
Gue yang hari ini cuma duduk benggong dikamar kos, leyeh-leyeh sambil isep-isep rokok *pengennya sih isep yang kenyal-kenyal, tapi sayang gak punya persediaan yg kenyal-kenyal. ~ngeres mode on* makan, lalu tidur seharian yang berujung pada kebosanan tiada tara dan style die (matee gayaa) ketika malam sudah mulai bergulir diluar sana. Sementara suasana kos-kos an gue sunyi senyap karena penghuni lain belum lagi pulang dr mengais rezeki, membuat gue semakin blingsatan pengen cepet-cepet angkat kaki. So, gue memutuskan untuk bergerilya mencari makan mengisi perut yg mulai protes.
Tapi kemana?
Warteg?
~Ogah!!! Dah lama gue naik kelas, gak makan diwarteg lagi! apa kata dunia? ~
Nasi padang?
~Ogah, Si Uda' yang punya warung nasipadang langganan mau kebiri gue kalau nonggol disana lagi~
Mie instant?
~Walah, ini sih makanan kebangsaan anak-kos sejak jaman penjajahan Belanda! Gak mauuuuuu......~
Maka Iseng2 gue menuju Benhil, gue tahu disini banyak kuliner asoy. Menyusuri pasar benhil pukul 20.00 malam seorang diri memang serasa gak punya kerjaan. Tapi it's oke-lah, namanya juga iseng. Lagipula ada banyak pilihan tempat isi perut disini. Dan pilihan gue jatuh pada sebuah cafe kecil di sekitar pejompongan raya, persis dipertigaan. Tempatnya kelihatan menarik. Very interisting.


Dan benar saja, ketika memasuki pelatarannya, cukup cozy ternyata. Rumah biasa yang disetting menjadi cafe kecil yang aduhai. Tidak terlalu banyak pernak pernik ina itu ina itu. Lebih mirip rumah biasa yang dihalamannya ditata kursi-kursi taman lengkap dengan payung2 segede bagong *halah boso opo ikki?!* , ada juga bale-bale dan obor yang dipasang dibeberapa bagian, pagar2 bambu kuning disela tanaman pagar, ditambah pencahayaan yg sedikit temaram membuat gue yg datang merasa aduhai sekali.
Di dalam sana beberapa tamu masih lengkap dengan pakaian kebesaran mereka *pakaian kantor* sedang bercengkrama, tertawa ringan bahkan sesekali terlihat tertawa lepas, lalu mengangkat cangkir minuman mereka dan menyuruputnya. Duh nikmat sekali kelihatannya. Melihat itu gue jadi makin laper, perut gue makin blingsatan gak karu-karuan!
Seorang laki-laki muda menghampiri dan menyambut gue, gue taksir usianya sekitar 26 atau 27, dengan proporsi tubuh yang pas, mengenakan jaket abu-abu tidak terkancing membuat t-shirt putihnya terlihat nyata, dipadu padan dengan jeans biru belel lengkap dengan senyum menawan memperlihatkan deretan giginya yg rapih, menyambut gue ramah.
Gue kemudian memilih duduk di taman, karena ada pemandangan tak kalah indah juga disitu. Tiga makhluk lucu sedang bercengkerama sembari menikmati panganan mereka. Sesekali terdengar renyah tawa mereka membuat gue otomatis melirik dengan ekor mata, oh goshhhh.....mereka lucu sekali (ngeres mode ON).
Anyway, setelah membolak balik buku menu, barulah gue sadar ternyata ini adalah kedai kopi, menu2 itu membuat gue menggangkat alis, ANEH bin AJAIB! Tulisannya ala bahasa "tempoe doloe" tidak ada capuchino dan menu kopi ala kedai kopi elite di mall kenamaan. Yang gue temui deretan menu dgn nama yg aneh, kopi seduh rempah yg diracik menggunakan kopi kental, kayu manis, jahe dan gula aren, ada juga kopi gembira (rada lupa namanya) dengan racikan kopi dan soda, kopi madu, dan sebagainya dan sebagainya. Beberapa kali meneliti menu "aneh bin ajaib" di kedai kopi itu, gue kemudian menjatuhkan pilihan ke menu kopi ala mexico, diracik dengan kopi kental dengan tambahan orange jus dan sedikit perasan lemon plus toping webcream diatasnya, yummy! Dan benar saja ketika menikmatinya, wadowwww..........!!! ada sensasi yg berbeda, pahit, asem, manis, nampol bener rasanya. Desert pancakek yang disiram jus gula merah dan irisan buah nangka on top membuat gue ingin berlama2 disini. Tempatnya nyaman, sederhana dan terasa cozy dengan padu padan warna merah yg pas membuat gue merasa menikmati secangkir kopi di halaman rumah sendiri, ditambah akses internet via WiFi gratissssssssss!!!
Tiga makhluk2 lucu tadi beranjak, mereka memilih masuk ke ruang dalam yang ditata apik dengan kursi2 khas betawi, dan beberapa sofa embuk. Gue sedikit nelangsa, tapi tak apalah, secangkir kopi mexico gue yg tinggal setengah, pancakek yang tinggal setengah dan sebungkus rokok masih setia menemani gue. Maincours gue,yang menjadi menu istimewa bin special hari ini: nasi bakar ikan peda masih mengepulkan asap panas tipis, berbaur dengan aroma wangi daun pisang yg menjadi pembungkusnya menandakan makanan itu freshburning, baru diangkat dr panggangan. So delicious.
Hampir habis panganan gue ketika sepasang kekasih yg tengah dilanda asmara turun dari sedan hitam *soundtrack yang pas untuk scene ini jatuh pada lagu asal negeri sendiri DILANDA ASMARA by Iis Dahlia*. Begini neh kelakuan kl orng lg dilanda asmara, dunia berasa mereka yang punya, yang lain pada ngontrak! Suuambeeellll........



Sudah pukul 11.30, Gak terasa tiga setengah jam gue duduk disini. Perut kenyang, usus sudah tidak lagi berontak. Gak sia-sia lah perjalanan jauh gue malam ini, terbayar dengan suasana cafe yang "rumahan" nan cozy plus pemandangan makhluk-mahkluk lucu, serta makanan yg menggoyang lidah, kopi dengan rasa ajaib, harga yang 3M * murah meriah muncrat*
12.500 untuk secangkir kopi uniknyaaaaaaa......
11.000 untuk Nasi bakarnyaaaaaaaaa........
8000 untuk seporsi pancake nyaaaaaaaaaaa...........
20 juta untuk bayar ngobrolnya bang!
*dangdutan ala ummi elvie sukaesih*
Pada doyan ngopi dong?
iseng2lah datang ke tempat ini :
Koffie doloe
Jl. Pejompongan Raya no 1 Benhil
Phone : 6221-9795 87 35l, Jakarta, Indonesia
Jadi, sudah dulu ah Kuliner Ashoynya! jrengggg....jrenggggg....jrennngggg.....*Musik horor*