
Gue: "Mbokkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!" pekik suara gue kali ini pasti ngalahin suara harimau binal yang sedang nahan lapar, sementara si Mbok yang gue panggil dengan sadis nonggol di muka pintu kamar apartemen gue dengan lutut gemeter nahan kencing "lebay mode on"
Mbok: "Kenapa mas?"
Gue: "Loe pasti panggang jas gue di bawa sinar matahari kan! dan jemur gak di balik kan?! nih jadi belel semua."
Mbok: "Kebalik gimana? kaki jadi kepala, kepala jadi kaki gitu maksudnya?"
Gue: "Sini loe gue bolak balik!" semprot gue kian memBABI buta pada tukang cuci yang merasa tak berdosa itu.
365 hari kemudian......
Cuaca di Jakarta semakin hari semakin gak jelas, bentar-bentar panas, bentar-bentar hujan gak kira-kira. Bikin emosi jiwa gak kira-kira. Naasnya gue kena ujan dikit sakit kepala, kena angin dikit masuk angin, ujung-ujungnya punggung gue bisa dipastikan bakal merah-merah seperti habis berantem ama harimau betina genit yang minta kawin (baca: bekas kerokkan)
Diluar sana bumi tengah bermandi air hujan, hawa dingin yang menerobos masuk dari jendela kamar gue dan membuat tirai ijo lumut gue melambai-lambai bak penari kraton, hawa dingin kian menusuk tulang belulang.
"Kriukkkkkk"
pintu lemari gue yang segede bagong bunting berderit-derit ketika daun pintunya gue buka jumawa. sesat kemudian tangan gue yang centil ini sudah asyik masyuk mengorek-ngorek isi lemari gue. "Gue butuh jaket" pekik gue alam hati.
Enggg....inggg.....enggggg
Yang gue temukan bukan jaket, melainkan jas lusuh gue didasar lemari. menggenaskan sekali nasibnya. Dulu, beberapa waktu lalu Jas ini harganya ratusan ribu rupiah discount 50%, gue dapatkan setelah antri cukup lama di sebuah departement store di jakarta, kini, jas lusuh ini sudah tak berharga lagi.
7 hari kemuian......
Setelah gue bergerilya di pasar maystik, si JAS buruk rupa, tampil baru dengan design baru, Yeyyyy....CRAZY NO PLAY! this is my own fashion line, finally.