqiqiqiqi.....

Sore hari kami habiskan dengan menikmati bergelas-gelas teh jahe beraroma daun sereh yang pekat di sebuah cafe di Kota Gede seharga +/- 15.000 ribu per poci *profil Backpacker gak niat*
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Satu kawan tepar dikamar setelah menikmati menu burung dara seharga 30.000 di lesehan Malioboro, alhasil malam minggu cuma gue lewatkan bersama si Ambon manise, numpak becak ke alun-alun selatan seharga 30.000 bolak balik, mencoba tantangan melewati dua pohon beringin dengan kain hitam (sewa kain 3000 ampe bego) sebagai penutup mata. hasilnya melenceng jauhhhhhhhhhhhh gak kira-kira.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
JOGJA-MAGELANG 3th day.

Harus merogoh kocek 3.000 perak naik trans jogja sampai ke terminal, lanjut dengan bis hanya dengan membayar 10.000 perak untuk perjalanan ke Magelang yang ditempuh sekitar 1,5 jam, disambung dengan naik delman seharga 15.000 untuk sampai ke kawasan desa Borobudur.

berhubung long weekend, Candi Borobudur penuhnya gak kira-kira, setelah antri dan berhasil mendapatkan tiket masuk seharga 17.500, saatnya mengeksplorasi gaya berfoto di kawasan candi yang masuk dalam 7 keajaiban dunia ini. so here we come beib.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Fakta yang mengukuhkan kami bertiga ternyata bukan 100% backpacker adalah menginap di hotel Ina Garuda di kawasan Malioboro yang harga per-kamarnya semalam suntuk nyaris sejuta rupiah pada malam penutup liburan kami bertiga kali ini, ditambah tiket kereta executive seharga 220.000 dari jogja ke stasiun gambir. Gubraaaaakkkkkkkk...........bener-bener 1/2 BackPacker.

PS: PHOTO2 MENYUSUL, MUSTI DIKECILIN DULU SIZENYA.


35 komentar:

benniantoni mengatakan...

akhirna ane bisa pertamaxxx...
Hohohohohoohoh B-)

benniantoni mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Fei mengatakan...

*Benz: sebentar lagi anda mendapat gelas cantik. qiqiqiqiqiqiqiqii.....

Skydrugz mengatakan...

Makan pecel seharga 47ribu?

wow...


bisa untuk makan tiga hari tuh...:D


sepertinya jadi backpacker di INA agak susah ya....:D

PRof mengatakan...

PHoto kok menyusul, bikin postingan kok gak niat amat.....

Fei mengatakan...

*skydrugz: 47 ribu buat bertiga kok bro, yah jatuh2nya 15ribuan lah perorang, TETEP aja mahal yah, Soalnya besoknya makan pecel di pasar bringharjo (cuma beda beberapa lapak dari tempat makan pecel hari pertama) harga per porsinya cuma 4ribu perak, sialan gue tertipuuuuuuuu

Ina, wakakakak....gak lagi2 deh.

*prof: kudu diresize dulu pak photonya. qiqiqiqii.... ada 900 photo gitu, gimana gak mampus resizenya. yang ngasih photo gak niat neh, ngerjain orang ajah.

Unknown mengatakan...

kapan gw pertamaxxx lg disini ya????

blog keren emang gitu ya????

BW

Lely Prawesti mengatakan...

sedih deh kok adaaa ajah yg menipu gtu yah... :(

jadi pengen ke yogya juga... hehehe

ditungguin up load potonya^^

Farrel Fortunatus mengatakan...

backpacker yang ga niat bgt wkwkwk... lagian hidup ini kan udah sulit, ngapain mempersulit diri sendiri? qiqiqi... kl bisa mudah, ngapain nyari yg susah? kl bisa senang, ngapain nyari sengsara?... tul ga? he he he... peace ah!!

melynsalam mengatakan...

ckckck..
bener2 backpacker gak niat.
wakakaa..

PRof mengatakan...

