Selasa, 20 November 2012

Jadi 2 keping

Gue mengayun tungkai kaki gue dengan kecepatan penuh. Ada semacam insting pembalap yang merasuki setiap sendi otot kaki yang membuat gue harus segera sampai ke rumah seorang kawan dalam hitungan detik.

Pintu kayu yang catnya sudah rontok sebagian, terkuak tak lama setelah ketokan terakhir gue bersamaan dengan suara berderit dari engsel berkarat yang menopangnya. Wajah yang menyembul dr dalam sumringah melihat gue berdiri di hadapannya lengkap dengan kantong plastik hitam yang gue genggam sedari tadi.

Gw: "Bonyok belum pada datang kan?" tanya gue melangkah masuk, disambut dengan cahaya temaram. Rupanya kawan ini sudah pula mempersiapkan kedatangan gue dengan menutup semua jendela.

Kawan : "Bentar lagi sih, buruan yuk"



Jantung gw mulai memompa dengan detak yang lebih cepat dari seharusnya. Mengalirkan darah segar kesemua sistem syaraf yg ada ditubuh sehingga menimbulkan berasaan berdesir. Birahi sudah menggelapkan akal sehat, perlahan tapi pasti jemari gw dan kawan ini menyelusup ke balik celana, menjamahi si dia yang berontak sejak mula. Jangan anggap kami tak gugup kawan, karena ekspresi itu tergambar samar di muka kami berdua. Itu pasti, tapi kami bisa melawannya dengan sensasi nikmat yang teramat sangat.

Dan ketika kami semakin menggelinjang.......

Seseorang: "Ndaa....Ndaa......."
Suara panggilan dari luar kontan membuat kami berdua panik seketika.
Yang punya rumah datang tiba-tiba.

Lenyap seketika raut bergairah dr wajah kami, berganti panik tiada tara. Droppppp shayyyyyy!!!!!!! Kami kocar kacir. Tangan kawan gw hanya mampu menekan tombol switch off pada remote control TV dan CD playernya, sementara gw langsung ambil langkah seribu ketika daun pintu terbuka lebar dengan jendolan besar tak bersahabat di sela-sela selangkangan gw.

Dirumah, beberapa saat kemudian....

"Tokkk........tokkkkk......."
Suara tangan beradu dengan pintu kayu rumah gw meninggalkan bunyi gaduh. Takut-takut tangan gue meraih ganggang pintu, dan seketika itu wajah garang bapak kawan gue terpampang disana lengkap dengan kepingan CD yang sudah terbelah dua.

Bokap kawan : "Ini bu, masa fei ngajak anak saya nonton film porno" katanya menyerahkan kepingan CD Bandung Lautan Asmara ke tangan nyokap gw.

Mateeeeeee malihhhhhhhhhhhhh.

6 komentar:

cipu mengatakan...

Ternyata emang sudah rusuh dari kecil toh #manggut manggut

Fei mengatakan...

@cipu: itu gw SMA cipuuuu, dah puber tau

Aul Howler's Blog mengatakan...

YA AMPUUUUUUUNNNNNNN -___-

pipit mengatakan...

wkwkwkwk, lu tuh bang, kecil" kebutuhan biologisnya sudah tinggi membahana :p haish

Fei mengatakan...

Tumben komentarnya sebaris gini?

Fei mengatakan...

Kecil2 gimana wong gw dah aqil baliqh ituhhhhh