Senin, 21 Mei 2012

Galau di Toilet

Posisi gw mulai gak tenang, jaket cordorai cokelat muda yang gw padankan dengan kemeja cokelat tua bermotif garis dan jeans cokelat kopi serta boots mulai membuat gw gerah sendiri. Dihadapan gw, sepotong steak dengan harga setengah juta rupiah ditambah sekerat rainbow cake hasil karya seorang chef yang katanya jebolan sebuah program masak-masak di tivi belom lagi gw tandaskan kedalam perut gw dan membuat gw sedikit enggan beranjak dari kursi kayu mahoni yang gw duduki siang ini. Tapi semakin lama, semakin gw tahan, semakin tak nyaman posisi duduk gw, seperti ada bisul di pantat yang mau pecah, duhhhhh dilema. Kenapa saat-saat seperti ini datang tidak pada moment yang tepat. keringat sebesar biji jagung mulai keluar dari pori-pori kulit jidat gw yang menandakan gw harus segera bangkit dari duduk gw, atau sesuatu yang tidak menggenakkan akan terjadi di cafe yang sedang happening ini. Tergesa gw beranjak dari meja gw, menuju pojok lain cafe minimalis ini. sebuah ruangan yang juga minimalis dengan cermin yang tertempel hampir disemua bagian dindingnya sehingga memberikan efek bangunan yang luas. beruntunglah hanya gw seorang diri dalam ruangan yang tak sebera besar ini, jika tidak entah kemana akan gw taruh muka gw ini ketika dengan sekonyong-konyongnya gw berlari ke arah kaca besar yang gw sangka masih lorong yang akan membawa gw ke sudut paling pojok. Gw terhantuk kaca kawan, dan meninggalkan suara "BUKKKKK" yang cukup keras. Seorang diri.... Yah....gw seorang diri duduk disana, nyaris beberapa lama mengeluarkan dan membuang semua yang harus dibuang dan membuat gw galau mampus beberapa menit lalu. Jemari gw mulai meraba-raba sesuatu, mencari-cari tuasnya. astagahhhh kemana dia? biasanya dia ada di sisi sebelah kanan, tapi ini kenapa gak ada? tangan kiri gw pun secara reflek ikut mencari di sisi kiri, tapi gw benar-benar tak menemukannya! Kali ini gw bukan lagi galau melainkan panik! Anjrittttttt, kemana keran toiletnya astagahhhhh moso gw gak cebok sih, arggggggghhhhhhhh Arsitek guoblok mana sih yang bangun cafe ini? loe kata disini Eropa, Amerika apah? bikin toilet gak ada keran airnya. moso gw harus cebok pakai tisu

13 komentar:

Cipu mengatakan...

Artinya toilet nya dirancang dengan konsep western, emang aneh bagi orang Indonesia untuk cebok pake tissue (seharusnya FPI mendemo restoran itu). Makanya gua emoh kalo harus ke toilet di Aussie, males pake tisu doang :). Kalau menuntaskan hajat biasanya gua di rumah atau di musholla kampus, ada airnya soalnya :D

Fei mengatakan...

@cipu: FPI males demo toilet bro, nda ada duitnya. Wakaakakakk....enakan demo konsernya lady gaga, duitnya banyak :p

rumi mengatakan...

Jiaaaaaaah, biasanya juga lo cebok peper batu bang :D ahahahaha

Mila Said mengatakan...

oooh jd kmrn lu yang sms minta di kirimin air seember. "ingat ya air seember, bukan pulsa." gitu kan smsnya? hahahaa....

Findarato Elensar mengatakan...

Gilaaaak.... Yg bikin toilet gila, yg posting juga g kalah gila :p

Fei mengatakan...

@rumi: waduh cebok pake batu pada lecet dong perkakas gw neng

Fei mengatakan...

@mila: sampai kering gw nungguin, tp loe gk bawain airnya.

Fei mengatakan...

@fin: *membusungkan dada* hahahhaha gw mah demen dikatai gila

rumi mengatakan...

Yang penting barang ori kan ? bukan kawe T.T

Fei mengatakan...

@rumi: original super bergaransi, wakakakakakakakkk

obat asam urat herbal mengatakan...

waduh galaunye ampe ke toile toile.... betah amaattt

obat diare alami mengatakan...

hahaha dada ja

Fei mengatakan...

@obat diare: mau dada kanan atau dada kiri? Dada cowok atau dada cewek?