
Gak tega rasanya melihat pantulan diri di cermin yang tertempel di semua sudut ruangan. Celana super duper ketat membuat tonjolan di selangkangan ter-ekspose dengan sangat jumawa, belum lagi pantat yang semok ini semakin terlihat membulat, ditambah kaos singlet yang memamerkan rimbun bulu ketek ke 8 penjuru mata angin membuat gw jatuh pede seketika.
Mrs Bule : "Boys thanks for coming to my class today, so let's to dance." suara bule paru baya asal Australia itu menggema seiring tepuk tangan semua laki-laki bercostum macam emak-emak akan senam erobic.
"Klik", telunjuknya yg lentik menekan tombol play dan hanya butuh beberapa detik untuk harmoni lagu Tchaikovsky bergumul dengan udara lalu hinggap ke indra pendengaran kami, membuat kami, termasuk gw ber-pose dengan indah mengikuti instruksinya
BATTEMENT (bat-MAHN)
croise devant
quatrieme devant
efface (devant)
a la seconde
croise derriere
ecarte
epaule
quatrieme derriere
efface derriere (Vaganova)
Beeeeuhhhhhh, selangkangan gw cenat cenut, padahal sesi latihan masih nyaris setengah jalan, rasanya ini lebih parah dari lari marathon. Peluh segede biji jagung sudah membanjir membuat gw bersimbah keringat, tonjolan diselangkangan juga sudah mulai menciut dan tak se-sexy tadi. Dan gw benar2 ambruk terkapar setelah menyelesaikan satu putaran di Pirouette En Dedans (Mirrored) exercise dengan pandangan berkunang dan muka pucat.
Damn! ballet class so difficult thing!