Hoiiiii.....!!! <--- ngetes kuping yang punya blog...wkwkwkwak...

benniantoni mengatakan...

dataabg untuk mengambil gelas cantik nya ..
oia, gw mau warna na yg pelangi ..
cari dah lu ..
ckckckkckc

Fei mengatakan...

*si roel: caranya jgn pernah berpindah dari depan compi 7x24 jam. Selamat melotot. Qiqqiqiqiiiiii.....
*aishi: segera diupload, lg hectic minggu ini. Dr pagi ketemu meeting ke meeting ampe sore tar. Teler deh gw.
*farel: tar deh gw bersenang2nya kl dah punya perusahaan garmen besar dan sukses ky ente bro. Qiqiqiiii......
*kantong plastik: sepuluh kali aja dlm setahun backpacking model ky ginian bisa melarat. Heheheheee....
*prof: "plakkkkkkkk......" Masih oke tau kuping gue.
*benz: lah belom diambil? Trus kmrn yg ke rumah gue pake baju bunga2 siapa yah? Katanya mau ambil gelas cantik, dah gw kasih sekarung. Wakakakakkkk.....

JhongOS mengatakan...

Quote:
Satu kawan tepar dikamar setelah menikmati menu burung dara seharga 30.000 di lesehan Malioboro, alhasil malam minggu cuma gue lewatkan bersama si Ambon manise..
EndQuote.

Ralat.! Bukan tepar, tapi bergaul, sendirian. Males digangguin terus sama lo dan si Ambon Manise(?). Ha8.. .p

Oby Syam mengatakan...

Pasti capeek yoo mas...
keliling jogjaa...

hihih

salam

dri blogger abnormal XD

Fei mengatakan...

*jhongos: wakakaakakk.....si empunya nama keluar kandang!!!! Ow jd malam itu pura2 tepar? Jd ceritanya BEGAUL Sendirian? Bagoeeeeeessssssss......weleh2 cb begaulnya ajak2 gue ama ambon manise pasti loe balik ke jakarta gak dengan "tangan kosong" tapi ada yg digandeng. Qiqiqiqiiii.....
*syam: gak capek lagi, tapi mampus! Gosong! Tapi "HOT" yah kan Jhongos ;)

tomo mengatakan...

Si Ambon kok maksin gitu nih kayaknya kawan ya weleh weleh

Fei mengatakan...

*tomo: emang si komo weleh weleh. Qiqiqiqiii.....

benniantoni mengatakan...

Nah loh gw kan lum ngambil gelas na
prasaaan lu doank kali itu ..!!!
jgn2 .... #@%$*&^!@##$$???
Qiqiqiqiqiiqiqiqi

lelaki aneh mengatakan...

*Benz: haduh. yoweis gue buat lagi deh gelas cantiknya, qiqiqiqiiii

Findarato Elensar mengatakan...

Klo di Jogja emang gitu pedagangnya, suka malak orang2 yang belom paham, apa lagi yang muka culun :p

Btw kapan ke Solo? Dijamin lebih friendly (iklan wisata :D)

Fei mengatakan...

*fin: makasih loh gw dibilang culun "cetoookkkkk"

Mas Ben mengatakan...

Di Jogja itu yang murah ya cuma main ke Benteng Vredeburg saja. Sisanya lebih mahal dari Jakarta. Kalau mau makan mending di Kak FC atau Makdonal saja, ndak pake kagol dan ikhlas nelannya hehehhe

Salam bentoelisan
Mas Ben

Fei mengatakan...

*ben: setubuh!!! Sempet makan di kfc ama M'Cd kok bro. Harganya dah nett gak pake ngibul. Ngunyahnya juga lebih santai, wakakakakkkkk......

caride mengatakan...

hahahahaha...biar ngawur perginya ttp serukan, itu yg penting dari perjalanan

duniaputri mengatakan...

eeeeh, gwa lupa2 inget elu sape browh...
huuu, kangeun jokja. kangeun orang2 menarik yang meriah yang menjadi teman2ku... hiks...
eniwey, gwa udah hampir setaun kehilangan gairah (najiiis ni kata-kata...) wat mem-blog meriah macem elu.. eh, ntar lu gwa bagi buku puisi gwa yak, kalok perlu lu back-packing lagi n bantuin gwa sebarken buku muisi gwa ke mereka yg layak. bwhahahaha,ini komentar ajah ikutan curhat. maap yak ;)

Fei mengatakan...

