Minggu, 11 Januari 2009

Apakah sebuah kebetulan?

Hari ini syndrome malas gue kumat. malas pergi kemana-mana, malas ngapa-ngapain, malas bicara sama orang, malas telpon, malas sms an, malas gosok gigi, malas cuci muka, malas ganti kolor, dan tidak lupa malas mandi.
seharian, gue cuma guling-guling gak jelas di kamar gue yang bau apek, lusuh dan berantakkan. semua kemalasan ini akibat tak satupun janji ketemu sama temen-temen gue yang terlaksana, dan itu mempengaruhi mood gue hingga malam.

Jam 19 lebih dikit, setelah nonton termehek-mehek di Trans Tv, gue ambil hape gue yang berdering najis, temen gue sms:
temen gue: jangan bilang loe lagi di Plaza Semanggi.
gue: nggak, gue di kamar dan gak niat kemana-mana.

Setelah itu gue ke kamar mandi, mandi seadanya sambil nyanyi-nyanyi gak jelas

Perasaan ini apa namanya
ku takut untuk menyebut apa namanya
bukan karena ku takut salah

tetapi ku takut benar apa yang kurasa
pedih yang menghujam di sanubariku

hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
aku jatuh lagi

sekali lagi jatuh
untuk sekian kali namun kali ini ku galau…

Galau, By Titi DJ

Gak kurang dari lima menit, gue sudah berubah costume. Jeans hitam, kaos hitam, jaket cokelat Esprit pemberian temen gue, underwear abu-abu, gelang bambu cokelat kehitaman, jam tangan puma hitam, kaos kaki dua warna (hitam dan putih) sepatu kets ijo favorite gue. semua onderdil yang sama yang gue pakai dihari selasa, dihari gue pertama kali menatap mata itu.

Nyaris tanpa macet malam ini, dan beberapa puluh menit kemudian gue sudah melaju bersama Busway setelah sebelumnya nangkring di metromini 611.
gue terus mengikuti arah kaki gue melangkah tanpa memikirkan apa-apa. blank....

Dan......
tepat 20.30 gue sudah berada di sky dinning, 10th floor, The Plaza semanggi.
seperti biasa, tempat ini gak pernah sepi, semua tempat duduk nyaris penuh, penuh dengan pasangan-pasangan yang entah sedang ddimabok duren atau sedang di mabok cinta. Tapi gue beruntung menemukan meja nomor 23 kosong melompong, meja ini adalah meja yang ditempati si pemilik mata itu ketika kali pertama bertatapan najis di selasa sore itu.

Sebatang rokok Djarum Black Slimz gue sulut, asapnya segera memenuhi rongga paru-paru gue, aktivitas gila yang sudah gue tinggalkan sejak hampir delapan bulan lalu, tapi malam ini, entahlah gue ingin sekali meyulutnya, menghisapnya hingga asapnya memenuhi rongga paru-paru gue, kemudian menghembuskan asapnya pelan.

Tak sengaja kutangkap sosok itu, sosok lelaki gendut plontos yang duduk tidak jauh di depan gue, tepatnya disebelah meja yang gue tempati di selasa sore itu. lelaki itu begitu lekat diingatan gue, dan dia adalah salah seorang diantara rombongan si Makhluk manis itu. kemudian dua orang berikutnya yang juga gue kenali dan gue yakin makhluk manis itu juga ada disana. gue sedikit membetulkan posisi, nyaris setengah berdiri, dan gue mendapati pemilik tatapan nakal itu, tepat duduk membelakangi gue.

Reflek gue memanggil waitress yang berdiri tidak jauh dari tempat duduk gue.
gue: mbak, order.

Konsentrasi gue bubar jalan, tangan gue gemetar, perasaaan gue kacau. tak perduli menu apa yang gue pesan, sambil sesekali melirik ke araah rombongan itu, takut kalau-kalau mereka beranjak pergi.
gue: mbak minta satu kertas lagi dong.

kemudian serentetan kalimat aneh gue tulis disana, tanpa berfikir, hanya mengikuti kata hati gue.

"SUDAH 4 HARI BERTURUT-TURUT SAYA MENUNGGU KAMU DI TEMPAT INI"

gue: mbak tolong kasih kertas ini ke orang yang berbaju coklat itu. tapi jangan bilang dari saya dan jangan tunjukkan saya duduk dimana.
mbak waitress: tar kalau dia tanya?
gue: bilang dari seseorang.

