Kamis, 25 Oktober 2012
Ciyus Miapah?
Gw pernah baca artikel disatu online magazine yang memberitakan secara luas kepada khalayak banyak bahwa : Ricky Martin akan operasi implant pantat untuk mempertahankan predikatnya sebagai pria dengan PANTAT TER-SEXY di dunia.
Lalu, gw mencoba mengenang sebuah peristiwa silam, ketika status gw masih tercatat sebagai siswa dengan seragam biru putih 15 tahun lalu.
Siang itu, Matahari sedang bergelora memancarkan sinarnya, membuat Brisk yang menempel pada permukaan rambut gw yang tertata apik model belah tengah meleleh bercampur keringat, lalu mengalir ke pelipis dalam rupa cairan putih mirip warna susu. Langkah gw oromatis melaju, melewati dua anak kelas satu yang sedang berteduh dibawah pohon Akasia rindang di halaman sekolah.
Anak kelas satu : Kak Feiiiiiiiii......situ cowok kan? Kok pantatnya montok banget yah? Harusnya saat itu gw jawab : Ciyus, Miapah?
Rabu, 17 Oktober 2012
Bim Salabim Abrakadabra
Erie : "Darling, ada PR nih buat kamu. Dress yg buat november schedulenya berubah."
Gw: "Diundur?"
Erie: "Dimajuin, Oktober 13."
Gw: "2 minggu lagi?"
Erie: "Iya darling."
Gw: "MODYARRRRRRRRR, then Pingsan."
Artist :Erie Suzan
Event: Amazing Dangdut MNC TV, Oct 13th
Dress by Crazy No Play
Photograph by Irfan 085692115339
Gw: "Diundur?"
Erie: "Dimajuin, Oktober 13."
Gw: "2 minggu lagi?"
Erie: "Iya darling."
Gw: "MODYARRRRRRRRR, then Pingsan."
Artist :Erie Suzan
Event: Amazing Dangdut MNC TV, Oct 13th
Dress by Crazy No Play
Photograph by Irfan 085692115339
Kamis, 27 September 2012
Kita ketemu cantik
twitt gw: "Karena ngefans, saya mau loh buatin baju buat kamu, for sure"
Sepenggal twitter ini sebenarnya sudah yang kali kesekian yang gw kirimkan ke account micro blogging milik penyanyi yang membuat gw tergila-gila sejak jaman gw masih jadi kuli cuap-cuap di sebuah radio dangdut.
Daaaaaaaan gak pernah dibalas saudara-saudara! how about this time?
Menjelang buka puasa, disebuah kafe
Persis di hadapannya, dikursi empuk berwarna merah, gue hempaskan pantat gue yang sedikit panas akibat kelamaan duduk di atas jok motor memperkosa macetnya Jakarta. Rasanya jantung gw mau lepas seketika. Perempuan berkulit exotic ini duduk dihadapan gw dengan outfit casualnya. Atasan kaos warna hitam dengan skiny jeans warna dark blue, lengkap dengan stilito hijau gelap, minus make up, hanya sapuan eyeliner, membuatnya jauh dari kesan penyanyi dangdut papan atas.
Managernya yg unyu: 'Jadi, setelah dia baca twitter loe, dia cari tau loe di google, dan baca semua postingan loe di online diary loe. Dan ngotot pengen ketemu sama loe."
Gw: PLONGA PLONGO.....
Si Penyanyi: "Karena kamu gokil darling, bocor, cablak, i love your blog, i love your design, dan aku ngerasa kaya dah dapet ikatan bathin, so, here we go."
Gw: MASIH PLANGA PLONGO, dan kali ini muka gw pasti makin absrud.
And she is, ERIE SUZAN saudara-saudara sebagsa dan setanh air. saya ketemu dengan dia, owwwwwwwwwww, matekkkkkkkkkkk. Gw mengelinjang dan orgasme seketika.
Sepenggal twitter ini sebenarnya sudah yang kali kesekian yang gw kirimkan ke account micro blogging milik penyanyi yang membuat gw tergila-gila sejak jaman gw masih jadi kuli cuap-cuap di sebuah radio dangdut.
Daaaaaaaan gak pernah dibalas saudara-saudara! how about this time?
Menjelang buka puasa, disebuah kafe
Persis di hadapannya, dikursi empuk berwarna merah, gue hempaskan pantat gue yang sedikit panas akibat kelamaan duduk di atas jok motor memperkosa macetnya Jakarta. Rasanya jantung gw mau lepas seketika. Perempuan berkulit exotic ini duduk dihadapan gw dengan outfit casualnya. Atasan kaos warna hitam dengan skiny jeans warna dark blue, lengkap dengan stilito hijau gelap, minus make up, hanya sapuan eyeliner, membuatnya jauh dari kesan penyanyi dangdut papan atas.
Managernya yg unyu: 'Jadi, setelah dia baca twitter loe, dia cari tau loe di google, dan baca semua postingan loe di online diary loe. Dan ngotot pengen ketemu sama loe."
Gw: PLONGA PLONGO.....
Si Penyanyi: "Karena kamu gokil darling, bocor, cablak, i love your blog, i love your design, dan aku ngerasa kaya dah dapet ikatan bathin, so, here we go."
Gw: MASIH PLANGA PLONGO, dan kali ini muka gw pasti makin absrud.
And she is, ERIE SUZAN saudara-saudara sebagsa dan setanh air. saya ketemu dengan dia, owwwwwwwwwww, matekkkkkkkkkkk. Gw mengelinjang dan orgasme seketika.
Sabtu, 01 September 2012
Solo untuk kali kesekian.........
