
Temen chat: "Kerja dimana?"
Gw: *Mikir mau jawab apa* lalu memutuskan untuk cari aman dengan cara balik tanya dia "Loe sendiri gawe dimana?"
Temen chat: "Gw kerja di BURSA SAHAM."
Gw: "Wew, cool!"
Temen chat: "Nah loe sendiri belom jawab gawe dimana?"
Gw: *Diam seribu bahasa*
Beberapa tahun lalu gw bisa jawab pertanyaan ini dengan sangat mudah tanpa mikir panjang "Gw gawe di EO, gw Production Manager" atau gw akan jawab "Gw kerja di consultant" atau setahun lalu gw akan jawab pertanyaan ini dengan senyum sumrigah "Gw gawe disalah satu butik di Kemang sebagai Fashion Designer".
Tapi kali ini pertanyaan yang begitu mudah itu membuat gw mikir sejuta kali untuk keluarkan statment, padahal gw punya pekerjaan, pekerjaan yang mungkin dimengerti segelintir orang tanpa gw harus menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi, tapi kenyataannya lebih banyak yang tidak mengerti dan cenderung pasang muka bloon dan meremehkan apa yang gw kerjaan.
Yup, tidak bisa dipungkiri, dluar sana sebagian besar orang beranggapan seseorang itu dianggap punya pekerjaan kalau bekerja di sebuah perusahaan Multi Nasional di kawasan bisnis dengan kemeja garis-garis, celana panjang bahan mengkilap habis disetrika semalaman, lengkap dengan sepatu pantofel mengkilat dan dasi panjang melewati ikat pinggang, jam kerja nine to five dan gaji bulanan yang pasti walau tak seberapa nilainya.
Tapi gw?
yang bekerja dibidang di bidang Industri kreatif yang cenderung rumahan, gak semua orang mengganggap apa yang gue kerjakan adalah sebuah pekerjaan melainkan hobby semata. bertahun-tahun lalu gw mungkin adalah sebagian besar orang-orang itu, yang bekerja dikantor dengan Bos yang selalu bersikap sok bos, tapi gw mendadak merubah mindset gw, bahwa sekarang jaman sudah sedemikian maju dengan teknologi yang sangat mendukung untuk dijadikan fasilitas mujarab untuk berwirausaha, STOP bekerja untuk orang lain, sudah waktunya untuk bekerja bagi diri sendiri.
Untuk itu gw, kemudian yang setahun terakhir bekerja sebagai Fashion Designer di sebuah butik dikawasan elite Selatan Jakarta memutuskan untuk hengkang dari sana dan membuat clothing line gw sendiri yang gw pasarkan melalui Internet. Jejaring Sosial yang mewabah gw jadikan Kantor gw, Microbloging yang merasuki semua orang di Indonesia Raya ini gw jadikan Marketing gw, dan dengan kemampuan gw berkhayal gw goreskan design demi design imajinasi gw dan gw jadikan baju untuk layak pakai. Gw tidak hanya membuat lahan pekerjaan buat diri gw sendiri, tapi setidaknya juga bermanfaat bagi orang-orang yang bersinggungan dengan pekerjaan gw, ada penjahit, ada penjual bahan, ada photographer, ada model, ada make up artis, tapi entah kenapa pertanyaan-pertanyaan yang selalu dilontarkan oleh orang-orang sekitar gw termasuk temen chat gw mengenai gw bekerja dimana membuat gw befikir sejuta kali untuk menjawabnya.