Gue nggak tahu darimana keberanian itu, melakukan aksi gila yang bisa saja memancing kericuhan di tempat ini, but i don't care!. Gue hisap rokok gue dalam-dalam, dalam sekali, menghebuskannya cepat. kemudian mengalihkan pandangan gue ke sudut lain.

Reaksinya seperti yang gue harapkan, si makhluk manis pemilik mata itu berputar mencari gue, tapi gue gak peduli. Gue gak mau tindakan gue memancing reaksi berlebihan. Terlebih si kepala plontos itu tiba-tiba berdiri dan ikut bereaksi. gue terus menunggu reaksi apalagi selanjutnya.
satu-satu spekulasi bermunculan dan berputar-putar dikepala gue bersama pening yang diakibatkan zat nikotin berlebihan yang mulai bereaksi di dalam tubuh gue. sedetik sempat gue berfikir laki-laki gendut plontos itu pacar si makhluk manis itu, terlihat dari wajahnya yang schok. sempat gue lihat dia mentap penuh tanya ke arah gue, but i don't care. Gue masih sibuk mengatur perasaan gue yang berlebihan. Gue menunggu laki-laki plontos itu menghampiri gue lalu melayangkan satu bogem mentah ke wajah gue tanpa ba-bi-bu karena pacarnya gue godaiin. Tapi setelah sekian detik menunggu, si plontos gendut itu tak juga menghampiri gue.
Pandangan gue nanar, sedikit berputar, lantai tempat gue berpijak gue rasakan sedikit bergetar, bergetar seperti hati gue yang gak jelas maknanya.
lama gue tak bergeming, hanya sesekali curi-curi pandang dan akhirnya pandangan kami bertemu sepersekian detik, dia menyadari kehadiran gue, dan gue yakin dia sangat tahu, gue lah pengirim pesan najis itu.

Nasi bistik daging mentega plus segelas teh manis panas berubah jadi tawar, sesuap demi sesuap, tapi tak kunjung meredam segala rasa yang melanda hati gue.

Malam kian larut, di atas sana bulan telah bulat utuh sempurna membiaskan cahaya putih walau malam ini berselubung awan, angin bertiup sepoi, dinginnya menembus sweeter yang gue kenakan malam ini, tapi hati gue masih seperti tadi, Galau......

Bukan tanpa alasan gue tidak menuliskan nama, nomor telpon dan email di secarik kertas tadi. ada reaksi lain yang ingin gue dapatkan dari dia, tapi hingga dia beranjak dari tempat duduknya dipukul 22 hampir 23 malam ini, tak kudapatkan reaksi itu. mungkin bukan malam ini, mungkin hari-hari dan malam-malam setelah ini, atau justru tidak sama sekali. Entahlah.

To be continue......

10 komentar:

Anonim mengatakan...

ck ck ck ck,km kok orangnya mudah jatuh cinta ya he he he

terrorterkutuk mengatakan...

hahaha,kesan pertama begitu menggoda ya??
selanjutnya...
kok to be continue???
hehehe


kalo pake hati susah bener jalani hidup,hehe


peace out*

Jeffrey mengatakan...

......... napa ga sekalian kenalan aja mumpung ketemu toh ??? malah cuma kasi pesen gitu hahaha....

Poetra Wahyudi mengatakan...

Salam kenal ya :)

ebik dei mengatakan...

Spechless deh gue!hahaha
gue dukung lo!!
Gue jg penah kek gt!
Tkeran link yuk!haha

Radith Prawira mengatakan...

wkwkwk..gokil ente bro ^^gw udah lama gk "gila2".. terakhir cuma bakar rambut tmn gw ( loh? )

a n y e mengatakan...

waahh..nice try..
dicoba lagi bung kapan2!
hhehee..anyway, thanks for your comment yah.. :)

Susy Ella mengatakan...

weeesss...gila postingannya...

tapi kalo cowok ga heran sih kalo lo nekat gitu hehehe...

tapi gw rasa lo baru sekedar suka kan...ga mungkin kan langsung jatuh cinta....apa memang udah?

makasih dah mampir di blog ella....tukeran link yuuuk

Anonim mengatakan...

ai npa gag lebih gila lagi aksinya,
he he he...
kn blm tntu ktmu lagi apa tau aja abs dr situ dy ktbrak??(ketabrak nymuk maksd gw)hhe he he...
buruan dpstng ksh slnjtx gw jd pnsrn jg ne key...
n sukses yua~_^

P(l)ay mengatakan...

jadi inget lagunya Sandi: telponnn aku 727 enam kaliii....cos because aku tak punya nyali cos bcos...bla bla bla...
(yah seperti itulah)