Dari balik kaca tembus pandang, puluhan ribu kaki dari permukaan air laut, dengan backsound suara pramugari yang mengumumkan pesawat akan segera mendarat di Bandara udara international Adi Sumarmo Surakarta, gw membelalakan mata menyaksikan keindahan lima puncak gunung berderet sangar. Dengan sapuan awan jingga hasil bias matahari senja yang perlahan namun pasti tergelincir keperaduannya, membuat kelimanya terlihat sangat memesona. Ahhh, sekali lagi gue diberi kesempatan menyaksikan lukisan hidup dari sang pemilik alam dipenghujung senja yang syahdu ini.
Ini mungkin kunjungan gue yang kesekian kalinya dikota ini, angin senja dengan sejuta kemisteriusan yang ditiupkan sang pemilik malam masih terasa sama, dingin menusuk. Terkadang lembut terkadang keras menampar wajah dan membuat asap rokok berjelaga didepan batang hidung gue, lalu sirna sekejap mata.
SOLO mungkin tidak seistimewa Jogja, tapi kota ini selalu punya cara sendiri memanggil gue untuk menyambanginya. Dan satu kata: KANGEN, menuntun gue kembali menginjakan kaki disini, kembali menghirup udaranya, dan kembali menanti dia menjemput gue di salah satu pintu masuk kota ini bernama air port.
Adalah kebiasaan gue yang sudah mendarah daging untuk tidak mempersiapkan semuanya dengan baik. Bukan gue pula namanya, kalau tidak grasak grusuk menjelang keberangkatan. Tapi mungkin sedang mujur saja, sehingga gue bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga murah saat gue reservasi kurang dari 10 jam keberangkatan gue,dan nasib baik pula yang membawa gue bisa duduk manis didasar kursi Damri, telat 1 menit saja, maka sebuah keniscayaan gue akan menggerutu sendiri di dalam kotak besi bernama taxi.
Hai kawan ini sedang musim mudik lebaran ied mubarak sekaligus liburan panjang, maka jangan menggerutu manakala tak bisa mendapati kamar hotel yang kosong minta diisi, jangan pula mengharapkan harga miring yang sesuai dengan isi kantong. Lelah memang sudah menggelayuti badan, maka beristirahatlah sejenak di kursi bioskop sambil menyaksikan film step up dipojokan dengan kacamata 3 dimensi bertengger diatas hidung, sembari merengkuh paksa jemari kekasih,dan berusaha menciptakan aura romantis yang pada akhirnya terjadi hanya sesaat.
Angin malam Solo berdesir-desir tertinggal oleh laju kuda besi yang kami tumpangi, menyusuri jalan utama kota Joko Wi ini demi sebuah tempat bernaung bernama hotel yang semua penuh terisi para pemudik yang tidak kebagian kamar di rumah mereka. Maka, ketika malam semakin larut, dan sekali lagi kemujuran sedang berkawan dengan gue, mari terima nasib, manakala berhasil menempati sebuah kamar dengan seprai bernoda kuning disana sini. Jorok sekali pasangan yang "menumpahkannya" bercecer di seprai putih kumal ini. Mari tidur sambil memeluk tubuh kekasih,hingga esok bisa bangun dan segera angkat kaki ke hotel yang lebih manusiawi.
Ini mungkin kunjungan gue yang kesekian kalinya dikota ini, angin senja dengan sejuta kemisteriusan yang ditiupkan sang pemilik malam masih terasa sama, dingin menusuk. Terkadang lembut terkadang keras menampar wajah dan membuat asap rokok berjelaga didepan batang hidung gue, lalu sirna sekejap mata.
SOLO mungkin tidak seistimewa Jogja, tapi kota ini selalu punya cara sendiri memanggil gue untuk menyambanginya. Dan satu kata: KANGEN, menuntun gue kembali menginjakan kaki disini, kembali menghirup udaranya, dan kembali menanti dia menjemput gue di salah satu pintu masuk kota ini bernama air port.
Adalah kebiasaan gue yang sudah mendarah daging untuk tidak mempersiapkan semuanya dengan baik. Bukan gue pula namanya, kalau tidak grasak grusuk menjelang keberangkatan. Tapi mungkin sedang mujur saja, sehingga gue bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga murah saat gue reservasi kurang dari 10 jam keberangkatan gue,dan nasib baik pula yang membawa gue bisa duduk manis didasar kursi Damri, telat 1 menit saja, maka sebuah keniscayaan gue akan menggerutu sendiri di dalam kotak besi bernama taxi.
Hai kawan ini sedang musim mudik lebaran ied mubarak sekaligus liburan panjang, maka jangan menggerutu manakala tak bisa mendapati kamar hotel yang kosong minta diisi, jangan pula mengharapkan harga miring yang sesuai dengan isi kantong. Lelah memang sudah menggelayuti badan, maka beristirahatlah sejenak di kursi bioskop sambil menyaksikan film step up dipojokan dengan kacamata 3 dimensi bertengger diatas hidung, sembari merengkuh paksa jemari kekasih,dan berusaha menciptakan aura romantis yang pada akhirnya terjadi hanya sesaat.
Angin malam Solo berdesir-desir tertinggal oleh laju kuda besi yang kami tumpangi, menyusuri jalan utama kota Joko Wi ini demi sebuah tempat bernaung bernama hotel yang semua penuh terisi para pemudik yang tidak kebagian kamar di rumah mereka. Maka, ketika malam semakin larut, dan sekali lagi kemujuran sedang berkawan dengan gue, mari terima nasib, manakala berhasil menempati sebuah kamar dengan seprai bernoda kuning disana sini. Jorok sekali pasangan yang "menumpahkannya" bercecer di seprai putih kumal ini. Mari tidur sambil memeluk tubuh kekasih,hingga esok bisa bangun dan segera angkat kaki ke hotel yang lebih manusiawi.
Langganan:
Postingan (Atom)