*cardi: ternyata gw emang menjalani perjalanan ngawur. Wakkakkaaa.....tapi emang seru, ampe lupa bawa sikat gigi, sabun mandi, shampo dan handuk.
*dunia putri: gw juga lupa sama loe, wakakakakakaakkkkk........boleh2 tar disebarin. Ditunggu tiket dan akomodasi untuk jadwal trip gw berikutnya ke bangka belitong. Qiqiqiqiii....

Unknown mengatakan...

tHx u Fai oLeH2-nYa daRi jOGJA..
keRjAsAMa kITa udaH taMpaK LhO di TabLOiD GeNie!!
waRdRoBe bY: CRaZy No PLay bY Fai..
YiiiPppiieee..
sERiNG2 BaNtU eiKe yiAaa..
MaAaaCciiH..
(^.^)v

www.aldoakira.blogspot.com

Oby Syam mengatakan...

wkwkwkwkw
mampir lagi Ah XD

ko belum di updet yah mas

lelaki aneh mengatakan...

*aldo: wew gue juga dah liat, keren yah qiqiqiqiqiqi...besok2 jak2 lagi ye.

*syam: sorry lagi sbuk banget, hectic day. secepatnya yah di update. :)

Okit Jr mengatakan...

hahahha...
berasa iba bacanya...

--gw dulu pas ke jogja malah nyasar naik trans-nya... berhubung satu jalan buat rame jalur... niatan ke terminal malah nyasar ke prambanan... beekh... (sakit hati rasanya)

nuhun buat sharing ceritanya, tong..
dasar backpacker tengil...

fyi, sendratari ramayana di panggung terbuka baru di mulai juni... referensi yang gw dapet sih... lebih bagus dari yang indoor... apalagi pas nontonnya remang remang saat bulan purnama... --pokoknya cocok ditonton bareng ama majikan..
:)

Me.Saya mengatakan...

Hi, salam kenal.
Ceritanya lucu. Saya suka dengan kata-katanya Jongos yang "Soal transport dan penginapan bolehlah ala Backpackeran, tapi soal makan, No way!!! gue LAPAR!!!!!! "

~me-saya~

Unknown mengatakan...

Ke Jogjanya kapan sih...?
lha kok nggak bilang2, kalau bilang kan saya jemput he he he
saya sudah lama di jogja tapi males kalau makan di malioboro
kalau gudeg di yu jum harganya kan standar?

Susy Ella mengatakan...

wakkaakakka...bener2 ga niat tuh...

ga sabar nunggu photo2nyaa

pelangipuj mengatakan...

permisi orang asing numpang lewat berkomentar di blog aneh ini *jari2 tangan rada gatel klo pengen reply orang yg ngomongin jogja*

Tulisannya keren, memandang jogja dari sudut pandang anda, eh kamu, eh elo sbg setengah back packer. Kapan2 cobalah iseng malem2 ke purawisata buat dangdutan :D Dulu temen2 kuliah saya yg cowo2 pada abis uang bulanannya krn keseringan kesana. Suara penyanyinya?? ah itu mah nomor 25, yg penting packaging penyanyi, gitu kata mereka. naik aja andong dr malioboro buat kesana.

Depan Vanderburg adl tempat fav sy n temen2 kuliah buat begadang sampai pagi. main gitar, nyanyi2 ama "penguasa" malioboro. Depan Bringharjo jg ada warung yg buka malem, murmer tp enak makanannya. garang asemnya manteb, tau masih ada kaga tuh warung.

Ah jd kepanjangan koment saya :D Maap dah. Last but not least, rasanya sy kenal yg namanya Jhongos. Bisa dikatakan mungkin semboyan dia adl biar miskin asal makan enak :D